perjuangan cinta

265 20 1
                                    

Seminggu berlalu Dilan memutuskan untuk mencari cara agar dia bisa langsung dapat masuk sekolah menengah atas, dia memutuskan untuk menanyai kepala sekolah nya langsung di sekolah apa dia bisa masuk kelas akselerasi.

Setelah kepala sekolah melihat nilai akademik dan non akdemik Dilan selama hampir 2 tahun di sekolah kepala sekolah itu memutuskan Dilan tidak bisa ikut sekolah akselerasi dan itu membuat laki-laki itu marah, tapi dia memutuskan manahan amarahnya.

dia mencoba untuk mengubah perilaku nya, Dilan memutuskan untuk belajar dari orang-orang akselerasi yang dia tanyai, awalnya dia hampir putus asa, bagaimana tidak nilai akademik harus selalu baik, mungkin itu mudah karena orang tua nya bisa memasukan dia ke tempat les terbaik yang ada di kota nya, tapi bagaimana dengan nilai non akademik, bahkan baru beberapa hari saja dia hampir menyerah karena entah bagaimana teman-temannya malah mengajak nya untuk tauran, bahkan adik kelas nya saja sudah berani membuat masalah dengannya, sungguh dia tidak bisa menahan semua nya.

"kalau lo emang serius sama hubungan lo sama cewek itu, gue rasa lebih baik lo jadi diri lo sendiri, jangan berubah cuma karena dia, gimana kalau suatu saat lo malah gak bisa nahan semua nya dan malah lebih buruk dari sekarang, lo harus manfaatin usia muda lo, kalau emang lo jodoh sama cewek itu, gua yakin kalian ada saatnya bersama tanpa ada gangguan entah itu dari usia atau dari ayahnya Mikaila sendiri, sekarang coba untuk berpikir dewasa sebelum ngelakuin atau memilih apapun itu, dihidup lo Lan".

bahkan dia tidak tau kalau temannya, Marsel ternyata bisa berkata sedemikian sempurna nya seperti itu.

***

"Ayah tetap gak setuju sama dia".

"Bunda belom lihat gimana kelak...".

"Dia masih anak SMP bun, dan ayah mergokin laki-laki itu dikamar Mikaila, ayah juga kecewa sama anak itu, bahkan dengan santai nya mereka melakukan itu di rumah ini".

"tapi pasti ada alasannya ayah".

"apapun itu alasannya ayah tidak akan menyetujui hubungan mereka".

Mikaila menghela napas nya kasar lalu berjalan dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

"kalau dari awal aku tau, dia anak sekolah dan mesum, mana mau juga aku sama dia"gumamnya.

Mikaila meraih ponselnya menggeser-geser benda pipih itu, dia menatap sendu setiap momen foto yang sesekali mereka ambil.

"seharusnya aku udah tau dia masih sekolah saat adik-adik Arvin berurusan sama Dilan".

Mikaila menatap salah satu foto favoritnya, dimana Dilan sedang tidur di perpustakaan saat menemani dirinya.

"tapi aku juga gak bisa bohong lagi, aku juga suka sama dia, ishhh kenapa dia masih smp sih"sungut Mikaila, masih tidak menerima kenyataan.

***

Maya dan Aliyah janjian untuk bertemu di salah satu restauran, mereka membicarakan tentang kedua anak mereka.

Maya sangat menyukai Mikaila apalagi anak dari temannya itu bisa mengubah kelakuan buruk putra nya itu, begitu juga dengan Aliyah, dia menyukai momen pertama bertemu dengan Dilan, walaupun Shandy bilang bahwa anak laki-laki temannya itu hampir memperkosa anak perempuannya, tapi dia melihat bahwa anak perempuannya tidak mengalami trauma.

"aku akan berusaha bicara sama ayah Mikaila".

setelah perbincangan panjang mereka, akhirnya kedua ibu-ibu itu memutuskan untuk pergi, sebelum pulang tapi Aliyah memilih untuk pergi ke supermarket, dia akan memilih cara kotor dengan menyogok suaminya dengan makanan masakannya.

***

"ayah tetap gak akan menerima dia menjadi salah satu bagian kelu...". "Mikaila, kamu harus ingat perasaan anak kita, gimana kalau anak kita ternyata juga suka sama Dilan, tapi karena kamu terus melarangnya dia jadi tertekan".

"aku akan menjodohkan dia dengan laki-laki yang pernah meminta ijin untuk menjadikan Mikaila guru les adiknya"ucapan shandy membuat Aliyah terdiam membisu, dia tidak bisa menjawab apapun saat mengingat sosok laki-laki lain yang juga dekat dengan anaknya, Arvin, dia juga tipikal calon menantu idaman.

"aku akan mengatur jadwal bertemu dengan laki-laki itu dan membicarakan keinginanku, agar Mikaila cepat dijauhkan dari laki-laki kurang ajar itu".

"tunggu maksud kamu, kamu cuma menjadikan Arvin pelarian, Shan, niat kamu akan membuat banyak orang terluka, aku mohon jangan membuat satu kesalahan yang mengakibatkan banyak orang yang tersakiti, jangan bertingkah bodoh shan".

***

Shandy menatap jalanan yang ramai dari jendela ruang kerja di lantai 17, dia kembali mengingat ucapan istrinya beberapa hari yang lalu.

"saya memang mencintai anak om, bahkan sampai detik ini, tapi saya bukan orang jahat om, disaat saya memaksakan kehendak saya untuk memiliki Mikaila bahkan om mengijinkannya, saya juga tidak ingin menyakiti banyak orang, saya tau om tidak menjadikan saya  pelarian tentang kisah cinta Mikaila, tapi saya juga tidak ingin Mikaila terpaksa untuk memilih dan menikah dengan saya karena suruhan dari om".

bahkan ucapan Arvin semalam masih terngiang, kenapa anak satu-satunya bisa berurusan dengan anak tidak punya aturan hidup seperti Dilan, yang ternyata adalah anak teman masa sekolahnya, walaupun Shandy tau sifat buruk Dilan adalah turunan dari ayahnya yang dulu juga sangat bandel, tapi dia sangat tau bahwa Dwi dan Maya bukanlah orang yang melakukan hubungan intim diluar nikah, karena mereka sangat mengenal satu sama lain.

"anak itu terlalu jauh untuk bergaul".

***


"lo serius mau nyerah ngejar Mikaila"Marsel menatap Dilan tidak percaya, sekarang laki-laki itu kembali pada sifatnya, Dilan tidak lagi fokus belajar atau mencari cara agar dia bisa cepet lulus sekolah dan bisa dapat bekerja dikantor papahnya.

"gue berenti bukan berarti nyerah, kalau Mikaila gak mau lagi sama gue karena gue masih SMP, mau gimana lagi".

Perkataan Dilan membuat kedua temannya kecewa, padahal mereka berharap Dilan rajin seperti sebelumnya, tapi apa boleh buat laki-laki itu sudah menyerah.

"gue sama Ardi akan tetap mendukung apapun itu keputusan lo".

Dilan hanya mengangguk sekilas lalu menatap pohon yang ada dihadapan nya.

'Kai apa aku bisa menyerah sekarang walaupun aku masih mencintai kamu'

Dilan merogoh kantongnya saat ponselnya bergetar lalu menatap isi pesan dari nomor yang tidak dikenalnya.

Jika kamu benar serius, temui saya nanti sepulang kamu sekolah. Saya yang akan jemput kamu. Teman ayahmu.

Dilan menatap bingung isi pesan itu lalu menanyakan nomor itu pada papahnya, jantungnya berdebar saat mengetahui siapa pemilik nomor itu.

"Okey gue bakal ngelanjutin kisah cinta gue sama Mikaila"ucapnya bersemangat membuat kedua teman nya yang duduk disebelahnya kaget.



maaf ya cerita nya semakin gak jelas, mungkin bebrapa part lagi akan selesai... :) 

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang