Part 28

4.4K 335 21
                                    

Kyuhyun mengetuk pintu yang berada di depannya. Di dalam sana, eommanya sedang sibuk dengan beberapa berkas kerja yang di bawa ke rumah.

"Masuk."

Setelah mendengar sahutan dari dalam, Kyuhyun membuka pintu dan masuk ke ruang kerja eommanya.

"Eomma sibuk?"

Eomma Kyuhyun sempat mengernyit mendengar pertanyaan anaknya. Tidak biasa bagi mereka bicara basa basi seperti itu.

"Apa yang ingin kau katakan?" Eommanya langsung bicara tegas, mengerti maksud kedatangan Kyuhyun.

Kyuhyun berjalan ke arah sofa, mencoba rileks dengan duduk bersandar.

"Ada hal penting yang ingin ku bicarakan. Tapi ku minta eomma untuk sejenak meninggalkan pekerjaan. Atau aku akan menunggu hingga pekerjaanmu selesai."

Mendengar penuturan anaknya, membuat Yumi terdiam sejenak. Dia tampak berpikir hingga beberapa saat kemudian ia merapikan beberapa berkas yang tadi terbuka di atas meja kerjanya. Kemudian kembali menatap Kyuhyun.

"Aku sudah menuruti kemauanmu. Sekarang cepat katakan, aku tak punya banyak waktu." Masih dengan arogannya, dia bicara seolah pada bawahannya.

Melihat sikap eommanya, Kyuhyun hanya mampu menghirup napas dalam. Sejak dulu eommanya tak pernah berubah. Bahkan meluangkan waktu sebentar untuk Kyuhyun, berat baginya.

"Aku sudah tau tentang appa. Maksudku, aku tau kalau appa sempat menduakan eomma dengan menikahi wanita lain."

Yumi terkejut mendengar penjelasan anaknya. Hal pertama yang ia pikirkan, dari mana Kyuhyun mengetahui semua itu. Dan beberapa nama mulai mengisi pemikirannya. Tapi fokusnya saat ini bukan itu.

"Lalu bagaimana tanggapanmu?" Masih dengan nada angkuh, Yumi membalas pernyataan Kyuhyun. Saat ini ia melangkah mendekat ke tempat Kyuhyun dan duduk di salah satu sofa di hadapan Kyuhyun.

"Sekarang aku bukan mau membahas itu."

Yumi semakin menatap Kyuhyun, tak tau arah pembicaraan anaknya.

"Eomma, semuanya telah berlalu. Terlepas itu dari kesalahan appa ataupun eomma. Saat ini yang aku inginkan, bisakah eomma mulai menerima semuanya?"

Yumi tersenyum miring mendengar permintaan anaknya. "Kau tau apa tentang itu ha? Kau tau bagaimana perasaanku?"

"Walau aku tak tau bagaimana persisnya perasaan eomma, tapi aku bisa merasakannya. Akupun sama terlukanya saat pertama kali mendengar appa mengkhianatimu. Tapi, aku mencoba menerima kenyataan. Dan akhirnya aku bisa menerimanya."

"Itu karena bukan kau yang merasakannya langsung, tapi aku." Nada suara Hyemi mulai meninggi.

"Lalu, mau sampai kapan eomma memendam perasaan itu? Memendam perasaan benci pada orang yang belum tentu kesalahannya seutuhnya? Appa punya andil besar di sana."

"Aku menyalahkan mereka berdua."

Kyuhyun mengembuskan napas lelah. Eommanya benar-benar memiliki watak yang keras, yang susah untuk di lunakkan.

"Lalu apa eomma tak memikirkanku? Waktu eomma habis untuk urusan dendam eomma. Dan eomma mengabaikanku karena itu. Aku tumbuh tanpa perhatian dan kasih sayang eomma. Bahkan kalau dulu ada yang bertanya, aku lebih memilih ahjumna dari pada eomma. Apa eomma tak menyadari itu?" Walau Kyuhyun sebenarnya emosi mengingat semua itu, tapi coba ia redam dengan bicara serendah mungkin. Saat ini ia benar-benar ingin menjalin kembali hubungan yang renggang selama ini bersama eommanya.

Mendengar itu, membuat Yumi bungkam seketika. Hatinya mulai terketuk mendengar uraian panjang dari anaknya.

"Eomma, aku menyayangimu. Sangat menyayangimu. Aku juga ingin bermanja padamu seperti teman-temanku. Aku ingin, kita menghabiskan waktu bersama, walau hanya sekedar makan atau berbincang."

Miracle (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang