60. I Know it

445 28 51
                                    

Sementara itu di rumah.…

“Ayah…. Huweeee….ayah….”

Imyeong yang sedang merapikan bantal sofa di ruang tengah segera menghentikan aktifitasnya lalu berlari ke arah taman depan. Setelah sampai di sana, ia mendapati Norman yang duduk di rerumputan sembari menangis.

“Norman, ada apa?”
“Nenek…”

Norman berlari ke arah Imyeong namun ia malah terjatuh. Tangisnya kembali pecah dan melihatnya membuat Imyeong panik.

“Norman!”

Imyeong berlari ke arah Norman lalu membantunya berdiri. Setelah berdiri, Norman langsung memeluk Imyeong yang masih jongkok di depannya.

“Kau tidak apa-apa? Syukurlah kau tidak terluka,” ucap Imyeong. Ia menghela nafas lega lalu membalas pelukan Norman.
“Ada apa, Norman? Mengapa kau menangis?”
“Aku tidak tahu, Nenek.”
“Ha?”

“Tiba-tiba, aku rindu Ayah Suho. Padahal kami baru bertemu kemarin.”
“Kau...kau bilang apa tadi? Ayah….Suho?”
“Um.”

“Apa...apa maksudmu?”
“Ayah Suho adalah ayahku yang kelima.”
“Eh?”

Dari dalam muncul Hera. Ia tampak rapi dengan setelan seragam polisinya. Begitu mau mengenakan sepatu yang sudah ia letakkan di teras depan, ia malah terkejut mendapati Norman yang menangis di depan Imyeong.

“Nyonya Park, ada apa? Mengapa Norman menangis?”

Imyeong berdiri lalu berbalik menghadap Hera.

“Hera.”
“Ya?”
“Apa kau tahu sesuatu?”
“Sesuatu? Maksudnya?”
“....”
“....”
“....”
“Nyonya Park?”

“Apa kau tahu sesuatu mengenai Suho?”
“Eh?"

“Norman bilang Suho adalah ayah kelimanya.”
“Apa???”
“Lalu, siapa ayah keempatnya?”
“I-itu….”

Hera membeku begitu mendengar perkataan temannya ini. Ditatapnya Norman yang menangis dan ini membuat hatinya terenyuh.

“Hera.”
“Nyonya Park….”

Kedua tangan Hera mengepal erat lalu mulutnya terkatup erat. Ia kembali menatap teman yang berdiri di depannya ini dengan tatapan sendu.

‘Apakah ini sudah waktunya untuk mengungkap semuanya?’ gumam Hera dalam hati.

Jujur, ia ragu untuk menjawab baik menjawab ‘ya’ ataupun ‘tidak’. Itu karena ia takut masalah akan menjadi keruh jika ia buka mulut. Meski bila ia bungkam, masalah akan semakin menjadi keruh.

‘Dolly, apa yang harus kulakukan?’

Insert Song: Find a Way by Safetysuit, Stand in the Rain by Superchick, and Hingga Akhir Waktu by Nine Ball.

.
.
.
------------------ 5💖4MySon ---------------------
.
.
.

Saat ini, Hera sedang berada di ruang tamu bersama Imyeong, Franklin, dan Limo sementara Norman dipangku Imyeong.

“Ada apa kau memanggil kami berdua?” tanya Limo penasaran.
“Aku rasa kalian juga berhak tahu mengenai ini semua.”

“Ini...semua?” ucap Franklin dan dijawab anggukan Hera.
“Ceritalah, Hera,” pinta Imyeong.

‘Maafkan aku, Dolly,’ gumam Hera dalam hati menyesal. Tetapi, mau tidak mau ia harus cerita. Mungkin inilah yang terbaik karena cepat atau lambat, ketiga orang di depannya harus tahu sehingga ia tidak mungkin menyembunyikan ini terus menerus.

Five Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang