Bingung (?)

367 24 2
                                    

Judulnya sama kayak yang aku rasain, bingung mau ngasih judul apa 😢

Selamat membaca, guys 😇

❤❤❤


"ingat ya Di jangan keluar kamar kalau bukan suara aku yang terdengar, makan itu yang aku siapin di meja, kalau bosen pakai aja laptop aku atau nonton tivi, tapi jangan kenceng-kenceng, kunci kam...". "iya sayang kamu udah ngomong panjang lebar berulang-ulang dengan ucapan yang sama dari tadi, semua udah aku ingat, semakin cepet kamu pergi semakin cepet juga kamu balik"potong Dilan lalu mengecup bibir Mikaila, perempuan itu mengangguk lalu memakai tas nya dan pergi.

Setelah kepergian kekasihnya Dilan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang, dia mengambil ponselnya, banyak pesan masuk, karena malas membaca nya dia langsung melempar asal ponselnya itu, entah dimana jatuhnya.

Dia bukanlah tipikal anak rumahan yang bisa diam di kamar, tapi dia juga tidak ingin meninggalkan kamar yang masih tercium wangi kekasihnya itu.

Dilan memutuskan untuk duduk di kursi meja belajar Mikaila membuka setiap laci, membuka semua lembaran buku. Sungguh tidak ada apa-apa disini, mereka memiliki hal yang sama, tidak menyimpan sesuatu yang mengejutkan.

***

Mikaila menatap gelisah ponselnya, tepatnya jam yang ada dilayar benda pipih itu.

"Aku masih belom ngerti yang ini".

Mikaila mendengus, sudah hampir tiga jam dia mengajari Ervan, dan baru satu soal yang dibahas mereka.

"Van kamu yang serius dong, ini udah mal...". "kamu tuh yang buat aku gak serius, malam minggu begini enaknya jalan-jalan bukannya disin...". "kalau begitu kita udahan dan kamu boleh telepon pacar kamu ajak jalan, aku mau pulang".

"gak boleh pulang, aku mau nya jalan sama kamu, bukannya kamu pacar aku"ujar Ervan sambil mengerlingkan mata nya membuat Mikaila mendengus.

"abang adik sama aja".

"beda lah sayang, kalau abang aku gak berani begini"sahut Ervan sambil mendekatkan dirinya ke perempuan disampingnya merangkul erat pinggang perempuan itu, Mikaila mencoba untuk menepis tangan laki-laki itu walaupun hasilnya nihil.

"dia juga gak berani ngelakuin ini, tapi gue berani". Sambung Ervan dan langsung melumat bibir Mikaila kasar, perempuan itu mencoba untuk menjauhkan wajahnya tapi laki-laki dihadapannya itu menahannya.

"Kak Ervan aku bilangin mamah kakak nakal".

Ervan berdecak setelah melepas ciumannya, Mikaila menetralkan napasnya.

"pergi lo anak kecil".

"hai kak, aku Putri adiknya kak Ervan sama bang Arvin"ujar Putri mengenalkan dirinya sambil menatap Mikaila, Mikaila tersenyum ramah.

"hai Putri, aku Mikaila guru les kakak kamu".

Setelah Mikaila dan Putri mengobrol panjang lebar, walaupun Mikaila harus bersabar meladeni kebaperan adiknya Ervan. Ervan memaksa Putri untuk pergi ke kamarnya.

"bibir kamu manis juga, aku ketagihan lagi ya".

"dasar mesum, aku mau pulang, senin ulangan kan, kalau nilai kamu dibawah delapan, aku gak akan ngajarin kamu lagi sampai bulan depan".

"kalau nilai aku di atas delapan, kamu harus tidur sama aku". Ucapan Ervan sontak membuat Mikaila membulatkan mata nya.

"mesum"pekik Mikaila lalu membereskan perlengkapannya bersiap pulang.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang