37.2 Kehilangan

1.2K 48 4
                                    

Akan ada orang yang tidak bisa kamu benci meski kamu berusaha keras membencinya. Leana adalah orang yang paling mengerti hal itu. Sekeras apapun mencoba, ia justru berakhir membenci dirinya sendiri karena rindu yang coba ia tekan.

Sampai detik ini leana tidak pernah benar-benar membenci pria itu. Meski pikirannya selalu dengan tegas memerintahkannya, tapi hati leana tidak pernah berada di arah yang sama. Saat pertama kali membuka mata setelah peristiwa itu, hal yang pertama ia rasakan adalah penyesalan. Leana menyesal berniat bunuh diri seperti saat itu. Dadanya terasa sesak memikirkan jika sampai ia tidak membuka mata, maka akhir hidupnya hanyalah hasil dari kebodohan. Leana tidak ingin berakhir menjadi orang yang paling menyedihkan.

Harapan leana saat itu hanya satu, melupakan semua kenangan pahitnya, membiarkan semua berlalu seolah semua yang ia alami hanyalah sebuah mimpi. Ia akan hidup bersama yascha seperti sebelumnya. Namun harapan itu hanya sekedar sebuah harapan saat wajah suaminya tak kunjung terlihat. Sampai kembali terbersit dalam benaknya keinginan untuk melenyapkan diri. Pemikiran-pemikiran liar berkeliaran dalam benaknya. Andai saja ia tidak pernah bangun, ia tidak akan terbunuh dua kali saat kini menyadari dirinya tidak pernah berarti. Andai ia tidak memaksa diri membuka mata, sakit yang ia rasa kini tidak akan pernah ada.

Saat tyas menangis tersedu bersamanya, leana menyadari jika tidak seharusnya ia membiarkan yascha menjadi satu-satunya alasan hidup. Masih banyak yang menyayanginya, setidaknya leana akan hidup untuk tidak membuat mereka sedih karena merasa gagal menjaga leana.

Pergi adalah jalan satu-satunya untuk melupakan semua. Maka itu leana lebih memilih mengasingkan diri ke bandung, meninggalkan setiap sudut kota jakarta dengan semua kenangan yang akan melekat dalam ingatannya. Leana pikir ia akan berhasil melakukannya, tapi nyatanya mengikhlaskan tidak semudah menulis katanya. Selama menjalani terapi psikologis untuk mengembalikan suaranya, leana selalu berharap yascha yang berada di sampingnya, menggenggam tangannya dan berkata semua akan baik-baik saja. Namun lagi-lagi itu hanyalah sebuah harapan semu.

Leana mengira pergi dari jakarta akan membuatnya lupa, namun sebaliknya hampir setiap waktu ia mengingat kenangan bersama yascha. Ia bahkan merindukan seseorang mengucapkan nama itu, meski ia tau akan ada nyeri yang tidak kasat mata. Semua pintu yang tertutup di depan matanya membuat leana selalu berandai-andai jika yascha berada di baliknya.

Tanpa sadar, kebiasaan-kebiasaan baru yang leana lakukan karena yascha adalah alasan terbesarnya. Jika dulu ia tidak pernah menjawab panggilan nomor asing di ponselnya, tidak sekarang, karena leana memikirkan seseorang yang akan menghubunginya. Jika dulu ia akan memilih di rumah dari pada pergi ke tempat asing, namun kini leana lebih sering berjalan-jalan menghabiskan waktu seorang diri dan berharap sekali saja ia tak sengaja melihat wajah orang yang dirundukannya itu. Saat makan sesuatu ia akan membandingkan rasa lalu memikirkan jika yascha akan menyukainya atau tidak.

Aahhh.. leana baru tersadar jika ia tidak pernah tersenyum di kehidupan nyata. Jangan mengharapkan senyum, tidak menangis saja adalah sebuah hal yang patut di syukuri. Tiga bulan ini terasa begitu berat bagi leana. Beruntung dhea ikut pindah bersamanya meski berkali-kali leana melarangnya. Mamah dan papah mertuanya juga sesekali melihat keadaan dan kondisi leana.

Sesekali ia terdiam di tengah malam, namun saat mentari menampakan sinarnya ia akan menangis lebih tersedu dari pada hari kemarin. Karena saat itu ia akan sadar semua yang ia alami hanyalah sebuah mimpi. Tangan kekar dan aroma tubuh yascha adalah khayalan yang terlalu kuat hingga terasa begitu nyata menyentuhnya. Rindu yang terlalu besar juga terkadang membutakan pikirannya. Berkali-kali leana berniat menyerah untuk melupakan yascha, tak jarang ia mendapati dirinya berada di terminal atau stasiun kereta saat lagi-lagi rindu itu membelenggu dadanya. Ia akan menghilangkan harga dirinya sebagai wanita agar tidak lebih tersiksa. Tapi hati nurani leana berkata untuk tidak merebut sesuatu yang bukan miliknya juga seseorang yang tidak di takdirkan untuknya.

Marry With Crazy JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang