graduated

515 18 10
                                    

Mikaila menutup kuping nya rapat-rapat.
telinganya sudah sakit mendengar teriakan laki-laki  di depannya yang mengatakan bahwa dia sudah lulus dan menjadi anak putih abu-abu.

Sungguh rasanya dia ingin menghujat laki-laki itu, Bagaimana bisa laki-laki itu sangat senang, sedangkan ini bukan akhir dari segalanya,  dia harus melewati tiga tahun lagi untuk bisa masuk ke jenjang yang lebih serius dalam hidupnya.

"aku tuh sen...". "Di berisik ah lo, sekarang gua tanya lo udah daftar masuk sma belom"potong Mikaila.

Dilan menatap tajam perempuan yang dari tadi masih bersender nyaman di tempat tidurnya.

"kok panggilannya begitu kamu tuh".

Mikaila berdecak.

"Di, sini aku bilangin"suruh Mikaila sambil menepuk kasur di depannya, Dilan tersenyum lalu duduk manis menghadap pacarnya itu.

"SMA itu masa dimana nanti kamu akan memulai kehidupan baru Di, dan aku harap kamu bisa lebih dewasa".

"maksudnya".

"ayah emang udah ngijinin kita pacaran, tapi bukan berarti itu mengikat kita satu sama lain, masih adatiga tahun sebelum kamu lulus, masih ada beberapa tahun lagi juga supaya kamu bisa dapet gelar S1, masih panjang Di". Mikaila terdiam melihat gimana respon laki-laki dihadapannya itu, yang malah memutar bola matanya.

"terserah kamu deh Di, aku cuman mau bilang kalau kamu harus fokus sekolah kamu, dan aku akan fokus kerja, aku akan ingat kok, kalau aku punya pacar dan gak akan pernah ninggalin kamu kecuali kamu yang akan mutusin aku".

"aku gak akan mutusin kamu"potong Dilan kesal, Mikaila mengangguk.

"iya, okey, tapi ingat Di, aku gak akan pernah memaksa kamu untuk tetap mencintai aku, karena aku percaya masa SMA masa dimana kamu akan benar-benar mempermainkan dan mencari apa itu cinta, jadi jangan pernah merasa terkekang hanya karena kamu merasa udah punya pacar, okey sayang"ujar Mikaila lalu mendekati Dilan dan memeluk laki-laki itu.

Dilan membalas memeluk nya walaupun dia sama sekali tidak mengerti apa yang diucapkan kekasih nya itu tapi dia bertekad untuk tidak akan memutuskan hubungan ini, apalagi setelah Shandy akhirnya merestui hubungan mereka dan melupakan sifat buruknya, itu semakin membuatnya kuat dan semangat menjalani hubungannya bersama Mikaila.

"kamu udah daftar sma"tanya Mikaila melepas pelukannya lalu berjalan ke lemarinya memilih pakaian mana yang akan digunakannya untuk pergi.

"udah mama yang daftarin disekolahnya dia, kamu mau kemana kok ganti baju".

"kayaknya umur bukan menjadi patokan orang untuk lupa ya, Siapa yang kemarin bilang kalau hari ini minta untuk ditemenin ke toko buku beli peralatan putih abu-abu".

Dilan tersenyum lalu berdiri dihadapan Mikaila.

"maaf ibu negara, baiklah come on".

***

Mikaila sudah memenuhi keranjang tangan belanjaan yang dipegang Dilan, bahkan laki-laki itu terkadang hanya menyeretnya dengan kaki.

"kayaknya udah cukup, nanti kalau ada yang kurang, kamu beli sendiri aja, okey".

"siap sayang".

Setelah mereka menyelesaikan pembayaran dikasir, Dilan memutuskan memaksa Mikaila pergi makan walaupun perempuan itu ingin pergi ke tempat permainan.

Setelah mengisi perut mereka, akhirnya Dilan dan Mikaila pergi ke tempat permainan, Dilan membeli kartu walaupun mikaila hanya menyuruhnya untuk membeli koin tapi Dilan ingin mencoba memainkan semua permainan yang ada.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang