k e p i n g k e d u a p u l u h d u a

1.1K 163 10
                                        

YERI, Mina, dan Yoojung hanya bisa saling melempar tatapan saat mendapati atmosfer disini terasa sangat berbeda. Doyeon yang sibuk bermain ponsel dengan wajah dinginnya, dan Yuqi yang raut wajahnya terlihat tak bersahabat seperti biasa.

Semalam, mereka semua sama-sama mendapat serangan chat bertubi-tubi dari Lucas. Entah bagaimana ceritanya si bodoh itu melakukan kesalahan yang bahkan mereka sendiri sangat marah, apalagi Yuqi. Semuanya langsung berubah seratus delapanpuluh derajat hanya dengan sebuah kalimat sederhana.

Ini untuk pertama kalinya Yuqi marah. Segampang itu Lucas menyeret namanya kedalam permasalahan dia dengan Doyeon. Akhirnya seperti ini. Doyeon marah, menganggap Yuqi tidak setia kawan karena "menyembunyikan" hubungannya dengan Lucas. Like, who the fucking hell is dating? Yuqi saja tidak pernah berencana untuk pacaran selama dia masih sekolah, dengan siapapun.

Yeri juga tidak mengerti dengan jalan pikiran Lucas. Tadi pagi dikelasnya Yeri sudah menyiksa lelaki itu habis-habisan. Kebodohannya terlalu melekat sampai dia tidak tahu lagi bagaimana cara menolong Lucas yang kesusahan akibat ulahnya sendiri.

Doyeon menyimpan ponselnya. Dia mengeluarkan sebuah miniatur wardrobe dari laci dibawah meja, lalu asik berkutat dengan hal itu tanpa suara. Padahal, pikirannya melayang kemana-mana. Doyeon memang marah pada Yuqi. Tapi ada perasaan lain yang mengganjal dihatinya.

Semacam... kecewa?

Entah apa yang membuatnya masih tidak puas dengan kenyataan yang ada. Lucas sudah membuktikan kalau dia tidak suka Doyeon, tapi alasannya sedikit--ya, agak mengecewakan.

"Gue balik ke kelas, deh. Gak enak disini, berasa dikutub." Sindir Yeri sambil beranjak berdiri lalu berjalan keluar dari kelas Doyeon.

Mina menghela nafas disamping Yoojung yang cemberut. Yeri saja menyerah dengan keadaan ini, apalagi mereka yang tidak bisa melakukan apa-apa. Semua jadi penuh kecanggungan.

"Mark kemana Min?" Tanya Doyeon.

"Lagi selingkuh."

"Hah?"

"Sama Lucas."

Mendengar nama Lucas, Doyeon langsung mendelik pelan. Lalu dia berdiri sambil membawa miniaturnya. "Gue mau minta lem tembak dulu ke mang Hari." Pamitnya.

Selepas Doyeon menghilang di balik pintu kelas, Yuqi menghembuskan nafas seolah baru saja keluar dari zona ketegangan.

"Sumpah, gue pengen mukul Lucas tau gak!" Cibirnya kesal.

"Mau gak? Gue anterin," dukung Yoojung bercanda.

"Mending lo samperin Doyeon deh. Omongin. Kalo kaya gini terus gue jadi ikutan serba salah," sahut Mina.

Yuqi mengangguk, kemudian dia berjalan menuju rumah mang Hari--penjaga sekolah--yang terletak dibelakang gedung.

Diperjalanan, mereka berpapasan.

"Yeon, boleh ngomong gak?" Tanya Yuqi pelan. Dia sedikit merasa takut melihat Doyeon jadi sedingin ini untuk yang pertama kalinya.

Doyeon hanya menghela nafas, lalu menarik pelan tangan Yuqi dan mengajaknya untuk duduk didepan lab fisika karena terlalu banyak orang yang berlalu-lalang.

Yuqi menunduk. "Gue minta maaf," katanya. Kalau saja masalah itu memang benar adanya, mungkin dia akan lancar untuk memberikan penjelasan kenapa selama ini menutupi hubungannya dengan Lucas. Tapi Yuqi bingung apa yang harus dijelaskan karena itu semua  jelas bohong, tidak nyata, dan bahkan mustahil untuk terjadi. Yuqi pacar Lucas adalah sebuah lelucon, pikirnya.

"Yaudah lah, Ki, udah terlanjur juga," jawab Doyeon pelan sambil mengedarkan pandangannya ke arah lapangan.

Sebenarnya Yuqi ingin menyangkal dan memberi tahu kalau Lucas hanya berbohong. Tapi dia takut semuanya akan malah jadi semakin rumit.

StitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang