22. 1/2 Kebenaran

2.4K 53 0
                                    

"Selamat pagi leana." Sapa yascha yang baru keluar dari kamarnya. Ia sudah rapih, lengkap dengan kemeja dan setelan jas yang menyangkut di lengannya.

"Pagi yas."

Mencium bau harum yang menyeruak pada indera penciumannya membuat yascha mendekat ke arah leana. Namun sebelumnya yascha meletakan jasnya pada sandaran kursi di meja makan.

"Masak apa istriku?"

"Jangan ke dapur yas, kamu sudah rapih. Nanti tubuhmu bisa bau masakanku." Cegah leana agar yascha tidak masuk ke dapur. Leana sendiri memang sudah mandi, namun ia masih memakai pakaian biasa dan bisa menggantinya saat akan pergi. Jam kerja leana juga lebih longgar di banding suaminya itu. Jadi leana lebih punya banyak waktu untuk menyiapkan keperluan suaminya terlebih dahulu. Dan yang utama adalah sarapan.

"Itu bukan pertanyaanku leana." Kesah yascha. Ia juga tidak mempedulikan peringatan leana karena sekarang yascha sudah berdiri di samping istrinya.

"Omelet sayur." Jawab leana sambil tertawa. "Aku tidak tau kamu akan suka atau tidak karena aku sendiri baru mencoba resepnya."

Yang dikatakan leana memang benar adanya, selama ini leana hanya sarapan dengan makanan instan. Seperti sereal, roti, waffle atau semacamnya. Meskipun sama-sama sumber energi, tapi leana ingin yascha mendapatkan sarapan yang benar-benar bergizi, bukan hanya mengenyangkan saja.

"Jangan terlalu berusaha keras, aku akan memakan apapun buatan tanganmu. Meski itu hanya seteguk kopi."

Yascha memang paling bisa membuat leana berbunga-bunga. Bagaimana ia bisa merasa bosan jika setiap hari yascha menyanjungnya dengan cara yang berbeda. Jika suatu saat kata cinta itu terucap dibibirnya, ia yakin leana tidak akan sanggup meralatnya. Ia akan jatuh cinta setiap hari, lagi dan lagi tanpa ada kata untuk berhenti.

"Baiklah kamu tunggu saja di meja." Seru leana.

"Tidak, aku khawatir nafsu makanku hilang seketika."

Tangan leana berhenti mengaduk sayuran di wajannya. Matanya beralih kesamping untuk mendapat alasan dari pernyataan yascha.

"Kenapa?"

"Karena kamu lebih menggoda dari pada makanan yang sedang kau buat."

"Isshhh..."

Yascha benar-benar menempel pada leana sampai istrinya itu selesai memasak. Kini mereka sudah siap di meja makan. Untuk pertama kalinya, yascha akan mencoba masakan leana.

"Kamu pintar memasak." Puji yascha.

"Syukurlah jika kamu suka."

Seperti biasa, yascha dan leana berangkat ke kantor bersama. Meski gedung dan jam masuk mereka berbeda, namun bukan menjadi alasan untuk menghindarinya.

"Bukannya itu dean, ngapain pagi-pagi datang ke kantorku?" Tanya leana saat matanya menangkap sosok dean di depan gedung kantornya.

"Dia bilang sangat tertarik pada dhea. Firasatku dia datang untuk menemui dhea." Terang yascha.

Entah apa yang membuat dean begitu tertarik pada dhea, bahkan sejak pertemuan pertama di acara tunangan yascha dan leana. Waktu acara pindahan rumah yascha saja, dean mencecar yascha dengan berbagai macam pertanyaan tentang dhea. Yascha menjawab sebisanya, karena ia juga tidak begitu lama mengenal dhea.

"Oohh.. ayolah, aku rasa itu hal yang sia-sia. Dhea sangat membenci pekerjaannya." Ungkap leana.

Pekerjaan dean yang seorang youtuber dengan job utama 'prank kiss' itu adalah profesi mustahil yang akan dimaklumi dhea. Leana tau betul bagaimana watak sahabatnya itu, kecuali jika dean mau pensiun dari kegiatanya saat ini. Tapi itupun masih di rasa belum cukup. Karena sebelum ada rasa yang tumbuhpun, dhea sudah melihat bagaimana yascha mencumbu puluhan bahkan mungkin ratusan wanita. Leana yang sahabatnya saja serasa tidak rela.

Marry With Crazy JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang