Enjoy reading:)
Tinggal jejak!:)
-0--Bahagia ku sederhana cukup tertawa sebelum ada yang melarang-
-0-
"OKE gue ikut lo"-Final Zala.
-----------
Stevan tersenyum puas mendengar jawaban Zala.
" Bagus!"-Stevan
Akhirnya Stevan menggiring Zala berjalan ke arah motor sport nya dengan lengan yang masih mengapit pinggang Zala padahal Zala sudah terlihat risih sekali, entah mengapa Zala tidak memprotes Stevan.
Stevan segera melepas lengannya dari pinggang Zala, dan menaiki motor sport nya.
"Naik beb!"-Ucap Stevan dengan nada bahagia.
Zala menghembuskan nafas pasrah lalu menaiki motor Stevan.
" Beb tangan lo siniin terus lo nyandar di punggung gue gih!"-Ucap Stevan sambil mngambil tangan Zala dan melingkarkan nya di pinggangnya.
"Eh-eh nggak! Apa an coba pake gitu-gitu segala"-Protes Zala sambil menarik kembali tangannya.
" Terus mau bolosnya gimana kalo lo nggak mau gituuu?"-Ucap Stevan gemas
"Ya apa hubungan nya sama gue meluk pinggang lo?"-Zala
" Ginii ya bebb, itu sebagai sebuah alasan buat pak gor biar ngizinin kita keluar dari kawasan sekolah sini"-Stevan
-pak gor (security smansanu)-
"Alasan? Alasan apa?"-Zala
" Lama-lama lo mirip dora ya beb? Banyak tanya. Jadi gini kita keluar dengan alasan lo sakit dan perlu pulang kerumah. Udah aman selesai"-Stevan
"Tap-" -Zala
"Stop it please, gue bukan peta yang selalu jawab pertanyaan oke? Sekarang lo gini aja pokoknya"-Ucap Stevan kembali membawa tangan Zala melingkar di pinggang nya.
Tak menuggu lama Steva segera melajukan motornya meninggalkan area parkiran.
Disisi lain ada Vano yang memperhatikan mereka dari jauh, menyadari betapa bodohnya dia meninggalkan sebuah berlian demi seonggok sampah tak berharga. Huh! Memang penyesalan selalu datang di akhir.
°••°
" Beb nyandar di punggung gue sambil tutup mata lo, gc!"-Ucap Stevan saat beberapa meter lagi sampai didepan pos satpam+gerbang.
Zala hanya pasrah menuruti perintah Stevan.
"Pak bukain dong gerbangnya"-Stevan
" Buat apa? Kamu mau bolos lagi ya? Nggak bisa!"-pak gor
"Siapa juga sih yang mau bolos lagi? Ini nih pak saya mau ngantar pacar saya pulang kasian dia sakit bapak nggak liat? Bapak nggak kasian?"-Stevan
Zala yang mendengar Stevan menyebut dirinya 'pacar' reflek mencubit perut Stevan yang sedang dipeluknya dari belakang.
" Awww!!!"-Teriak Stevan merasakan cubitan Zala.
"Kenapa?"-Pak gor
" Ehh nggak-nggak kok pak ini cuma semut lagi kesel mangkannya gigit saya"-Stevan
KAMU SEDANG MEMBACA
N&R
Teen Fiction[ END🔥] - [Revisi ditunda] Tentang cinta dan takdir Saat takdir berkata tidak! Cinta pun tak dapat mengubahnya Jadi biarkan aku mencintai tanpa kenapa dan karena. ---------- Zala mencari seseorang yang dingin untuk dijadikan seseorang yang s...