14

722 167 16
                                    


'Julukan bajingan menjijikkan saja belum pantas untukku!'

Woojin merenung sambil menatap Hyungseob yang terbaring telanjang, tertidur pulas berbantalkan lengannya.

Obatnya mungkin sudah bereaksi, atau dia kelelahan gara-gara perbuatannya.

'Dasar bajingan!' Woojin mengutuk dirinya sendiri.

Tega-teganya dia memuaskan nafsunya atas tubuh Hyungseob yang sedang sakit.

Tapi kelembutan Hyungseob saat membisikkan kalimat "tidak apa-apa" benar benar membuatnya lepas kendali.


Woojin menggertakkan giginya, dia tidak boleh lepas kendali lagi!

Dengan lembut diletakkannya kepala Hyungseob di bantal, dan diselimutinya tubuh telanjang Hyungseob dengan selimut tebal.

Saat itulah bel apartementnya berbunyi, Woojin mengernyit lalu meraih jubah tidurnya yang tersampir di kursi.

Ketika melihat dari lubang di atas pintu, dia melihat Daehwi dan Jinyoung berdiri disana.

Dengan enggan dia membuka pintu apartemennya, dan berkacak pinggang di pintu yang terbuka.

"Kenapa kalian bisa datang berdua disini?" Tanyanya curiga.

Daehwi mengangkat alisnya, "Sungguh penyambutan tamu yang tidak sopan, kau kan yang meminta aku datang?"

Woojin menatap Daehwi sekilas lalu menatap Jinyoung yang sedang tersenyum, "Dan kau? Kenapa kemari?"

Jinyoung hanya menunjukkan setumpuk berkas kepada Woojin

Sambil menarik napas panjang, Woojin membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan masuk, "Silahkan masuk kalau begitu. Jinyoung, ijinkan aku berganti pakaian yang pantas sebelum melihat berkas-berkas itu. Oh ya Daehwi, Hyungseob masih tidur."

"Tidak hanya tidur kurasa." Daehwi memandang penampilan Woojin yang acak-acakan dengan tatapan mencela.

Dan ketika Woojin tidak membantahㅡmelainkan hanya tersenyum kecut, mata Daehwi membelalak tidak percaya.

"Maksudmu... kau..?" Daehwi kehilangan kata-kata, "Astaga Woojin! Tidak kusangka kau menjadi maniak seks separah itu sampai tega-teganya meminta orang yang sedang sakit untuk melayanimu!!" Serunya blak-blakkan, "Mana dia? Aku harusnya merekomendasikan dia dirawat di rumah sakit, bukannya disini. Kalau disini bersamamu, sepertinya dia bukannya sembuh malahan tambah parah!!!"



Jinyoung tampak tidak peduli dengan pertengkaran dua orang di depannya, dia sibuk melihat-lihat ruangan apartement itu.

"Wah, apartement yang bagus. Mungkin aku bisa beli satu disini." Gumamnya santai.

Woojin melotot ke arahnya, lalu dengan sebal melangkah ke kamar, Daehwi mengikutinya.



Hyungseob sedang tertidur pulas saat Daehwi mendekat ke arahnya, dan menyentuh dahinya.

"Panasnya seperti api, mungkin aku harus membawa sample darahnya ke Lab untuk memastikan dia tidak terkena demam berdarah."

Daehwi mengernyit menyadari tubuh Hyungseob telanjang di balik selimutnya, "Aku masih tidak habis pikir kau menidurinya pada saat seperti ini. Aku tak tahu dia siapamu Woojin, setahuku kau masih berpacaran dengan artis cantik dari Jepang itu, dan sekarang tiba-tiba kau sudah tinggal serumah dengan karyawanmu sendiri."

"Tidak tinggal serumah, aku tinggal di rumahku sendiri, apartemen ini kubelikan untuknya."

Daehwi mengangkat alisnya, "Oh ya? Kalau begitu berapa malam kau di rumahmu sendiri dan berapa malam kau tidur disini?"

Romantic Illusion • JinseobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang