43. All is Back to Normal, But...

427 28 26
                                    

"Hey, sekarang kita menuju ke mana? Apa kita pulang?" tanya Kory.

Saat ini, Kory, Asher, Nathan, Ryan, dan Norman masih berada di jalan sambil mengendarai mobil tobot masing-masing. Tampak Mobil Tobot X, Y, W, dan sepeda motor Asher berbelok ke kanan melewati sebuah toko baju.

"Jangan!" sergah Ryan.

"Kenapa?"

"Aku takut Chun dan yang lainnya akan kembali ke rumah. Mereka sudah terlanjur tahu dimana rumah kita dan Dolly. Ini terlalu berbahaya."

"Kau benar. Kita harus mencari tempat baru yang aman, yang tidak diketahui siapapun termasuk Layla." ucap Nathan.

"Kau benar. Tetapi, dimana?" tanya Kory.

"Bagaimana kalau di rumahmu, Nathan?" tanya Ryan.

"Tidak masalah."

"Baiklah, kita ke rumah Nathan."

Dan Mobil Tobot X, Y, dan W berbelok ke kanan melewati sebuah lapangan. Kini, tujuan baru Kory dan kawan-kawan adalah rumah Nathan.

Tampak Norman yang memejamkan kedua matanya, tidur. Ia tidur terlelap sembari dipangku Kory dengan kepala yang bersender pada dada bidang Kory. Ia begitu kelelahan akibat apa yang telah menimpa dirinya seharian ini.

Sekilas Kory melihat ke arah Norman, memastikan apa yang tengah ia lakukan karena daritadi ia diam saja. Begitu melihat Norman tidur, Kory tersenyum simpul dan ia usap kepalanya dengan sayang.

'Bertahanlah, Norman. Kita hampir sampai. Untuk sementara kita mengungsi di rumah ayah Nathan sampai keadaannya membaik.'

Dan kendaraan mereka berhenti karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Asher menoleh dan ia langsung mengetuk jendela mobil Nathan. Nathan membukakan jendela dan menoleh.

"Apa kalian akan pulang ke rumah?"
"Tidak, Ryan dan yang lainnya akan menginap di rumahku untuk sementara waktu. Terlalu berbahaya bila kembali ke rumah sekarang. Kami takut Chun dan anak buahnya kembali."

"Baiklah. Aku izin pulang ke rumah. Ayah dan ibuku pasti mencariku karena aku belum izin."
"Eh?"

"Tenang saja. Ayah dan ibuku pasti mengerti. Lagipula, ini hal darurat."
"Baiklah."

Lampu lalu lintas beralih warna dari ke kuning menuju ke hijau. Kendaraan mereka pun melaju dan Asher melambaikan tangan ke arah Nathan lalu berbelok. Nathan membalas lambaian Asher dan ia pun berbelok ke kiri mengikuti kedua temannya.

"Kenapa Asher mengambil jalan lain?" tanya Ryan.

"Dia izin pulang karena dia takut kedua orang tuanya mencarinya. Soalnya dia belum izin."

"Oh, baiklah," ucap Ryan paham.

Dan mobil mereka bertiga melesat cepat menuju rumah Nathan. Tentunya tanpa menimbulkan kegaduhan di jalan raya karena kecepatan laju mobil mereka masih aman.

.
.
.
------------------ 5💖4MySon ---------------------
.
.
.

Di rumah sakit, tampak Dylan dan Neon tengah duduk santai di sofa. Neon memejamkan kedua matanya karena mengantuk begitupula dengan Dylan. Suho perhatikan keduanya yang tertidur dan itu membuatnya ikutan mengantuk.

'Sebaiknya aku tidur siang supaya aku bisa cepat sembuh.'

Baru saja Suho memejamkan kedua matanya, tiba-tiba terdengar lenguhan meski suaranya terdengar lirih. Suho membuka kedua matanya, terbangun. Ia menoleh ke arah Dolly dan mendapati kepala Dolly bergerak agak ke kiri dan ke kanan dengan pelan.

Five Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang