pertemuan keluarga

260 20 3
                                    

Terimakasih buat kak AntonyusAndryos yg menyempatkan baca dan menyuruh lanjut 😊
Terima kasih juga buat semua kakak yang baca cerita ini, maaf kalau cerita nya absurd
Stay safe teman teman wattpad 😇 jaga diri kalian di manapun berada 😷

***


mikaila menatap pantulan diri nya di cermin, dia memakai pakaian yang disiapkan bunda nya.

sejujurnya dia tidak ingin pergi bukannya karena dilarang oleh Dilan, melainkan dirinya yang benar-benar malas untuk berpergian, apalagi harus bertemu dengan teman kedua orang tua nya.

Mikaila menghembuskan napasnya kasar saat ditengah jalan dia baru sadar kalau ponselnya tertinggal, dan sekarang kondisi jalanan yang macet, apa ini karma karena dia tidak mengikuti kata-kata Dilan, tapi siapa juga laki-laki itu, sampai dirinya harus mendapatkan karma.

Mikaila manatap kaget pagar rumah yang akan dimasuki mobil ayahnya. 

"bun benar ini rumah temen bunda, kita gak salah kan"tanya Mikaila.

"iya bunda sama ayah kemaren kesini kok, kenapa emangnya".

"ayah udah lihat siapa anak temen ayah sama bunda"

"belom lah, tapi ayah percaya anaknya akan tampan, gagah, pintar dan tidak seperti orang bodoh dikamar kamu tadi".

MIkaila berdecak pelan, dia menyandarkan tubuhnya.

"lihat aja apa ayah masih akan memuji orang itu, kalau udah lihat siapa anak temennya itu".

Mikaila menatap jendela dimana kamar Dilan berada, dia dapat melihat bayangan orang yang sedang berdiri di depan jendela dan tidak lama bayangan itu membuka jendela, dia dapat melihat dengan jelas kalau itu Dilan yang keluar dari jendela nya, dan bertepatan dengan itu, mobil yang dibawa Shandy masuk kedalam rumah itu.

Maya menyambut kehadiran temannya itu, dirinya kaget saat melihat yang keluar dari pintu belakang mobil adalah kekasih anaknya, Mikaila tersenyum lalu mendekati mamah Dilan.

"tante anggap aja ya kita ga pernah kenal, please"bisik Mikaila memohon, Maya tersenyum lalu mengangguk.

mereka lalu masuk ke dalam rumah, Mikaila duduk diantara kedua orangtua nya, mata nya tertuju ke tangga dimana terdapat kamar Dilan.

Mikaila tau mungkin malam ini ayah nya tidak akan pernah bertemu laki-l.aki yang menurut ayahnya itu lebih baik daripada Dilan, walaupun nyata nya mereka adalah satu orang.

saat orang-orang di dalam ruangan itu sedang mengobrol, Maya memutuskan untuk memanggil anaknya, tapi baru wanita itu melangkahkan satu anak tangga tiba-tiba pintu terbuka, masuk dua security rumah Dilan yang sedang mencoba menarik dan menahan tangan laki-laki itu, Mikaila yang melihat itu menghembuskan napasnya pelan.

Mikaila menatap ayahnya, dia bisa melihat bagaimana wajah kaget kedua orang tua nya termasuk Shandy.

"elah, lepasin bodoh, gua mau kerumah pacar gua, gua mau culik dia, biar dia gak pergi ke rumah temen orang tua nya".

teriakan Dilan sontak membuat kedua orang tua MIkaila kaget lalu menatap anak perempuan semata wayangnya itu.

"Dilan"teriakan Dwi membuat laki-laki itu sontak terdiam lalu menatap papahnya.

"maaf tuan tadi kita memergoki den Dilan kabur"ucap salah satu security.

"ayah aku gak mau dikenalin temen ayah, aku punya pacar dan aku akan nikah sama di...". Dilan terdiam saat menyadari siapa yang sedang duduk di depan kedua orang tua nya.

jantungnya berdebar hebat, bahkan dia seperti merasa susah untuk berdiri tegap.

semakin jelek saja image dia di depan keluarga perempuan yang dia cintai itu, Dilan menatap MIkaila perempuan itu seperti menahan tawa saat menyadari kalau dirinya sadar bahwa orangtua nya ada di depannya dan dia malah berperilaku buruk, sangat buruk.

"saya rasa saya harus pul...". "om, maafin Dilan, Dilan tau, perilaku Dilan kurang baik, tapi Dilan lakuin itu biar bisa menjaga Mikaila, Dilan sayang dan cinta sama anak om"sela Dilan sambil mendekati kedua orang tua MIkaila, orang tua Dilan menatap anaknya bingung.

"menurut kamu dengan mencium perempuan yang belom menjadi istri kamu ditengah jalan terus masuk ke kamar sampai ingin memperkosa, itu kamu bisa sebut menjaga, saya tidak akan pernah setuju juga anak saya menikah dengan anak smp mesum seperti kamu, mau jadi apa anak saya nanti, mempunyai suami yang belom dewasa pada waktu nya dan tidak memiliki sopan santun sama sekali"

"Dilan bisa bahagiain Mikaila kok om, Di...". "cukup saya tidak akan melanjutkan ini".

ayah Mikaila bersiap pergi, tapi Dilan langsung berlutut dihadapan laki-laki dewasa yang sudah mencaci nya itu.

"om aku emang gak baik, aku cium Kaila di tempat umum, aku hampir aja tidurin Kaila, tapi serius om, Kaila perempuan pertama di hidup aku, gak ad...". "perempuan pertama yang lebih dewasa dari kamu, mana saya tau kalau yang dibawah umur kamu atau seumuran dengan kamu"potong Shandy, Dilan menggeleng.

"saya rasa ini rencana kalian, apa kalian sudah tau kalau Mikaila adalah putri sa...". "gak om, aku juga gatau kalau aku mau dikenalin sama Mikaila, om gatau aku bahkan mau kabur dan berniat ke rumah om, soalnya aku tau om sama tante mau kenalin Mikaila sama laki-laki temen kalian, dan kalau aku tau laki-laki itu aku, aku gak akan kabur, aku bahkan gak akan berusaha tidurin Mikaila tadi".

kedua orangtua Dilan dibuat kaget dengan kejujuran anak satu-satu nya itu, bagaimana bisa, anaknya yang masih smp itu berpikiran untuk meniduri anak orang.

"kalaupun saya tau, anak teman saya adalah kamu, saya juga gak akan mau menjodohkan kalian, saya ingin anak saya menikah dengan laki-laki yang memiliki pendidikan tinggi dan pekerjaan yang mapan, bukan anak ingusan seperti kamu".

"gak kok om, aku gak pilek, aku juga berniat lanjutin sekolah ke sma dan universitas diluar negeri dan aku juga akan lanjutin pekerjaan papah aku nanti".

pernyataan Dilan di akhir kalimat membuat kedua orang tua nya kaget, khususnya papahnya, bagaimana tidak Dilan sangat menolak untuk bekerja dikantor dan jadi penerus perusahaannya, dia bahkan memilih untuk membuat perusahaan gaming diluar negeri.

Shandy menatap istri dan anaknya lalu kembali menatap Dilan, laki-laki itu masih berusaha untuk memasang tampang bodoh, memohon dan seperti di jajah.

"kita pulang"ucap Shandy, membuat kedua orang tua nya DIlan tersadar dari lamunannya lalu mendekati temannya itu.

"kita bisa omongin ini semua dulu"pinta Dwi.

"menunggu dia lulus smp lalu sma sampai dia mendapat  gelar sarjana, harus menunggu berapa tahun. apa saya harus melihat pernikahan putri saya di umurnya yang sudah tua nanti"ujar ayah Mikaila dengan suara yang lumayan tegas, bunda Mikaila mengusap lembut tangan suaminya, agar tidak semakin memanas.

"aku tidak akan mau menunggu sampai anakmu mendapat gelar sarjana, bahkan tidak akan ada yang bisa memastikan apa anakmu akan lulus atau tidak"

orangtua Dilan hanya diam, mereka sangat tau bagaimana sifat laki-laki itu.

akhirnya MIkaila dan kedua orang tua nya pulang, sedangkan Dilan ditahan mamahnya agar tidak kembali menahan keluarga perempuan itu.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang