Part 17

3K 341 26
                                    

Makan malam bersama keluarga Hyori telah selesai. Sekarang mereka semua berkumpul di ruang keluarga rumah Kim Bum.

Sejak tadi pandangan tajam dari Hyori selalu di tunjukkan pada So Eun. Awalnya So Eun sempat menciut nyalinya. Beruntung Kim Bum sebagai kekasih tak pernah melepaskan So Eun dari genggamannya. Begitupun semua keluarga Kim Bum, termasuk appa Kim Bum yang selama ini tak pernah memberikan perhatian lebih pada So Eun, sekarang menunjukkannya di hadapan keluar Hyori.

Hyori sejak tadi juga selalu berusaha untuk menarik perhatian Kim Bum, namun tak membuahkan hasil, membuatnya semakin marah pada So Eun.

"Hmmm tuan Kim, sebenarnya ke datangan kami ke sini memiliki tujuan lain selain makan malam bersama." Tuan Park, appa Hyori memulai pembicaraan ke arah yang serius, setelah tadi mereka hanya mengobrol berbasa basi.

"Oh silakan. Apa kita bicara di sini saja, atau yang lebih pribadi di ruang kerjaku?" Tuan Kim menyambut ramah ucapan tuan Park. Dalam hati ia sudah bisa menduga apa yang akan di sampaikan tuan Park.

"Bagaimana menurutmu Hyori? Kita bicara di sini atau di ruang kerja tuan Kim?" Appa Hyori menoleh ke samping, ke tempat di mana Hyori dan eommanya duduk.

"Sepertinya di sini saja. Tapi alangkah baiknya yang mendengar pembicaraan ini hanya kita saja. Maksudku hanya keluargaku dan keluarga Kim Bum. Orang lain tak perlu." Seperti biasa, Hyori bicara angkuh. Bahkan ia seperti tak menghormati orang tua Kim Bum yang ada di sana.

Baik Kim Bum, dan semua yang berada di sana dapat menangkap maksud dari ucapan Hyori. Ia menginginkan So Eun pergi dari sana.

"Oo.. appa, eomma, tuan dan nyonya Park, aku masuk ke dalam dulu. Ada yang harus aku kerjakan." So Eun cukup tau diri dan mencari alasan untuk pergi dari sana.

"Tak perlu So. Kau duduk di sini saja." Appa Kim Bum menahan kepergian So Eun.

"Hyori, bila yang kau maksud orang lain di sini adalah So Eun, kau salah. So Eun kekasih Kim Bum, artinya dia bukan orang lain di sini." Tuan Kim melanjutkan ucapannya yang di tujukan langsung pada Hyori.

Mendengar itu, membuat muka Hyori memerah. Ia marah pada tuan Kim, dan terlebih lagi pada So Eun yang baginya bagaikan batu besar yang akan menghalangi jalannya untuk mendekati Kim Bum.

Tuan Park pun sama, ia marah mendengar ucapan appa Kim Bum, namun coba ia tahan demi keinginan anaknya untuk bisa bersama Kim Bum.

"Owh, tak masalah tuan Kim. Aku tidak ke beratan dengan kehadiran anak ini di sini." Tuan Park menunjuk So Eun, berusaha menampilkan wajah ramahnya sebisa mungkin, namun terselip nada mengejek di sana. Apa lagi ia menunjuk So Eun dengan arogannya dan tanpa menyebutkan nama.

Semua itu membuat keluarga Kim Bum semakin tak menyukai keluarga Hyori. Eomma Hyoripun sama. Walau ia tak banyak bersuara, namun wajah angkuh dan sombongnya tergambar jelas.

"Baiklah kalau begitu. Sekarang katakanlah tuan Park, apa yang ingin anda bicarakan?" Appa Kim Bum dengan penuh wibawa menyuruh tuan Park untuk berbicara.

"Hmm, sebelumnya mungkin aku ingin minta maaf dulu pada semuanya. Mungkin aku sedikit lancang di saat kami tau kalau Kim Bum sudah memiliki kekasih. Tapi setelah di pikirkan, tidak ada yang akan rugi dari apa yang akan menjadi maksud kedatangan kami ini. Malah sebaliknya, kami akan mendatangkan keuntungan untuk keluarga tuan Kim."

Semua yang ada di ruangan itu diam mendengarkan penuturan tuan Kim.

"Aku ingin meminta Kim Bum untuk menjadi menantuku, calon suami bagi Hyori." Tuan Park menyudahi kalimatnya dengan senyum sombong di wajahnya.

Appa Kim Bum menanggapi dengan senyum santainya. Sementara eomma Kim Bum dan Nana tampak sedikit syok, walau mereka telah mengetahui ini sebelumnya. Bagi mereka, keluarga Hyori benar-benar tebal muka. Padahal sudah di jelaskan kalau Kim Bum sudah punya kekasih, dan kekasihnya ada bersama mereka di sini sekarang.

Miracle (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang