N&R 7

2.7K 83 3
                                    

SELAMAT MEMBACA!
-0-

-Berjuang sendirian? Ah sudah pernah

bahkan sampai ditolak mentah-mentah-

-0-

(Suasana pulang sekolah)

"Lo belum dijemput Zal?" -Imel

"Gue nggak dijemput hari ini mau ada acara bentar"-Zala

"Eh gue udah dijemput, gue duluan" -Imel

Zala mengguk memberi jawaban

'Jadi nggak sih?!' -Ucap Zala dalam hati.

(Kelas vano)

Sekarang dikelas tinggal Vano dkk yang sedang membereskan perlengkapan belajar mereka.

"Oiya Van lo beneran diem aja sama kasus Zala?"- Brian

" Gue bakal bikin dia ngrasain apa yang udah gue rasain gara-gara bokap dia."- Vano


"Van tapi..."- Angga

Vano langsung melangkah keluar kelas.

-0-

Vano langsung menaiki motornya dan bergegas menuju gerbang sekolah untuk menepati janjinya.

"Aku kira nggak jadi" -Zala

"Cepet naik" -Vano

Zala segera naik ke motor Vano, dan Vano segera melesatkan motornya menuju tempat yang ia tuju.

(Taman)

Zala dan Vano duduk di kursi panjang yang ada di taman

"Emh Van mau ngomong apa ya?"-Zala

" Jauhin.gue."-Vano dengan penekanan

"Nggak! Nggak bakal!"-Zala

"Emang Kamu nggaka ada rencana buat bales perrasaan aku?!"

"Kadang aku sampek ngerasa kayak wanita murahan ngejar -ngejar kamu Van" -Zala

"Lupain aja perasaan lo. Dan nggak ada yang nyuruh lo ngejar gue." -Vano

Kalimat yang dilontarkan Vano seperti pisau yang tajam yang menusuk-nusuk hati Zala. Dan dengan tidak sengaja satu tetes air mata jatuh bebas dari kelopak Zala.

'Apa nggak ada sedikitpun ruang buat aku di hati kamu Van? bahkan kamu dengan mudah nya mengatakan aku lebih baik melupakan perasaan ini. Apakah aku harus melupakan perasaan ini?, aku sudah jatuh terlalu dalam, dalam perasaaan ini, bangkit untuk berdiri lagi itu sulit. Melupakan tak semudah mengenal Van!' -Batin Zala

"Gue balik. Nih uang. Lo balik pake taxi"-Vano menaruh uang di kursi taman

Vano hendak melangkah pergi namun tangan nya dicekal oleh Zala.

" Aku nggak butuh uang kamu. Aku masih punya uang. Dan ingat aku nggak akan menyerah buat dapetin kamu"-Zala

Vano tak menghiraukannya dan langsung menuju motornya dan melesat dari sana.

-0-

(Kamar vano)

Vano merebahakan badannya dikasur setelah melakukan rutinitasnya setelah pulang sekolah. Ia memikirkan apa yang terjadi ditaman tadi, dan menyunggingkan senyum sinisnya.


Tak lama ada suara notifikasi dari ponsel Vano.

WA

Nazala Aulia A

N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang