41. It's about Hera and Neon

515 26 18
                                    

Insert Song: Saranghae Yo by Kim Hyung Sup.

.
.
.
------------------ 5💖4MySon ---------------------
.
.
.

Setelah satu jam jogging, akhirnya Hera memutuskan untuk berhenti. Saat ini, ia sedang berdiri di depan sebuah toko baju, lebih tepatnya di trotoar dekat dengan jalan yang dekat dengan toko baju.

"Kurasa sudah cukup. Sekarang waktunya membeli buah dan makanan untuk mereka."

Hera berlari ke samping toko baju yaitu toko makanan dan buah. Sesampainya di sana, ia memesan beberapa bungkus Dakjuk dan buah-buahan segar.

Setelah selesai membeli apa yang hendak dibeli, Hera berjalan meninggalkan toko itu, tentunya setelah membayar. Ia berjalan menuju halte guna menunggu bus. Tidak lama kemudian, bus pun datang. Hera segera masuk ke dalam dan duduk di bangku yang kosong.

Tidak lama kemudian, Hera sampai di rumah sakit dimana Dolly dan Suho dirawat. Ia tahu letak rumah sakit dan kamar Dolly serta Suho karena diberitahu Neon lewat pesan (balasan Neon atas pesan yang dikirim oleh Hera tadi pagi saat akan keluar jogging).

Hera masuk ke dalam dan berjalan menuju kamar inap Dolly dan Suho. Setelah sampai, tampak depan ruangan begitu sepi. Hera berjalan menuju pintu dan mengetuknya.

Tok tok tok

"Masuk," ucap sebuah suara. Ini pasti suara Neon, pikir Hera.

Hera membuka pintu dan ia pun masuk. Ia sedikit menutup pintunya lalu berjalan ke arah Neon dan Dylan yang duduk di samping Suho.

"Petugas Oh," panggil Dylan dan dijawab senyuman oleh Hera.
"Hai, Dylan, apa kabarmu?"
"Kabar baik, petugas Oh."

"Bagaimana dengan keadaan Dolly?" tanya Hera. Ia meletakkan dua kantung plastik berisi buah dan tiga kantung plastik berisi Dakjuk.*

"Dolly masih belum sadarkan diri. Malah dia menangis."
"Menangis?"
"Ya."

Hera mendekati Dolly dan sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Dolly, ini aku Hera. Cepatlah sadar dan cepatlah sembuh. Semoga kau sedang tidak bermimpi buruk meski kau menangis."

Hera menoleh ke arah Suho yang nyatanya tengah menatap ke arahnya.

"Dan dia...."
"Dia temanku, namanya Suho. Dia sedang menginap di rumahku tetapi dia malah ikutan dihajar Chun. Jadilah dia terbaring di sini, satu nasib dengan Dolly."

"Oh, begitu. Lalu, bagaimana keadaanmu Suho? Oh, tunggu. Aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Hera Oh. Aku teman mereka bertiga. Salam kenal."

"Namaku Guk Suho. Salam kenal. Keadaanku sekarang membuatku tidak berdaya karena badanku sakit semua. Berterima kasihlah pada anak buah Chun yang berjumlah puluhan," ucap Suho sembari tersenyum miris.

"Jadi, kau dikeroyok?"
"Ya. Mana tubuh mereka sebagian besar bongsor."

"Uh, sungguh, aku tidak sanggup membayangkannya," ucap Hera. Tatapannya berubah iba dan Suho membalasnya dengan tawa.

"Sudah diminum obatnya?"
"Sudah."
"Baguslah kalau begitu. Oh, ya, aku membawa makanan untuk kalian bertiga."

"Tidak perlu repot-repot, Hera," tolak Neon namun Hera menggeleng.
"Tidak masalah, Neon. Jika kalian kelaparan aku yang akan cemas."

"Terima kasih, Hera," ucap Neon sembari tersenyum.
"Sama-sama," jawab Hera sembari tersenyum juga.

Dan sunyi menghinggapi mereka berempat. Tidak ada satupun dari mereka yang berniat membuka suara sampai Hera yang kembali membuka suara. Jujur, ia merasa ia terlalu bawel siang ini.

Five Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang