Pencarian

5.6K 617 104
                                    

Seperti tidak ada jalan lain, hanya ada jalan buntu. Bagaimana untuk bisa menemukannya?

🔱🔱🔱Lady Lice🔱🔱🔱

Semenjak semalam pulang dari pesta perjamuan, senyum Lisa sama sekali tidak memudar. Pun saat Ia masuk ke kamar, saat mencuci muka, mengganti dressnya dengan baju tidur. Hingga tertidur, sampai bangun tidur. Ia masih saja senyum-senyum sendiri.

Membayangkan Taehyung menggenggam erat tangannya, hingga pengakuan cowok itu padanya. Rasanya Ia ingin sekali lagi mendengar pengakuan cowok itu.

Aah, Lisa akan meminta Taehyung nanti  agar mengulangnya, sekali lagi. 

Gadis itu meraba kedua sisi wajahnya.  Dan terasa begitu hangat. Ia tersenyum lagi, yang entah untuk keberapa kalianya. Tapi Ia tidak akan bosan. Karena saat ini, Lisa begitu bahagia.

Lisa mengelus dadanya yang terus-menerus melompat-lompat. Bahkan semalampun Ia tidak bisa tidur. Bayangan Taehyung menguasai seluruh isi pikirannya. Kalau begini terus, Lisa bisa gila.

"napa sih dari tadi senyum-senyum nggak jelas?"
Tanya Sejeong sambil menyikut lengan Lisa.
"Lo, di kira orang gila ntar ama anak-anak kampus."

Dengar kan apa yang baru saja Sejeong katakan padanya? tapi Lisa tidak mendengarnya. Ia masih sibuk dengan dunia khayalannya. Menopang dagu dengan tangan kanan, lalu tangannya lainnya mencoret-coret buku kosong dengan pensil. Pura-pura paham saat dosen menjelaskan. Dan itu bukanlah sifat Lisa sebenarnya.

Kelas di akhiri dengan dosen memberikan setumpuk tugas dan harus selesai minggu depan. Oleh Sejeong berakhirnya kelas memang hal paling di tunggu. Ia sudah tidak sabar akan segera bertanya pada Lisa.

"napa sih dari tadi senyum-senyum nggak jelas?"
Tanyanya sambil memasukan buku-bukunya kedalam tas.

"kepengen senyum ajah."
Jawabnya sambil terkekeh geli melihat wajah penasaran Sejeong.

Dan sepertinya juga, Sejeong ini sudah sangat begitu menggenal sifat Lisa dan kepolosannya yang akut.

"ada cowok yang Lo suka, kan?"
Sejeong menebak. Perlu di lihat, wajah Lisa langsung berubah drastis.
"gimana, ganteng nggak?"

"tapi, Lisa belum jawab."

Sontak saja Sejeong langsung menggebrak meja. Membuat beberapa pasang mata yang masih berada di dalam kelas, menoleh kearah keduanya.

"kenapa di gantung, njiing!!."
Sejeong makin heboh. Pasalnya Lisa ini sangat jarang membahas soal cowok padanya. Kalaupun itu masalah cowok, lebih ke perjodohan dirinya.
"kalo kelamaan nunggu, ntar tuh cowok udah berubah pikiran. Trus ninggalin Lo, gimana?"

Lisa menghela napas. Sejeong memang selalu begini.
"baru semalam kok ajak Lisa pacaran."

"dan Lo gantung gitu aja."
Sejeong menepuk pundaknya.
"harusnya langsung aja bilang, iya."

Lisa terlihat murung seketika. ternyata semalam memang harus Ia jawab untuk menjadi pacaranya Taehyung. Setelah semua bukunya masuk dalam tas, Lisa meresletingnya. Kemudian menatap Sejeong dengan wajah sendu.

"nggak usah sedih kek gitu, deh."
Karena semakin penasaran, Sejeong kembali lagi bertanya.
"trus cowok yang nembak, bukan Barry kan."
Lisa menggeleng.
"dari keluarga kalangan mana emangnya?"

Sebenarnya, Lisa juga tidak tahu. Taehyung itu berasal  dari keluarga golongan mana. Saat ke flat-nyaLisa juga tidak melihat adanya ayah atau ibunya di sana. Dan di restoran juga tidak ada. Astaga Lisa akan tanyakan juga hal ini nantinya.

"Aku nggak tahu dia itu dari keluarga kalangan apa. Tapi orangnya baik kok."
Lalu Lisa tersenyum cerah.
"yang terpenting, dia adalah bos Lisa di restoran."

My Lady Lalice(END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang