9. The Proof

1.1K 47 20
                                    

Di sebuah lapangan voli yang terletak di tengah-tengah kelas 2...

Kory merentangkan tangan kirinya yang memegang bola ke depan lalu melemparnya dan memukulnya dengan tangan kanan yang mengepal. Bola voli itu melesat melewati net dan langsung diterima oleh Ryan yang kedua tangannya mengepal dan bertautan.

DINGG

Kory menerimanya dengan kedua tangannya yang mengepal dan bertautan. Lalu bola melesat ke arah Ryan dan Ryan menerimanya.

DINGG

Bola melesat ke arah Kory lalu diterima olehnya.

DINGGG

Bola diterima Ryan dan ia melakukan smash karena bolanya melambung tinggi dan....

WUSSSSHHH DUNGGG....

Bola melesat ke luar garis sehingga tidak bisa ditangkis oleh Kory.

"Hore, aku menang," seru Ryan. Ia melompat kegirangan sementara Kory tampak manyun.
"Kau curang!"

"Hey, siapa yang curang?"
"Kau!"
"Aku tidak curang."
"Ngomong-ngomong aku lapar."

Muncul siku-siku dua di kepala Ryan tanda ia kesal. Bagaimana tidak, baru saja adik kembarnya menuduhnya curang tetapi setelah itu ia seenaknya mengganti topik tanpa minta maaf terlebih dahulu.

"Nanti kita minta Dolly untuk memasakkan kita makanan sehat. Aku bosan makan Tteokboki terus."
"...."

"Dan lagi, diantara kita tidak ada yang pandai memasak."
"...."
"Makan mi instan atau mi beku juga tidak baik."
"Kkkkkoooorrryyyy....!!!!"

Kory menoleh dan dipandanginya sang Kakak sembari menelan ludah. Ya, itu karena tiba-tiba Kory merasa merinding dan keringat dingin bercucuran ke kerah bajunya.

"A-apa?" tanyanya takut.
"Beraninya kau mengganti topik setelah kau seenak hati menuduhku curang, bahkan kau tidak minta maaf setelahnya!"
"I-itu...."

Kedua tangan Ryan mengepal erat dan giginya bergemelutuk. Ditatapnya Kory yang ketakutan dengan tatapan penuh amarah.

"R-Ryan...."
"...."
"Kyaaaaa......!!!! Tolong aku......!!!"
"Korrryyyy, kemari kau!!!!"

Dan Kory berlari mengitari lapangan karena Ryan berlari mengejarnya. Siswa siswi yang berada di sekitar kelas sweatdrop melihat mereka berdua berlarian seperti halnya anak kecil. Hahaha, ada-ada saja Kory.

Insert Song: 24 Karats - The Generation of Exel Tribe dan Anything for You by Shireen Sungkar ft. Teuku Wisnu.

.
.
.
-------------------- 5💖4MySon -------------------
.
.
.

Suasana hening menerpa lapangan dekat kelas 1. Para siswa hanya bengong melihat kejadian di depan mereka. Ini seperti mimpi, pikir mereka.

Ada yang diam saja, ada yang terkejut, ada yang gregetan bahkan marah, dan ada yang tidak tahu harus bagaimana, bersikap apa, dan berekspresi seperti apa. Contohnya Dolly, Asher, dan Dylan.

"Oh, aku tidak tahu," ucap Asher menggelengkan kepalanya, sweatdrop.

Hye Jin melepas ciumannya dan tersenyum penuh kemenangan sementara Nathan masih membeku. Dylan segera tersadar dari keterkejutannya dan berdehem, membuat Dolly ikut tersadar.

"Hyeeeeee Jjjinnnn!!!!" gerutu Dolly kesal.

Hye Jin menoleh ke arah Dolly lalu menjulurkan lidah, mengejek Dolly. Ia acungkan ibu jarinya ke depan- ke arah Dolly lalu membaliknya ke bawah.

Five Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang