Ada yang aneh saat leana masuk ke area akuarium hiu. Memang leana memilih area itu karena letaknya yang paling ujung sehingga minim pengunjung. Tapi selain tidak banyak orang yang berlalu lalang, sejak beberapa menit yang lalu tidak ada satupun orang yang terlihat. Karena itu pula leana memutuskan untuk kembali menelfon yascha.
"Halo, kamu masih lama yas?" Tanya leana.
"Aku sedang di jalan leana. Lebih baik kamu pulang. Kita akan kesana lain kali."
Hari ini leana sudah beberpa kali kecewa dengan ucapan sederhana suaminya, mungkin ini efek kangen dan juga masalah yang menimpanya. Jadi perasaannya menjadi lebih sensitif dalam menanggapi sesuatunya.
"Tidak yas, aku tidak ingin lain kali." Tolak leana.
"Baiklah aku akan sampai beberapa menit lagi."
"Hmmm." Gumam leana setuju.
Sebelum menutup telfonnya, leana sempat mendengar seorang wanita berkata sesuatu pada suaminya, namun ia tidak dapat mendengar detailnya. Lagi-lagi leana berpikir jika itu halusinasinya saja. Padahal yascha memang berada satu mobil bersama lia, mantan kekasihnya.
Saat yascha mengatakan sedang berada di dalam perjalanan, yang ia maksud adalah perjalanan untuk mengantar pulang lia.
Semalam, saat yascha tengah berbicara dengan leana melalui panggilan telpon, tiba-tiba saja ia melihat lia sedang di geret paksa oleh dua orang bertubuh besar. Tidak butuh bagi yascha berpikir dua kali untuk turun tangan menolongnya. Berkat bela diri yang dikuasainya, yascha dapat mengalahkan kedua lelaki itu meski harus mengorbankan wajahnya yang kena bogem mentah.
Lia menceritakan alasannya di kejar oleh kedua preman itu. Ia bilang kalau orang itu adalah orang suruhan papahnya. Lia kabur karena sudah tidak kuat harus menggaet pria kaya demi melunasi hutang yang tak kunjung ada akhirnya itu. Lia bahkan pernah dianiaya sampai kakinya patah karena melawan bos kaya yang jadi mangsanya.
Selain itu, lia juga menceritakan alasannya meninggalkan yascha. Liana mengatakan tidak ada pilihan lain selain meninggalkan yascha demi keselamatannya.
Di hari yascha terjebak dalam sebuah kebakaran, lia memang menggandeng seorang cowok untuk ia kuras uangnya, tapi tidak ada niat lebih dan tidak ada sesuatu yang lebih dari itu. Tapi usahanya tidak membuahkan hasil karena pria itu menolaknya. Mengapa lia tidak menjenguk yascha setelah kecelakaan, itu karena ayah lia memaksanya untuk pindah ke melbourne untuk diperbudak di sana. Itulah konsekuensi jika lia gagal mendapatkan uang untuk bapaknya.
Ketika yascha bertanya mengapa tidak meminta uang padanya, lia menjawab jika hutang ayahnya lebih banyak dari yang ia kira dan lia tidak ingin membebani yascha lebih jauh lagi. Sudah cukup yascha membayar dua kali hutangnya dengan jumlah yang sangat besar.
Karena cerita itulah yascha merasa iba dan menolong lia menyembunyikan diri dari ayahnya. Yascha membawa lia menginap di kamar hotelnya, membiayai penerbangannya, bahkan menyediakan tempat tinggal barunya. Dan sekarang yascha dan lia berada di dalam perjalanan kesana.
"Istrimu sangat cerewet. Apa tidak cukup menelfon hanya sekali? Toh kamu juga tidak akan hilang." Komentar lia yang sedikit geram karena yascha terus menerima panggilan telpon dari istrinya.
"Aku ada janji untuk bertemu dengannya." Ucap yascha menanggapi.
"Tidak bisakah kamu menerimaku lagi?" Tanya lia yang membuat yascha menghentikan laju mobilnya. "Aku tidak masalah jika harus berbagi dengan istrimu. Aku masih sangat mencintaimu. Kupikir sekarang sudah tidak ada halangan lagi untuk kita bersatu. Aku berjanji akan tetap berada disisimu meski harus di seret oleh ayahku." Tambahnya.
"Lia, dulu dan sekarang itu berbeda. Aku sudah memiliki istri." Erang yascha merasa frustasi. Ia tidak yakin dengan dirinya sendiri, jika lia terus mendesaknya seperti ini, bukan tidak mungkin perasaannya akan goyah. Apa lagi saat ia mengetahui kemalangan yang menimpa lia tanpa ada dia di sisinya.
"Sama yas, masih sama. Kamu masih mencintaiku." Ucap lia tanpa keraguan.
"Seandainya kamu datang lebih cepat, mungkin tidak akan seperti ini jadinya."
"Tidak ada yang terlambat yas, kamu masih mencintaiku dan itu sudah lebih dari cukup." Lia masih berusaha mencekoki pikiran yascha.
"Aku tidak mencintaimu lagi lia." Sangkal yascha.
"Jangan bohongi hatimu yas. Aku tau kamu mencintaiku dan akan selalu begitu. Alasan kamu menerima perjodohan itu juga karena namanya mirip dengan namaku kan, caranya memanggil namamu juga sama seperti aku memanggil kamu. Kamu hanya terobsesi denganku maka itu kamu mencari wanita yang mirip denganku. Tapi aku tetap aku yas, semirip apapun dia bukanlah aku. Aku wanita yang kamu cintai."
"Aku tidak ingin membahasnya."
Dengan satu gerakan cepat lia menempelkan bibirnya pada bibir yascha. Bahkan kini tidak lagi hanya menempel, tetapi juga melumat bibir yascha yang mematung. Yascha hanya terdiam, tidak menolak ataupun membalasnya. Tidak kehabisan akal, lia menggunakan lidahnya untuk menggoda bibir yascha agar mau membalasnya. Dan berhasil, yascha memabalas ciuman lia sama menggebunya.
"Sudah jelas kamu masih mencintaiku." Klaim lia secara sepihak. "Tapi aku tidak meminta jawabanmu hari ini. Pikirkan baik-baik, akulah yang kamu cintai. Hanya aku dan akan tetap begitu sampai kapanpun." Lia selalu mengucapkan kata itu berulang-ulang, seolah ia menanamkan sugesti pada alam bawah sadar yascha.
Yascha seperti orang linglung yang tidak tau kemana arah hatinya. Di satu sisi, mungkin benar jika yascha masih menginginkan lia disisinya. Tapi di sisi lain ia juga tidak bisa kehilangan leana, orang yang terlanjur melekat dalam kesehariannya.
"Pikirkan baik-baik apa yang aku ucapkan tadi. Kamu hanya mencintaiku." Ucap lia saat yascha masuk ke dalam mobil setelah mengantar lia sampai depan rumah.
Mereka baru saja sampai di rumah yang akan ditempati lia. Rumah itu yascha beli dengan tabungannya, bahkan surat-suratnya belum selesai di urus. Yascha tidak ingin jika sampai ayah lia menemukannya. Bagaimanapun yascga wajib melindunginya, seseorang yang dulu pernah menjadi sumber kebahagiaan terbesarnya.
Tanpa menjawab kalimat terakhir lia, yascha melajukan mobilnya dengan perasaan kacau balau. Ia tidak bisa menemui leana di dengan keadaan seperti ini. Meskipun leana orang yang dingin, tapi dia sangat peka. Yascha takut leana membaca gerak tubuhnya, dia ia tidak mau itu terjadi. Yascha tidak ingin leana mengetahui tentang lia. Tapi di sisi lain, ia juga tidak bisa membatalkan janjinya.
Sedangkan leana, ia masih menunggu di dengan setia di sea world. Kali ini sudah lebih dari tiga jam lamanya. Kadang leana merasa ada yang janggal karena tidak menemui satu orangpun di area itu. Leana memilih membaca majalah online demi membunuh kebosanannya. Tapi tak sengaja telinga leana mendengar suara retakan kaca, tak ayal hal itu membuat leana waspada. Saat mencari dari mana sumbernya, leana tidak dapat menemukannya. Syukurlah suara itu telah hilang dan membuatnya lega.
Kemunculan suara retakan itu lagi benar-benar membuat leana merasa tidak tenang. Setiap detik semakin bertambah kencang. Dan saat leana berbalik, akuarium di belakangnya pecah hingga membuat air di dalamnya menghambur seperti gelombang tsunami, termasuk dengan ikan hiu yang berada di dalamnya. Air itu menyapu apapun yang ada di depannya tak terkecuali tubuh kecil leana.
Dalam seketika, kesadaran leana mulai kabur. Namun ia masih dapat melihat ada ikan hiu yang mengelilingi tubuhnya. Rasa sakit di sekujur badan membuat leana tidak dapat mempertahankan kesadarannya.
Yas, seandainya ini hari terakhirku ada di dunia, aku bersyukur karena tidak merasakan kehilangan bapak. Tapi ada satu hal yang aku sesali, yaitu tidak pernah mengatakan perasaanku yang sesungguhnya. Seandainya ini hari terakhirku, aku harap aku diberi kesempatan untuk mengatakannya. Mengatakan bahwa aku mencintaimu.
🌻🌻🌻
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry With Crazy Jerk
RomansaRasanya di jodohkan saat punya pacar itu, seperti dihimpit dari dua sisi. Tidak bisa bilang karena takut pacarmu marah, juga tidak bisa menolak karena perintah ayah. Satu-satunya jalan tengah yang bisa dipilih adalah kabur dari rumah sampai ayahmu m...