Yang Sebenarnya

4.8K 619 188
                                    

🔱🔱🔱Lady Lice🔱🔱🔱

Air mata dan cemburu merupakan sifat identik dari manusia yang memiliki perasaan sakit di muka bumi. Semua air mata yang jatuh bukan berarti tanda kerapuhan semata. Air mata hanya  bentuk bagaimana kita menghadapi hidup. Kamu dapat mengubah airmata kesedihanmu menjadi airmata kebahagiaan. Kamu hanya perlu tahu kuncinya.

Mendapatkan kebahagiaan dari pemuda yang memberi cinta tulus, menerima apa adanya, bersama sifat-sifat baik maupun buruk. Dia yang selalu menomorsatukan dirimu, tapi ketika ada satu hal yang menyentil sudut hati terkecil dan memunculkan perasaan cemburu. Juga hadir sederet kehidupan masa lalunya, terus berputar bagai roda kehidupan.

Lisa sudah dapat memahami, kalau air mata kesedihannya akan berubah menjadi kebahagiaan. Ia sudah dapat merasakannya ketika menjalin hubungan manis bersama Taehyung.

Seorang pemuda asing yang datang tepat pada waktunya. Membawahnya keluar dari keterpurukan akan peraturan ketat hidupnya. Lisa tidak memungkiri, semenjak bekerja di restoran Ia lebih lagi mendapatkan kehagiaan.

Tidak  salah baginya, jika Ia mengharapkan kalau Taehyung hanya miliknya seorang. Tidak untuk wanita lain di luar sana, maupun Jenie. Bolehkan, Ia bersikap egois sekarang.

Apalagi pemuda itu, akan membuka jati dirinya. Membagi semua cerita hidupnya, hal sama seperti yang Ia lakukan. Bukankah itu sebagai imbalan impas. Lisa lebih dulu membongkar cerita dalam hidupnya dan pemuda itu setia mendenggarkan. Lisa mau hal sama juga di lakukan Taehyung.

Memberikan bahunya sebagai tempat sandaran bagi Taehyung. Mengguatkan dirinya dari keterpurukan. Lisa hanya mau, kalau Taehyung juga bergantung padanya.

Gadis itu mematikan sower, rambutnya basah. Pantulan wajahnya di depan cermin tampaklah sedikit berantakan. Setelah hampir tiga jam bermain bersama Luis, Ia memilih mendingginkan kepala. Mengguyurnya dengan air dingin.

Rasa cemburu ternyata menyakitkan. Taehyung masih peduli terhadap Jenie. Ia menggambil handuk kimono, memakainya lalu keluar dari kamar mandi. Luis sudah tidak ada di kamarnya, babysister sudah membawahnya keluar.

Ia memilih pakaian santai untuk tidur. Rasa nyamannya memakai piyama tidak lagi Ia hiraukan. Memakai baju kaos dan hot pants saja sudah jauh lebih nyaman. Kebisaan tidur memakai piyama, perlahan-lahan juga Ia akan ubah. Bukti bahwa Taehyung benar-benar menggambil kendali besar dalam hidupnya.

Seharusnya Lisa bisa langsung tidur pulas, ketika sudah bersentuhan dengan selimut tebal dan kasur empuknya. Nyatanya Ia malah terjaga. Matanya susah terpejam. Pikirannya tidak dapat Ia kendalikan, ketika bayangan Taehyung muncul di benaknya. Bukan hanya Taehyung, melainkan Jenie juga ada di sana.

Lisa menendang selimut kasar. Meraih phonsel di atas nakas, lalu melakukan panggilan. Berulang kali Ia mencoba, tapi hasilnya selalu masuk ke kontak suara. Tidak menyerah, beberapa pesan juga di kirimkan untuk Taehyung. Lama menunggu tidak ada balasan.

Padahal baru jam sembilan malam, itu artinya restoran sudah tutup, tidak ada lagi kesibukan.  Setelah bergelut dengan pemikiran negatifnya itu, seperti ada lampu neon menyala terang di atas kepalanya. Ia baru ingat.

"mungkin aja Taehyung udah ketemu ama ayahnya."
Gumamnya pelan.
Iya, Taehyung pasti sudah bertemu ayah dan juga keluarga lainnya. Pikiran inilah yang mendorongnya menghela napas lega. Menuntunya turun dari tempat tidur menuju dapur.

🔱🔱🔱

Jam dinding bergerak menuju ke angka sepuluh dan Taehyung sudah duduk berhadapan dengan seorang petugas kepolisian mengintrogasinya.

Layaknya orang bisu, setiap pertanyaan dari petugas selalu saja di diamkannya. Taehyung memilih untuk tidak menjawab. Ia bungkam.

Setelah berlalu hampir tiga puluh menit lamanya, petugas tersebut merasa lelah. Ia bersandar pada bahu kursi, menatap anak muda di depannya.

My Lady Lalice(END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang