6. New Father (2)

1.4K 57 48
                                    

Di jalan raya pada malam hari....

"Teman-teman, lebih baik kita berpencar. Aku ke timur, Kory ke barat, Nathan ke selatan dan Ryan ke utara. Beritahu aku jika kalian menemukan Dolly," ucap Dylan. Ketiganya mengangguk setuju.
"Itu ide yang bagus."

"Semoga tidak terjadi apa-apa pada Dolly," ucap Ryan. Raut wajahnya tampak muram dan ia menghela nafas.

Dan mereka pun berpencar guna mencari Dolly. Namun, tampak dari monitor mobil Tobot X, Kory berdecak kesal lalu ia mempercepat laju mobilnya.

"Hey, Kory, hati-hati! Ada Norman di sana!" ucap Dylan.

Sayangnya, Kory tidak mengindahkan seruan Dylan. Tatapannya tajam lurus ke depan dan ia berdecak lagi. Ia memundurkan pedalnya dan berbelok. Sesekali Kory melirik ke arah kiri, serong kiri, kanan, serong kanan, atau ke spion, siapa tahu ia melihat Dolly di trotoar jalan.

"Ayah...." seru sebuah suara. Kory menengok ke arah asal suara dan ia pun bersuara.
"Oh, maaf, Norman. Ayah lupa kalau kau ikut ayah," ucap Kory cengengesan. Norman malah menangis lagi dan itu membuat Kory panik.

"A-, No-Norman, jangan menangis. Aduh, bagaimana ini?" ucap Kory panik. Dylan yang melihatnya menepuk dahi, Nathan yang melihatnya sweatdrop sementara Ryan....

"Kooooorrrrryyyyyy...!!!!!!"

Mari ucapkan selamat pada Kory yang telah mendapatkan hadiah berupa tatapan seram dari sang kakak.

Kory memelankan laju mobilnya dan Norman berhenti menangis. Melihat Norman berhenti menangis membuat Kory menghela nafas lega.

"Syukurlah..."

'Untung Dolly tidak semobil denganku. Bisa-bisa aku dijadikan daging asap olehnya.'

Namun, gara-gara menyebut nama Dolly dalam hati, Kory malah jadi teringat Dolly lagi. Raut wajahnya yang sempat ceria berubah menjadi muram kembali.

"Dolly...." gumam Kory. Ia mengeratkan pegangannya pada setir mobil.

'Apakah kami- bahkan aku, benar-benar tidak pantas untuk dipercaya dan diandalkan sehingga ketika ada masalah kau lebih memilih mengatasi dan menanggungnya sendiri?'

Mobil mereka berempat masih melaju menyusuri jalan dan membelah malam. Malam semakin larut dan esok mereka sekolah namun mereka tidak peduli. Bila perlu mereka bisa bolos. Dalam hati dan pikiran mereka hanya ada satu yaitu menemukan Dolly.

'Dolly....'

.
.
.
------------------- 5💖4MySon --------------------
.
.
.

Sementara itu....

"Bagaimana penampilanku?"
"Sempurna, Bos."

Wow, tampang Diluk luar biasa malam ini. Putih bersinar bila terkena cahaya dengan lingkaran merah muda di pipi sebagai rona dan lingkaran mata hitam di sekitar mata. Hm, mirip Badut vs Dako-chan sih.

"Apa kau yakin ini akan berhasil?" tanya Diluk. Sepertinya ia masih ragu dengan rencana ini.

"Tentu saja. Ini akan menyenangkan, Bos. Dia akan mengingat ini seumur hidupnya," ucap Bikerbot 1.
"Baiklah, kita sudah siap. Kita harus sembunyi," ucap Diluk.

Mereka bertiga sembunyi di tempat-tempat yang ditunjukkan oleh Bikerbot 1. Diluk sembunyi dekat tumpukan kardus dengan berkerudung kain putih sementara ketiga Bikerbot yang memakai topeng bersembunyi di titik-titik tertentu.

🎎 🎎 🎎 🎎

Sementara itu....

"Fuah, hah, hah, aduh!"

Five Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang