09. Ijab

3.6K 90 0
                                    

"Saya terima nikahnya leana arabella binti hartman dawijaya dengan mas kawin yang tersebut di bayar tunai." Ucap yascha lantang dengan pelafalan sempurna dan dengan hanya satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah." Jawab saksi serentak.

Begitu saksi mengatakan 'sah', hartman yang memang menikahkan putrinya secara langsung melepas jabatan tangannya dengan yascha. Ada raut kelegaan dan kesedihan yang tersirat di wajah hartman. Akhirnya putrinya baru saja menikah, putri yang selama 26 tahun tidak pernah absen dalam kesehariannya.

"Pengantin wanitanya tolong di panggil." Seru panghulu setelah doa-doa dipanjatkan.

Tyas yang kini resmi menjadi mamah mertua leana bergegas untuk memanggil leana yang masih berada di ruangan khusus. Pernikahan mereka memang terbilang lebih cepat dari yang di jadwalkan, oleh sebab itu pula tidak terlalu banyak orang yang datang. Hanya beberapa kerabat dekat yang memang mengetahui seluk beluk percintaan yascha dan leana.

Bertanya alasan mereka cepat menikah dan bukan membatalkannya? Itu semua karena video yang dikirimkan leana adalah video dirinya yang sedang di gendong yascha masuk ke sebuah hotel. Hanya itu saja, tidak ada adegan lebih. Leana sempat menjelaskan bahwa tak terjadi apapun selain tidur di tempat yang sama. Namun hal itu sama seperti mereka 'tidur bersama' bagi hartman, tyas dan wildan.

Meminta bantuan yascha untuk menjelaskan juga seseuatu yang membuang energi percuma. Saat di tanya apa yang mereka lakukan, yascha tidak berkata apapun selain menunjukan senyum serta ekspresi tidak senonoh di depan kedua orang tua dan calon mertuanya itu. Alhasil orang tua mereka kalang kabut dan menikahkan mereka dua hari setelahnya.

Leana bodoh. Ia terus merutuki dirinya dengan dua kata itu. Ya, jika saja leana tidak berambisi untuk mendapatkan bukti itu, jika saya leana tidak pernah setuju ikut ke diskotik itu, jika saja leana tidak memaksa dirinya untuk masuk, dan jika leana tidak pingsan, tidak akan pernah terjadi hal mengerikan seperti ini dalam hidupnya. Tidak, tidak, mungkin memang akan terjadi, namun bisa di tunda.

"Ngedip sa." Goda dean yang memang duduk tak jauh dari tempat akad dan kebetulan juga menangkap yascha yang begitu jelas terpesona dengan wajah cantik istrinya itu. Karena tak ada tanggapan apapun dari yascha, dean pikir godaannya hanya sebatas angin yang mampir ke telinga yascha.

Dengan balutan kebaya khas jawa berwarna dusty purple, leana bak bidadari turun dari kayangan. Warna itu begitu menyerap dengan kulitnya yang putih bersih. Makeup alami yang tidak menghilangkan kesan mangling, serta hiasan bak putri raja menambah kesempurnaan pemakainya.

Cara senyum leana membuat yascha terkikik geli. Bagaimana bisa seorang pengantin tersenyum dengan gigi mengancing dan mata melotot seperti akan keluar seluruhnya. Leana tidak ingin terlihat menderita di hari pernikahannya, walaupun sebenarnya sangat. Ia tidak akan membiarkan yascha merasa menang, tunggu saja apa yang terjadi ketika ia menjadi istri sesungguhnya.

"Sudah kubilang pertunangan kita akan selesai." Bisik yascha ketika leana sudah berada di sampingnya. Suara desisan begitu jelas tertangkap telinga yascha, bahkan setelahnya ia dihadiahi pelototan tajam.

"Dan aku terikat oleh hubungan neraka."

"Pengantin wanita mengapa diam saja? Nggak usah memikirkan yang nanti malam. Silahkan cium tangan suaminya!" Seru pak penghulu.

Leana tersenyum.

Untuk menjaga nama baiknya, leana melakukan apa yang yang diperintahkan penghulu. Leana mencium tangan yascha dengan anggun seperti pengantin pada umunya, namun jika deperhatikan lebih dekat, kuku-kuku lentik leana menekan erat di bagian tangan yascha yang diciumnya. Tidak ada perlawanan apapun dari si korban, ia malah tersenyum dan berbalik mencium kening si pelaku saat leana selesai melakukan tugas pertamanya sebagai istri.

Marry With Crazy JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang