N&R 27

2.3K 63 6
                                    

Enjoy reading! :)
Tinggal jejak! 

-0-
-Permainan yang kumulai menjebakku untuk tak keluar dari lingkupnya-

-Revano-

-0-

" I MISS YOU" -Ucapnya di telinga Zala.

Zala menegang mendengar suara itu.

'Bagaimana bisa?'

Zala terkesiap saat orang itu melepaskan dekapannya dan membalikkan tubuh zala menghadapnya.

Zala mengatur ekspresinya untuk orang yang ada di depannya saat ini.

"Buat apa lo kesini?"-Ucap Zala dingin pada orang yang ada di depannya.

-0-

SAAT ini Vano, brian, dan angga sudah berada di wisata *****. Vano segera menuju tempat keberadaan Zala yang di beritahukan mata-mata nya. Sesampainya disana Vano melihat Zala bersama seorang laki-laki, namun tak lama laki-laki itu pergi dari sisi Zala.

Vano tak membuang waktunya rindunya terlalu menggebu untuk wanita didepan matanya itu, vano segera mendekapnya dari belakang.

"I miss you"-Ucap vano ditelinga Zala.

Vano merasakan tubuh Zala menegang. Akhirnya Vano melepaskan dekapannya dan membalikkan tubuh Zala.

"Buat apa lo kesini? "-Ucap Zala dingin

Vano sempat tertegun dengan nada bicara Zala yang terkesan dingin padanya.

"Aku kesini untuk meminta maaf"-Vano

Zala sempat tertegun dengan bahasa Vano yang menggunakan aku-kamu.

"Untuk apa? Sudah dimaafkan, maaf ku murah"- Ucap Zala dengan sedikit sindiran.

"Maaf aku nyesel pernah buat kamu mainan"-Ucap Vano

"Cuma mau minta maaf kan? Sekarang pergi nggak usah ganggu waktu liburan gue"-Zala

"Dan mungkin kesempatan kedua"-Vano

"Kesempatan kedua? Hahaha! Maaf apa urat malu anda putus? Dan pacar lo disana mau lo apain di bakar? "-Ucap Zala terpancing emosi

"Aku sama Vela udah putus dia main di belakang aku"-Vano

"Oh oh oh! Karma lo cepet juga ya datengnya! Lo disia-siain sama pacar lo?  Dan sekarang lo kesini minta balik sama gue? Otak lo pakek! Mikir dong!  Inget gimana dulu gue berjuang mati-matian buat dapetin lo tapi apa?! Lo malah mainin perasaan gue! Perasaan ga sebercanda itu boy! "-Zala emosi

Vano terdiam perkataan zala seluruhnya benar.

"Beb ada apa? "-Ucap stevan yang baru muncul

"Van kita pergi"-Zala menarik tangan Stevan menjauh dari Vano

Tapi sebelum itu

"Maaf"-Ucap vano lirih saat zala berpapasan pas di sampingnya.

Zala menarik Stevan tak tentu arah sampai ia menemukan bangku taman yang sedang kosong.

Zala membawa Stevan duduk disana. Keheningan tercipta atara keduanya, stevan sadar situasi jika saat ini Zala tengah membutuhkan ketenangan.

Sampai terdengar isak tangis dari bibir Zala. Zala menundukkan kepalanya dan menutup wajahnya yang tengah mengeluarkan air mata dengan kedua telapak tangannya.

N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang