Mikaila dan teman-teman Dilan

456 24 3
                                    

Mikaila menatap pantulan dirinya di cermin, dia sudah lima kali mengganti pakaian, dia bingung harus memakai baju apa saat ke kampus pacarnya untuk pertama kali nya ini, bahkan saat dia ke kampus dia tidak pernah seribet ini.

Dia tidak mau membuat Dilan malu itu juga akan mempermalukan dirinya juga.

Mikaila berdecak kesal saat dirinya belom juga menemukan pakaian yang cocok untuk dirinya, dia memutuskan mengambil ponselnya lalu mengirimkan sebuah pesan untuk kekasihnya.

Aku bingung pakai baju apa, gimana ini, aku gak mau buat kamu malu aku juga gak mau malu-maluin diri aku

Tidak lama ponselnya bergetar, Mikaila tersenyum saat melihat respon Dilan yang cepat membalasnya.

Kamu pakai apa aja tetap cantik sayang, gak akan malu-maluin aku atau diri kamu sendiri kok, asal jangan liatin tubuh kamu aja, yang bisa lihat cuma aku

Mikaila berdecak ini bukan jawaban yang dia mau.

Gak mau tau kamu pilihin baju yang cocok untuk aku.

Setelah mengirim balasan itu Mikaila langsung menyentuh gambar kamera di atas kanan ponselnya, tidak lama terpampang wajah Dilan yang sedang tersenyum ke arahnya. Oh tidak, jantung Mikaila berdegup melihat wajah kekasihnya yang menurutnya hari ini tampan, padahal itu adalah tampang yang tiap hari selalu dia lihat.

"kenapa jadi ngelamun sayang, akhirnya kamu pilih baju apa"tanya Dilan menatap Mikaila yang hanya diam menatapnya dari layar ponsel, sungguh kekasihnya itu menggemaskan, wajahnya seperti mengatakan ingin memakan dirinya.

"kamu kenapa hari ini ganteng, ini kelakuan kamu di kampus ya"pekik Mikaila dengan wajah sendu membuat Dilan kaget dan bingung.

Tanpa Mikaila sadari teman-teman Dilan yang berada didepannya lebih tepatnya membelakangi ponsel Dilan, agar tidak terlihat Mikaila tersenyum jahil, melihat suara wanita yang ternyata pacar temannya, mereka menahan tawa dan rasa mual yang menjadi satu atas perkataan perempuan yang ada diseberang telpon.

Dilan menceritakan semua ke teman-temannya dia memiliki pacar yang lebih dewasa dan sekarang ingin datang ke sekolahnya tidak mungkin kan dia mengajak perempuan itu ke SMP nya, mau ditaruh dimana wajahnya.

"tampang belom tidur sama belom mandi begitu aja dia bilang ganteng ya, buset tuh cewek gimana kalau ngelihat gue langsung berpaling kali ya"ujar Ariel teman nongkrong Dilan, Dilan menatapnya tajam.

"jadi gimana".

"kamu jemput aku di rumah sekarang, aku gak mau kamu berpenampilan kayak begitu, kalau kayak begitu batalin aja terus kita jalan".

Dilan tersenyum puas, sebuah ide terlintas di otaknya.

"sayang tapi aku udah males ganti-gan...". "aku gak mau ke kampus kamu, kamu dimana sekarang, jemput aku"teriak Mikaila kesal, senyum Dilan semakin lebar.

"siap nyonya Dilan, tunggu ya say...". Belom selesai ucapan Dilan layar sudah kembali ketampilan deretan chat nya dengan Mikaila, perempuan itu memutuskan panggilan sepihak.
"eth Lan, gue pengen lihat muka cewek lo kali"pekik Viko teman Dilan, Dilan menatapnya tajam.

"nanti gue mau ke sini, gue gak jadi ke kampus lo Riel, gue mau jemput kesayangan gue dulu, bye para jomblo".

Semua teman Dilan sontak saja melempar laki-laki itu dengan barang yang ada di depan mereka seperti, kulit kacang, gelas plastik, bungkus rokok kosong sampai sendal saking kesalnya dengan anak SMP itu.

"gaya lo baru pacaran sekali aja, sama tante-tante lagi".

"mulut lo belom pernah gue lempar baskom ya, udahlah jomblo mah begitu, iri".

Setelah Dilan mengatakan itu dirinya langsung pergi meninggalkan semua teman-temannya yang masih mencibir nya, dia harus sampai rumah Mikaila secepatnya.

Sejujurnya Dilan bingung dengan sikap Mikaila yang berubah-ubah, dia merasa ada sesuatu yang membuat kekasihnya seperti itu.

***

Setelah menjemput Mikaila Dilan benar-benar membawa kekasihnya ke tempat tongkrongannya, saat kedatangan Mikaila beberapa teman Dilan terpana melihat pacar teman mereka itu, mereka semua tidak percaya kalau perempuan itu berumur 21 tahun, Viko bahkan langsung mendekati Mikaila mengulurkan tangannya ingin berkenalan dengan perempuan itu.

"Viko Alfiando panggilnya aja bebep".

Dilan membulatkan mata nya dan langsung menepis tangan Viko kasar, bagaimana bisa laki-laki itu mengatakan itu.

Mikaila hanya tersenyum kikuk, dia bingung harus melakukan apa ini kali pertama dia berkumpul dengan banyak laki-laki.

"sayang kamu mau makan apa, ikut aku"ujar Dilan langsung menggandeng Mikaila ke warung di dekat tempat mereka nongkrong.

"mie goreng, mie rebus atau mau delivery"tanya Dilan, Mikaila menggeleng kuat.

"mie goreng pakai telor ya, gamau pakai sayur, mie nya jangan telalu mateng, kalau bisa telornya di ceplok yang matang"ujar Mikaila lalu tersenyum kikuk saat melihat Dilan, teman-teman laki-laki itu sampai penjaga warung yang melihat ke arahnya, sungguh saat ini dirinya merasakan malu.

Dilan yang menyadari kekasih nya merubah wajah langsung menarik pinggang perempuan itu mencium pipinya lama membuat semua teman-temannya menatap heran, ternyata benar juga yang dikatakan kedua teman Dilan, Ardi dan Marsel. Dilan jadi berubah berani.

Mikaila mencubit pinggang Dilan sampai membuat laki-laki itu meringis.

"jangan cium orang sembarangan"seru Mikaila kesal, Dilan tidak peduli bahkan dia kembali mencium pipi kekasihnya itu.

Mikaila yang risih mencoba untuk menjauhkan dirinya dari Dilan tapi nihil.

"aku laper Di"ucap Mikaila.

"aku juga, jadi pengen makan kamu, boleh".

"kamu tuh, malu tau"dengus Mikaila, Dilan menatap sekelilingnya.

"heh jomblo ngapain lo ngeliatin".

Seketika semua umpatan langsung tertuju ke Dilan, tapi tidak sampai ada yang mengatakan 'anak SMP alay'. Mereka senang melihat bagaimana perubahan Dilan, setidaknya dia tidak seperti beberapa bulan lalu sebelum mengenal Mikaila, yang selalu mengajak mereka mencari keributan, berbuat onar sampai menjadi pecandu rokok untungnya tidak sampai pecandu narkoba.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang