Bahkan daun gugur masih menyisakan daun-daun kering lainnya di bawah jalanan sepi. Seakan menunggu di tiup angin hingga tak berbekas. Keputusan di ambil setelah tak menemukan ujung penjelasan.
🔱🔱🔱Lady Lice🔱🔱🔱
Taehyung sedang melakukan panggilan ketika memasuki restoran. Di susul Jimin dan Jungkook, mengekor setia dari belakang.
Bos pemilik restoran dan bengkel itu memasuki area meja kasir. Sudah ada Suga di sana. Ia juga tengah melakukan aktivitas pagi harinya. Melap meja dengan kanebo basah, menyemprot dua pot bunga anggrek di sisi kiri dan kanan komputer.
"Tumben. Pagi banget udah datang ajah."
Jelas sekali itu bukan sapaan, tapi sebuah sindiran. Taehyung hanya berdehem singkat. Lalu memasukan phonsel kedalam saku.Taehyung bediri di belakang Suga, setengah badanya bersandar pada kursi putar yang selalu menjadi tempat duduk buat cowok penjaga kasir itu. Seolah tengah di awasi saat bekerja, bahkan seorang Suga yang selama ini terkenal begitu dingin dan cuek tapi merasakan risih juga. Tatapan tajam dari Taehyung di belakang punggunya itu, bagaikan tombak. Yang siap melubangi punggungnya.
"Mau ngawasin kerjaan Gue, Lo?"
Suga masih sibuk menyemprot dua pot bunga anggrek."Gue bakalan jual tuh flat."
Katanya santai. Tetapi Suga terlalu cepat berbalik kearah Taehyung berdiri. Membuat cowok itu tertawa kecil. Sesuatu yang jarang terlihat di wajah tampannya kalau bersama mereka.
"Santai aja, bang. Kalo eksperi abang kek gitu, jadinya gagal keliatan cuek.""ngomong apaan sih."
Gerutu Suga kesal.
"Lo bilang nggak mau di jual. Berharga banget. Tapi kenapa malah berubah pikiran. Jadi cowok itu nggak usah pake plin plan makannya."Taehyung sebenarnya sudah memikirkan hal ini sejak lama. Tapi hanya menunggu waktu tepat saja buat menawarkan harga yang tepat di pasaran. Lagipula, meskipun kawasan flat-nya itu sangat berbahaya untuk di jadikan tempat tinggal. Nyatanya setiap tahun, selalu saja ada tambahan penghuni di flat-flat kosong.
Jimin ikut bergabung kemeja kasir bersama rantang makanan di tangan.
"Itu dulu. Sekarang udah nggak."
"ehh ada apaan?"
Tanya Jimin penasaran. Ikut berbaur dalam pembicaraan. Meskipun kedua orang di depannya ini tidak menyadari kehadirannya.
"Yahh, malah di cuekin""Bos, Lo ini mau jual flat. Tempat yang selama ini paling di cintainya."
"Pasti karena Lisa."
Tebak Jimin.
"Duuhh yang mau lamaran tapi nggak punya duit, flat jadi sasaran.""ehhh si bangke, kalo ngomong emang suka asal ceplos aja."
Kata Taehyung kesal. Lalu merebut rantang nasi enam susun dari tangan Jimin. Di simpan di atas meja kasir.
"Gara-gara itu flat, Lisa ampe nyamperin kesana semalam."Tidak perlu tanya sekaget apa mereka berdua mendengarnya. Jimin dan Suga bahkan sampai mengabsen nama hewan di kebun binatang.
"Eeehhh anjir, kan bahaya banget.
Malam-malam lagi. Gue aja takut kesana kalo udah sore."
Ujar Jimin tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.Tapi suga menangkap sesuatu berbeda dari tatapan Taehyung.
"benar karna itu?"
Suga berbalik membelakangi Taehyung.Melihat Taehyung enggan untuk menjawab, maka Jimin menggambil kesimpulan lain. Cowok itu meletakan jempolnya di atas dagu, lalu menyahut santai.
"Perjuangin Lisa, bos. Sumpah!! bakalan nyesal deh, kalo tuh bocah ampe ninggalin bos"
Taehyung mengkerutkan kening. Ia tidak suka mendenggar kalimat terakhir dari Jimin barusan. Padahal niatnya hanya bercanda, tapi siapa menyangka justru Taehyung mengganggap itu adalah sebuah kebenaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady Lalice(END)✔
RomansHigh ranking #1-vote. 20-10-2018 Amazing cover by @mojibang Semuanya berakhir duka, manakala kekasihnya lebih memilih menikah dengan seorang pria kaya pemilik COWell. Dipenuhi dendam dan kebencian, Taehyung mencoba membalaskan dendamnya lewat putr...