SELAMAT MEMBACA!
-0--Kadang aku berfikir untuk berhenti
Tapi sekali lagi, hati ku tak pernah menghendaki-
-0-
(SMA 1 Bandung)
"Hai"- Zala dkk duduk di meja Vano dkk karena meja kantin penuh semua."Juga Zala "- Angga.
"Van kasih respon dikit kek ke Zala, entar kalo udah terlanjur gue ambil nangis nangis nanti lo"- Vano langsung menatap Angga dengan tatapan tajam. Tangan angga membentuk huruf V sambil tersenyum ke Vano.
"Lagian Zala juga gak akan mau sama lo kali ngga"- Brian.
Zala, bella, imel, dan Brian sendiri tertawa.
"Nih Van aku bawa sandwich lagi "- Kotak bekal yang dibawa Zala disodorkan pada Vano.
"Lo nggak ada kapok nya apa?! udah di bully juga sama Cindy dkk masih aja berani deketin gue?"- Vano masih menatap layar ponselnya.
"Kenapa harus kapok? kan ada ruang BP, ada banyak orang, toh dia juga makan nasi nggak makan orang"- Imel dan yang lain tertawa mendengar jawaban Zala, oiya kecuali Vano.
"Zal makanan di rumah lo nggak abis apa? udah 1 bulan lebih lo bawa kesekolah hampir 2 bulan lah. "- Brian heran dengan zala yang tak ada kata menyerah,
"Kan tiap hari Bunda gue masak, yakali masaknya cuma seminggu sekali"- Zala.
Dan begitu seterusnya, keadaan sandwich Zala? ya seperti biasa di tinggalkan tanpa dimakan.
(Sekolah skip)
(Pulang sekolah.)
Zala membereskan alat tulisnya dan bergegas menuju gerbang sekolah untuk pulang." Zal gue duluan ya udah di jemput"- Imel,
"Gue juga Zal"- Bella,
"Iya"- Zala.
Sementara Zala duduk di bangku depan pos satpam sambil menatap layar ponselnya, menunggu jemputan.
Namun ada suara motor yang berhenti tepat di depan Zala, Zala mendongakkan kepalanya."Pulang bareng gue"- Suara bas yang sangat di sukai oleh Zala, seketika senyum terukir di bibir Zala dengan indah.
"Boleh?"- Senyum masih tetap bertengger di bibir Zala,
"Gue nggak akan ngajak kalo gue gak ngebolehin."- Ucap Vano datar.
Zala tersenyum dan naik ke motor sport hitam di depan nya itu.
Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara, hanya suara jalan raya yang berisik. Namun senyum yang indah selalu terukir di bibir Zala, dan Vano? entah apa yang dipikiran nya, ia hanya konsentrasi menyetir dan sesekali melihat wajah Zala yang berseri dari kaca spion motornya.
'Semoga ini bukan pilihan yang akan aku sesali menjadikan dirinya salah satu tujuan ku' Batin Zala
"Nggak turun?"- Suara itu membuyarkan lamunan Zala,
"Eh udah nyampek ya?"- Zala turun dari motor sport hitam milik Vano.
"Emh.. Makasih"- Zala.
"Hm"- Vano, tak tunggu lama motor Vano telah melesat menjauh meninggalkan pekarangan rumah Zala.
Zala masuk kedalam rumah dengan senyum yang merekah.
"Ekhem"- Bunda yang tiba-tiba berada di sebelah Zala.

KAMU SEDANG MEMBACA
N&R
Teen Fiction[ END🔥] - [Revisi ditunda] Tentang cinta dan takdir Saat takdir berkata tidak! Cinta pun tak dapat mengubahnya Jadi biarkan aku mencintai tanpa kenapa dan karena. ---------- Zala mencari seseorang yang dingin untuk dijadikan seseorang yang s...