Dengan langkah pelan, Woojin melangkah ke tepi ranjang, berdiri di samping Hyungseob yang tertidur pulas.Benar, wajah Hyungseob pucat sekali. Kenapa Woojin tidak menyadarinya dari semalam?
Tangan Woojin menyentuh dahi Hyungseob, pria ini demam! Badannya panas sekali.
"Jadi kau ingin mengantar pulang Hyungseob?" Daehwi tiba-tiba bersuara di pintu dengan agak keras, sengaja memberi peringatan kepada Woojin.
Woojin langsung menjauh dan berdiri di depan meja kerja Daehwi.
Pintu terbuka dan salah seorang laki-lakiㅡrekan kerja Hyungseob tapi Woojin lupa namanya, masuk membawa tas Hyungseob yang tertinggal di ruangannya, disusul oleh Daehwi dan Jinyoung di belakangnya.
Rekan kerja Hyungseob itu tampak sangat kaget mengetahui Woojin, CEO perusahaan yang hanya pernah dia lihat dari foto, sekarang berdiri langsung di depannya, wajahnya langsung pucat pasi.
"Aaaa... aaandaa...." Lelaki itu bahkan tak sanggup berkata-kata karena kagetnya.
Woojin menatap sekilas seolah tak peduli, "Ya, saya memang benar Woojin."
Dipasangnya ekspresi paling dingin, "Saya ada urusan dengan Dokter Lee, tapi silahkan selesaikan urusan anda dulu, saya bisa menunggu."
"Haknyeon hanya ingin menjemput rekannya yang pingsan dan mengantarkannya pulang, Woojin."
Jinyoung menyela di belakang Daehwi tapi matanya menatap Woojin penuh peringatan.
Pulang?
Woojin mengernyit, tapi Hyungseob kan sekarang tinggal di apartement mewah yang dia belikan, tidak mungkin dia membiarkan Haknyeon mengantar Hyungseob pulang!
"Saa... saya hanya sebentar, saya akan mengangkat Hyungseob dan mengantar pulang, kebetulan saya ada janji temu dengan kilen di dekat tempat kostnya jadi sekalian, mohon maaf, silahkan dokter jika ada urusan dengan CEO Park."
Haknyeon cepat-cepat membalikkan tubuh, tak tahan menghadapi tatapan tajam Woojin. Memang benar gosip yang beredar, CEO mereka ini terkenal sangat dingin dan tidak berperasaan, bahkan aslinya lebih menakutkan, wajahnya sangat rupawan tapi aura membunuh disekelilingnya sangat kental.
Woojin masih terpaku di situ, tempat kost? Si bodoh ini pasti masih mengira Hyungseob masih tinggal di tempat kostnya yang lama. Dan.. Apa yang dilakukan lelaki itu?? Dia menyentuh tubuh Hyungseob??!
Woojin hampir menyeberangi ruangan untuk menepiskan tangan Haknyeon yang mencoba menggendong Hyungseob ketika suara Daehwi menyela dengan cepat, menyadari gawatnya situasi yang terjadi.
"Jangan Haknyeon," Perintahnya membuat Haknyeon meletakkan tubuh Hyungseob kembali dan menatap Daehwi penuh tanda tanya.
"Aku memberi obat tidur untuknya supaya dia bisa beristirahat, kalau kau pulangkan dia ke kostnya dalam kondisi seperti itu, siapa yang akan menjaganya nanti? Lebih baik biarkan dia beristirahat dan tidur di sini dulu."
Haknyeon menyadari kebenaran perkataan Daehwi dan cepat-cepat menyetujuinya. Lagipula dia ingin cepat-cepat keluar dari ruangan ini. Sang CEO hanya berdiri membatu di sudut ruangan tapi tatapan matanya mengerikan, seperti akan membunuhnya dengan tangan kosong.
'Ah, mungkin dia hanya sedang tidak enak badan.' Haknyeon berusaha menenangkan dirinya, lalu mengangguk.
"Baiklah saya akan meninggalkannya dulu, nanti kalau dia sadar saya akan menjemputnya lagi." Gumamnya sambil meletakkan tas Hyungseob di kursi dan hampir melonjak kaget ketika Woojin berseru dalam bahasa asing yang tidak dimengertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Illusion • Jinseob
FanfictionA Romantic Story About Serena (Jinseob Ver) Dalam hidupnya, impian Hyungseob hanyalah ingin menjadi seseorang yang biasa-biasa saja. Dia ingin menikah dengan Guanlinㅡkekasihnya, membentuk keluarga kecil yang bahagia, lalu seperti akhir kisah klise l...