ucapan Viko

258 11 2
                                    

Dilan menatap ponselnya dia ingin sekali menghubungi Mikaila, seharian kemarin dia tidak mendengar suara perempuan itu. Dilan takut kalau Ervan sudah menceritakan semua nya dan Mikaila kecewa lalu memutuskan untuk tidak bertemu dengannya lagi selama nya, dia tidak ingin semua nya berakhir seperti itu.

Jam menunjuk pukul 5.45 hari ini dia akan menemui kekasih nya, memastikan tentang ketakutannya, tapi dia juga belom berani untuk jujur kepada Mikaila.

Jam 6.20 Dilan sudah standbye di depan rumah Mikaila, dia ingin masuk kedalam kamar perempuan itu, tapi jantungnya tiba-tiba dari tadi berdebar tidak karuan membuatnya bingung.

'mungkin gue beliin sarapan dia dulu'.

***


Mikaila dengan mata yang masih mengantuk menemani Shandy sarapan, laki-laki itu yang melihat anaknya memejamkan mata nya tersenyum.

"yaudah kamu lanjut tidur, ayah mau berangkat mungkin nanti sore ayah mau ke bunda besok pulang siang, kamu hati-hati, jaga rumah yang benar, kalau ada apa-apa kabarin ayah"ujar Shandy, Mikaila membuka mata nya sedikit lalu mengangguk.

"iya ayah, Hati-hati ya"sahutnya, setelah itu Shandy pergi bekerja.

Mikaila menutup dan mengunci pintu, hari ini dia tidak pergi kemana-mana jadi setelah merasa semua aman dia kembali ke kamar, merebahkan tubuhnya dikasur kembali memejamkan mata nya.

Mikaila terpekik kaget saat seseorang tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, dia langsung teriak lalu orang dibelakangnya yang tidak lain Dilan langsung menindih tubuh perempuan itu dan menciumnya, sungguh diamerindukan kekasihnya itu.

Mikaila memukul dada Dilan meronta untuk melepaskan tapi laki-laki itu masih terus menciumnya.

"kangen kamu Kai"ucapnya lalu merebahkan tubuhnya disamping perempuan itu memeluk atas perutnya.

Mikaila hanya mendesah kecil sambil mengusap lembut tangan besar di perutnya itu.

"kamu hari ini mau kemana".

"mau melukin kamu aja".

Mikaila mendengus lalu membalikkan badannya menghadap Dilan, menatap laki-laki disampingnya itu.

"kamu laper gak, ayah aku tadi buat nas...". "aku baru inget sayang"potong Dilan dan langsung bangun dari tidurnya, Mikaila juga merubah posisinya menjadi duduk bersila di atas kasurnya menatap kekasihnya yang menuju meja dekat lemari laki-laki itu mengambil sebuah kantong plastik putih.

"aku tadi sebelum ke sini beliin kamu bubur, makan ya"ucap Dilan dengan wajah polosnya, Mikaila tersenyum lalu mengangguk.

"iya, tapi sebagai ganti nya kamu makan nasi goreng buatan ayah aku, nanti kalau ayah aku tau nasi nya masih banyak dikira aku belom makan".

"siap tuan putri".

Mikaila dan Dilan menuju ke meja makan, perempuan itu memakan bubur yang sempat dibeli Dilan sedangkan laki-laki itu makan nasi goreng buatan Shandy.

"ayah kamu pinter masak ya sayang, calon mertua idaman tuh".

"kamu bener mau jadi menantu nya".

"iyalah, aku akan lamar anak satu-satunya nya nanti".

"iya iya terserah kamu, yaudah aku mau makan dulu, kamu juga abisin itu".

Setelah Dilan mencuci piring bekas makan mereka, dia mendekati Mikaila yang sedang menonton TV di ruang tamu depan, laki-laki itu langsung merebahkan tubuhnya di sofa meletakkan kepala nya di atas paha kekasihnya itu.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang