46. Save My Love (1)

594 34 1
                                    

"Timmy!" panggil Dolly. Timmy yang sedang mengobrol dengan Kory segera menoleh dan obrolan mereka pun terhenti.
"Ya, kak?" tanya Timmy.

"Kemarilah," pinta Dolly. Timmy segera bangkit dan ia berjalan ke arah Dolly sembari menggendong Norman.
"Ada apa, kak?"

"Biarkan aku menggendong Norman."
"Eh."
"Pasti tanganmu pegal karena dari pagi kamu sudah menggendongnya. Jadi, kini giliranku untuk menggendongnya sehingga kau bisa merilekskan kedua tanganmu."
"Baik, Kak."

Timmy mematuhi perintah Dolly dan ia pun menyerahkan Norman pada Dolly, tentunya setelah Dolly mengulurkan tangannya. Norman masih saja tidur padahal hari sudah sore. Mungkinkah ia kelelahan termasuk lelah jiwa sehingga ia enggan untuk bangun?

"Terima kasih sudah menjaganya, Timmy. Maaf aku baru menyadari kau telah lama menggendong Norman. Ya, gara-gara asik memarahi Kory, aku jadi lupa. Hehehe."
"Tidak apa-apa, Kak. Santai saja."

Dolly menoleh ke arah Norman lalu mengelus kepalanya dengan sayang. Norman sedikit bergerak karena merasa terusik. Tanpa sadar ia miring ke kanan dan memegang baju Dolly.

Dolly dan Timmy yang melihatnya malah tersenyum. Mereka menoleh ke sekitar dan mendapati Ryan dan Nathan sedang bicara dengan Suho sementara Kory sedang bicara dengan Dylan.

.
.
.
------------------- 5💖4MySon --------------------
.
.
.

"Dolllyyyyyyy!!!!!"

Entah mengapa Dolly merasa antara asing dan tidak asing dengan suara ini. Ia sedikit terkejut lalu menaikkan alisnya, heran. Pintu terbuka menampakkan si pemilik suara yang berdiri dengan riang sembari menatapnya di ambang pintu.

"Ka-kau? Hye Jin?"

"Oh, Dolly, I miss you...." ucap Hye Jin berlari ke arah Dolly. Begitu sampai, ia langsung memeluk Dolly erat. Dolly yang melihatnya malah jawdrop sementara Eun Hye, Yeri, dan Nara sweatdrop.

Tidak hanya Dolly, Ryan, Suho, Kory, dan Dylan terkejut melihatnya. Tetapi, Nathan juga ikut terkejut- lebih tepatnya syok.

"Hye Jin?"
"Se-sedang apa kau di sini?" tanya Kory.

"Aku datang untuk menjenguk Dolly."
"Ha?"
"Apa boleh buat, Kory," ucap Eun Hye.
"Maksudnya?"

"Mobil kami bertiga kebetulan sedang diperbaiki di bengkel dan Nara naik sepeda motor dengan Yeri yang membonceng padanya. Aku tidak punya sepeda motor, jadi...."

"Tenang. Aku tidak akan membuat keributan di sini. Itu karena aku putuskan untuk gencatan senjata dengan Dolly selama dia sakit."

"Oh, ya?" ucap Ryan menyipitkan kedua matanya, ragu.
"Tentu saja."
"Mengapa aku ragu?"

Dan Hye Jin manyun setelah mendengar jawaban Ryan.

"Hey, hey, begini-begini aku masih punya hati nurani."
"...."

"Rival yang baik adalah rival yang mengetahui situasi dan kondisi baik dirinya maupun saingannya. Benar kan, Nathan sayang?"

"Ya, ya," jawab Nathan singkat saking ogahnya menjawab. Ia membuang muka sementara Hye Jin langsung memeluk lengan kirinya. Dolly yang melihatnya malah manyun.

"Halah, paling kau hanya mau mencari perhatian Nathan dengan tindakan dan kata-kata manismu ini."
"...."

"Semoga berhasil, Kim Hye Jin," ucap Dolly sembari tersenyum manis.
"Tumben kau memberi semangat padaku."

"Itu karena apapun alasanmu, satu hal yang ku yakini adalah kau tidak akan pernah berhasil," ucap Dolly antusias saking percaya dirinya.

"Huh, kau pikir Nathan tertarik padamu?"
"Hm...." ucap Dolly, berpikir.
"...."
"Coba kau tanyakan padanya," usul Dolly.

Five Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang