N&R 21

2.6K 81 3
                                    

Enjoy reading :)
Tinggal jejak selesai baca!
-0-

-Semoga waktu dapat mengilhami sisi hatimu yang beku, semoga akan datang keajaiban hingga kau pun mau-

-Pupus-

Ps: lagu di mulmed di putar pas zala nyanyi ya:)

-0-

HARI ini adalah hari dimana zala tak ingin memunculkan diri di sekolah, bukannya dia malu dia hanya tak kuat bertemu dengan vano kembali.

Cowok brngsk yang datang hanya untuk mempermainkannya, sebenarnya apa motif vano mempermainkan dirinya?

Zala sekarang sudah siap dengan seragam yang rapi dan jangan lupakan mata bengkak sebab menangis semalaman. Tapi mungkin tidak rerlalu kelihatan karena hari ini zala memakai make up yang cukup tebal di area matanya agar menyamarkan mata bengkaknya.

Zala turun kebawah menemui ayah dan bundanya.

"Zal sarapan dulu yuk bunda buatin nasi goreng"-Bunda

"Nggak deh bun zala masih kenyang kemarin malam makan"-Zala

Bunda tau zala berbohong tapi apa daya bunda hanya bisa menunggu zala menceritaka masalah nya sendiri padanya.

Nafsu makan zala memang hilang sejak kejadian kemarin dan benar dia belum sempat makan apa-apa sampai sekarang.

"Sudah packing? "-Ayah

"Sebagian udah yah sebagian lagi nanti"-Zala

Akhirnya setelah percakapan singkat pagi ini, zala memutuskan berangkat sekolah.

Zala berangkat menggunakan taxi ia sedang tidak mood mengendarai mobil sendiri, dan ayahnya hari ini tidak kekantor katanya

"Nggak kekantor yah? "-Zala

"Nggak, sekali-kali refresing di rumah sini, masa pulang cuma buat liat kantor doang"-Ayah

Ya kurang lebih seperti itu katanya.

Zala sampai di depan gerbang sekolah sebelum melangkah keluar taksi ia memejamkan mata sebetar lalu menghembuskan nafas besar.

Zala tau kemunculabnya saat ini di sekolah pasti akan membuatnya menjadi pusat perhatian.

Dan benar saja kini semua orang menjadikannya bahan perhatian, bisikan, cacian dan masih hanyak lagi.

Zala tak menanggapi semuanya dia hanya terus berjalan, toh jika dia menanggapi juga tak ada gunanya.

Dan ya author lupa memberi tahu, zala ditunjuk sebagai perwakilan kelas untuk menampilkan sebuah pensi di acara promnight besok.

Zala memutuskan langsung menuju ruang latihan karena jika dia kekelaspun tak ada kegiatan yang dapat ia lakukan.

Zala masuk kedalam ruang latihan, tapi ya mungkin ini pilihan yang tidak tepat

Disana zala melihat Vano dan Vela duduk bersama dalam sebuah bangku panjang mereka bercanda dan bercerita dengan senyum yang menghiasi bibir mereka.

Oh God bahkan Vano tak pernah memberi senyum semanis itu pada Zala saat masa mereka pacaran. Sebentar maksud author pacaran permainan.

Tapi zala sudah terlanjur disini apa boleh buat? Zala mengambil duduk di pojok jauh dari Vano dan Vela.

Dan mungkin langkah kali ini benar, kata El.

"El gue harus apa hiks! Brengsk! Vano! F*ck! hiks! "-Zala menumpahkan semua ekspresinya pada El dan ya.. Juga emosinya alhasih El dipukul-pukul oleh zala.

N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang