N&R 32

2.1K 51 3
                                    

Enjoy Reading!:))
Jangan lupa tinggal jejak!^^
-0-

Aku menyayangi kalian semua

love you-

-0-

SETELAH Stevan mau melepas pelukannya pada Zala, Zala segera bangkit dan ingin kembali kerumahnya tapi Stevan mencegahnya mengatakan bahwa ia akan menghantarnya.

Hey apakah dia bercanda? Bahkan taman ini berada di depan blok rumahnya!, jarak taman dan rumahnya mungkin hanya sekitar 50 m an-_-

Oke apakah Stevan sempat ke club dan mabuk? Sepertinya itu konyol bahkan Zala tak mencium bau alkohol sama sekali saat Stevan memeluknya.

Setelah melalui perdebatan yang cukup menguras kata-kata, akhirnya Zala menyerah terserah dengan Stevan mau menghantarnya atau tidak tetapi Zala tetap akan pulang dengan berjalan kaki.

Dan kalian tau apa yang dilakukakan Stevan? Dia malah ikut berjalan kaki dan mengiring perlahan motor sport nya menyelaraskan langkah kakinya dan Zala.

Oh God! Otak nya sudah berpindah dari tempat seharusnya! Apakah motor sport nya itu tidak berat? Zala saja ngeri sendiri melihat ukurannya!. Gesrek memang!

Eh ngomong-ngomong gesrek Zala jadi teringat El ia jadi rindu saudaranya yang sudah ia anggap kakak nya itu, dan ya El/Zayn memutuskan untuk menamatkan masa SMA nya di Bandung ya di Smansaba.

Sesampainya di depan rumah Zala, Zala berbasa-basi menawari Stevan untuk singgah di rumahnya namun Stevan menolaknya ia ingin langsung pulang saja, Zala mengangguk lalu kemudian Stevan segera menaiki motor sport nya dan meninggalkan rumah Zala.

Zala segera masuk ke dalam dan sudah disambut Ayah dan bunda nya yang sudah stay di meja makan ia tebak mereka menunggu dirinya.

"Kemana aja sih Zal lama banget?"-Gerutu ayah

" Tuh ayahmu sudah kelaparan"-Ucap bunda disertai kekehan.

Zala tertawa sebelum menjawab ucapan kedua orang tuanya.
"Kalo udah kelaparan kenapa nunggu Zala? Kan Zala bisa makan sendiri"-Zala

" Nggak, kami mau makan malam bareng sama kamu"-Ayah

"Yaudah Zala taruh jaket di kamar dulu"-Zala menaiki tangga menuju kamarnya

" Jangan lama-lama!"-Teriak ayah dari meja makan

Zala tertawa dibuatnya ia yakin ayah nya benar-benar tengah kelaparan kali ini, dan Zala akan memberi kenangan manis sebelum ia meninggalkan mereka?

Zala lalu mengehela nafas dan tersenyum manis, ia terlalu pesimis untuk hidup lebih lama lagi bersama penyakitnya yang sudah mulai menggerogoti tubuhnya ini.

Selesai menaruh jaket Zala segera turun ke meja makan.

Mereka makan dengan diselingi candaan dari Ayah. Selesainya makan malam Zala meminta waktu sebentar untuk berbicara.

"Jadi kamu mau bicara apa?"-Ayah

Suasana di meja makan kini terasa serius.

" hmmm... Aku besok mau ke Bandung"-Zala dengan pelan

Dan saat itu juga kedua orang tua Zala menjawab tidak secara bersama.

"Nggak!"-Ayah Bunda

" Yaaahhh... Zala ke Bandung bukan tanpa tujuan yah, Zala rindu temen-temen Zala di Bandung, sebelum berobat keluar negeri Zala mau pamit sama mereka Zala mau minta do'a juga bisa"-Zala

N&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang