mencari masalah

265 15 3
                                    

Dilan sudah meninggalkan Mikaila tiga jam, dia sungguh sangat khawatir, setelah meminta ijin ke kepala sekolah dan menerima hukuman karena tidak sampai selesai dan harus digantikan, laki-laki itu lalu kembali ke ruangan dimana dia mengunci Mikaila, didepan pintu sudah ada Ardi dan Marsel yang dia suruh untuk menjaga ruangan itu.

"dari tadi sepi Di, kayak gak ada penghuninya"ujar Marsel.

"jangan-jangan Mikaila kab...". Dilan dengan cepat membuka pintu, dia agak susah mendorong pintu itu, tapi saat melihat perempuan yang sangat dia cintai malah tertidur, Dilan tersenyum.

"cantik banget sih pacar aku"ucapnya membuat kedua temannya mendengus dan berdecak bersamaan, mereka memutuskan untuk pergi.

Dilan membopong Mikaila perlahan agar perempuan itu tidak bangun, saat di depan gerbang seseorang menahan tangannya.

"lepasin Mikaila, kasih dia ke gua"ujar Ervan ingin mengambil paksa perempuan di gendongannya, Dilan berusaha menahannya.

"dia pacar gua breng...". Ucapan Dilan terpotong saat Mikaila sudah bangun dari tidurnya lalu meronta dan terlepas dari gendongan nya.

"jangan deketin gua lagi, gua gak kenal sama lo"teriak Mikaila lalu menggandeng tangan Ervan, Dilan yang ingin menggapai tangan perempuan itu langsung ditepis kasar oleh Ervan, mereka pergi meninggalkan Dilan yang hanya bisa menatap perempuan yang sangat dia cintai sudah kecewa akan jati diri nya yang sesungguhnya.

***

Dua minggu setelah kejadian di sekolah Dilan terus menghubungi Mikaila tapi perempuan itu tak pernah membalasnya, dia juga kerumah nya tapi nihil, dia bahkan bertemu Shandy dan dengan cepat ayah dari perempuan yang masih jadi kekasihnya itu, mengusirnya dengan cepat.

Dilan melempar gelas kaca yang ada dimeja ke tembok kamarnya, dirinya kacau, dia lalu mengambil kunci motor keluar dari kamarnya, bahkan mengabaikan panggilan kedua orang tua nya yang akhir-akhir ini kembali sibuk kedunia kerja mereka dan baru hari ini ada dirumah.

Dilan mengendarai motor nya dikecepatan tinggi, melewati semua kendaraan yang ada didepannya, mengabaikan suara klakson yang seakan memarahinya.

Dilan berhenti di suatu tempat yang dulu sering dia datangi, dimana banyak anak motor yang pernah bertengkar dengannya.

"anak ingusan datang lagi bro"ucap salah satu dari gerombolan laki-laki yang sedang berkumpul saat melihat kehadiran Dilan, sontak saja semua orang yang ada disitu langsung menatap sosok itu. 

"banyak bacot lo"ujar Dilan langsung maju dan memukul orang yang dihadapannya.

Dilan memang bodoh, sok kuat bahkan dia harus berani dengan puluhan orang seorang diri.

Baru beberapa menit tubuhnya sudah banyak luka, bahkan nyawa nya hampir melayang kalau tidak ada suara sirene, dalam hitungan detik pun tempat itu menjadi sepi bagai kuburan, seseorang keluar dari persembunyiannya.

"Bocah bodoh"umpat sosok itu lalu mendekati Dilan yang sudah tidak berdaya.

Arvin, laki-laki yang membunyikan suara sirene itu mencoba mengangkat tubuh berat laki-laki yang dikenalnya sebagai pacar perempuan yang dia cintai, laki-laki yang dicintai adik perempuannya dan musuh besar adik laki-laki nya.

Dia tidak sengaja lewat, lebih tepatnya dia memang selalu lewat situ saat pulang mengajar untuk ke apartemen pribadinya, dia kaget saat mendengar teriakan suara yang di kenal, saat mendekati suara itu dia sudah melihat laki-laki SMP itu sudah dihajar.

Arvin membawa Dilan ke rumah sakit terdekat, selama perjalanan dia mendengar laki-laki itu selalu mengigau kata maaf dan nama Mikaila, ya dia sudah diceritakan Mikaila soal kekecewaan dan kesedihan nya, mendapat fakta bahwa pacar pertama yang sudah dia cintai hanya seorang bocah SMP.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang