MEREKA udah sampai di Dufan setelah tadi berangkat dengan mobil Jihoon--mobil kakaknya. Mereka bersembilan, tanpa empat bocah tukang ngerecokin yang katanya ada kerja kelompok dadakan, mereka kesel sendiri sampe marah-marah di grup. Yang lain sih seneng-seneng aja nggak ada yang ngerecokin, soalnya suka pada sengaja gak bawa dompet biar apa-apa dibayarin. Adik kelas laknat, emang.
Masalahnya sekarang mereka lagi bingung mau main apa dulu. Mina, Yuqi sama Yoojung mau ke Hello Kitty Adventure. Yeri, Lucas, Mark, Jihoon sama Hendery mau langsung naik Halilintar, sedangkan Doyeon pengen ke rumah hantu karena kebetulan lagi ada festival horror.
Iya, Doyeon emang beda sendiri karena dia gak pernah takut sama dunia perhantuan. Doyeon ketemu hantu, hantunya yang auto kabur duluan.
"Yaudah deh sekarang mencar dulu aja, nanti setengah jam lagi kumpul disini," usul Jihoon.
"Ya bangsat, rugi di gue dong? Masa gue sendiri?" Tanya Doyeon sambil misuh-misuh. Masalahnya dia nggak mau ikut ke kubu Halilintar, karena dia nggak berani. Apalagi ke Hello Kitty Adventure, duh, bukan Doyeon banget.
"Makanya lo ikut naik Halilintar aja dulu biar yoyow A Team gitu Pe," jawab Lucas.
"Ck, otak lu ziggy zagga! Gak mau, gak berani!"
"Apa gak ikut Mina aja sono," Mark menyahuti.
"Gak mau juga, bosen. Kas, lo nggak mau nemenin gue?" Rengek Doyeon ke Lucas. Bukannya apa-apa, Lucas ini paling nggak punya pendirian diantara yang lain. Kayak sekarang, Doyeon ngerengek dikit aja dia langsung lemah.
Lucas terlihat berpikir sebentar. "Yaudah, gue ke rumah hantu dulu deh."
Ya namanya juga, namanya.
"Susah sih, bucin mah," cibir Yeri pelan, tapi Lucas denger, untung Doyeon enggak.
Akhirnya mereka semua pergi masing-masing. Dasar, ABG-ABG keras kepala.
Doyeon langsung menarik Lucas dengan semangat menuju sebuah cube berukuran besar yang dari tampilan luarnya saja bikin merinding.
Tapi Lucas gak takut. Asal tahu aja, cita-cita Lucas dari dulu sampe SMP itu jadi pemburu hantu, ghost hunter gitu bahasa kerennya. Tapi gak jadi gara-gara dia liat tetangganya kesurupan pas lagi ngeronda.
"Doy, serius nih rumah hantu?" Tanya Lucas sambil mepet ke Doyeon waktu mereka udah masuk ke dalam cube yang keliatan gelap banget selain beberapa cahaya lilin dipojokan atas.
"Ya iya masa rumah Mama Ami," jawab Doyeon santai sambil memimpin jalan like a pro.
"Kali aja rumah Uya,"
Terus hantu-hantu disana langsung semaput deh denger percakapan mereka.
Doyeon dan Lucas terus jalan menyusuri tempat itu. Sejauh ini masih aman-aman aja, mereka cuma disuguhi tengkorak-tengkorak dan kepala buntung yang tergantung di langit-langit, yang menurut Doyeon itu udah biasa banget. Sedangkan Lucas yang kebanyakan pencitraan itu sekarang makin mepet dan gak mau lepasin tangan Doyeon yang dia peluk udah kaya gulingnya sendiri.
Ini sih antara Lucas takut hantu atau Lucas takut kehilangan Doyeon. HIYA.
Dipertengahan jalan, sebuah lampu diatas meja berdebu itu mulai kedip-kedip cacingan.
"Belum bayar listrik nih mbak-mbak tuan rumahnya," celetuk Doyeon sambil nyentuh lampu itu iseng.
"Bentar lagi dicabut PLN aja tau rasa," timpal Lucas. Sebuah teori bahwa kalau lagi ketakutan, otaknya sepuluh kali lebih bobrok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stitches
Fanfiction"Suka sama temen sendiri tuh nggak melanggar HAM, kan?" -Lucas, abg bobrok yang mendadak jadi bucinnya Kim Doyeon, teman seperbobrokannya sendiri. 📌foodie fairy, 2018.