54. Forgive Me

407 29 11
                                    

“Ada apa dengan Majeeko, Nyonya Park?”

Lalu, Imyeong menceritakan semuanya dari rencana Dolly sampai tentang siapa Majeeko sebenarnya.

“Itu, itu tidak mungkin, Nyonya Park. Majeeko, Majeeko orang yang baik. Dia pengusaha yang suka menolong masyarakat miskin. Dia...dia....” ucap Tara tidak percaya. Ia terpana dengan kedua mata yang membulat sempurna dan mulut terbuka lebar.

“Apa kau ingin bilang Neon dan dua anak kecil itu berbohong?”
“Tetapi, Majeeko….”

“Awalnya aku pun kaget. Aku sempat menyangkal karena Majeeko temanmu dan kau adalah temanku dan kau adalah wanita yang baik.”
“....”

“Dan nyatanya, kita memang tidak punya niat buruk pada Hera. Tetapi, apa yang dilakukan Majeeko di luar rencana kita. Ini merupakan kesalahan kita juga, meskipun berakhir baik.”
“....”

“Jadi, lebih baik minta maaflah kepada Hera dan Neon. Aku sudah melakukannya semalam. Dan sebagai gantinya, aku mengizinkan Hera dan Neon merawat dua anak itu dan kedua anak itu tinggal di sini.”

“Baiklah, Nyonya Park, aku akan melakukannya. Kabari aku jika mereka berdua ada di sini.”
“Tentu.”

“Lalu, siapa anak lelaki kecil berambut cokelat itu?”
“Oh, dia cucuku.”

“Ha, Dolly sudah menikah?”
“Belum.”
“Lalu?”
“Kasusnya sama seperti Hera.”

“Dia….anak asuhnya Dolly?”
“Ya.”
“Lalu, siapa ayahnya?”
“I-tu….”

Tiba-tiba, terdengar deru mobil dan deru seperti mobil pemadam kebakaran. Obrolan Imyeong dan Tara terhenti dan mereka menoleh ke arah jendela.

“Sepertinya ada tamu,” ucap Tara.
“I-itu Hera dan Neon,” ucap Imyeong gugup.
“Oh, benarkah?” tanya Tara senang. Kedua matanya berbinar dan dijawab anggukan Imyeong.

“Aku pulang,” sapa Hera.
“Selamat siang,” sapa Neon. Ia berjalan di belakang Hera sementara di belakang mereka ada Kyle, Suri, dan Norman.

“Selamat siang. Masuklah Hera, Neon,” sapa Imyeong tersenyum. Kini, ia tampak tidak gugup lagi. Jujur, ia merasa senang karena ada Hera dan Neon.

Kuharap Tara lupa dengan pertanyaannya tadi.’

Begitu masuk, Hera bertemu mata dengan Tara. Ia terkesiap sementara Tara berjalan ke arahnya dengan kedua mata berkaca-kaca.

“Ta, Tara….”

Tiba-tiba Tara berlari ke arah Hera lalu memeluknya. Hera terkejut melihatnya dan terdengar olehnya isak tangis yang berasal dari temannya ini.

“Ta, Tara….”
“Syukurlah kau baik-baik saja.”
“Eh?”

“Aku sudah dengar semuanya dari Nyonya Park, termasuk tentang Majeeko yang berbuat macam-macam padamu,” ucap Tara setelah melepas pelukannya.

“Ya, aku berterima kasih pada Neon yang membuntutiku. Berkat dia, aku bisa lolos dari tindakan bejad Majeeko,” ucapnya sembari tersenyum simpul.

Diraihnya kedua tangan Hera dan air mata menetes membasahi pipi Tara.

“Eh?”
“Hera, Neon.…” ucap Tara sembari memandang Neon.
“Ya?” jawab Neon sedikit terkejut.

“Aku, aku benar-benar minta maaf. Gara-gara aku, kalian jadi susah.”
“Aku sudah memaafkanmu. Jadi tenang saja,” ucap Neon.

“Awalnya, ini terkesan memaksa dimana aku dan Nyonya Park pikir kau ada rasa pada Hera, makanya aku dan dia terus mengorek informasi tentang kebersamaan kalian, lalu terciptalah rencana ini. Tetapi ternyata….”
“....”

Five Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang