tamu bulanan

590 26 13
                                    

Jam sudah hampir menunjuk pukul sepuluh siang, Mikaila masih terus mengikuti Dilan walaupun laki-laki itu berlari dia hanya berjalan, dia sangat lelah tapi laki-laki itu tetap memaksa.

"capek, aku haus"teriak Mikaila tidak memperdulikan tatapan orang sekitarnya, toh ini tempat umum.

Dilan menatap kekasihnya itu, astaga dia gemas sekali, dia lalu mendekati Mikaila tersenyum menatap wajah cemberut pacarnya itu.

"yaudah ayo minum"ujar Dilan lalu merangkul Mikaila menuju stan penjual minuman.

Mata Mikaila menatap tidak suka ke arah beberapa perempuan yang dengan sengaja nya menatap laki-laki tinggi dengan wajah penuh keringat dan membuat kekasihnya itu terlihat semakin tampan.

Mikaila mengeratkan pelukannya di lengan Dilan, seakan memberitahu semua orang laki-laki tampan disampingnya yang sedang mereka lihat adalah kekasihnya.

Dilan menatap Mikaila yang sedang cemberut.

"ini minumannya"ujar Dilan sambil memberikan botol minuman dingin, Mikaila mengambilnya kasar, sungguh moodnya sedang tidak baik.

Setelah itu dia meninggalkan Dilan dan memilih duduk di sebuah bangku panjang.

Setelah meneguk hampir setengah botol, mata Mikaila membulat sempurna, tubuhnya merasa panas.

Bagaimana tidak di depannya dia melihat Dilan yang sedang berjalan ke arahnya tidak sengaja menabrak seorang perempuan dan mereka malah terlihat seperti sepasang kekasih.

Dilan membantu perempuan yang tak sengaja ditabrak nya saat ingin mendekati kekasihnya yang duduk di sebrang jalan.

Setelah membantu perempuan itu dia menatap kaget dan bingung saat menyadari bangku yang tadi untuk duduk Mikaila sekarang kosong.

Dilan mengintari semua tempat tapi hasilnya nihil, dia mengeluarkan ponselnya, walaupun menyambung tapi Mikaila tidak mengangkatnya.

Saat Dilan mencoba berjalan ke arah luar jalan raya, matanya melotot hampir keluar melihat kekasihnya sedang memakai helm dan duduk di belakang jok motor yang dia ketahui itu adalah ojek online, sial bagaimana kalau mereka malah cinlok?.

Dengan berlari Dilan mengambil motornya lalu mengikuti motor ojek online itu, hati nya benar-benar panas, bagaimana bisa kekasihnya memesan ojek online saat mereka sedang berdua.

Mikaila terus menangis sesegukan dia sangat kesal dengan ulah Dilan tapi dia merasa dirinya terlalu berlebihan.

Badannya terhuyung kedepan dan tidak sengaja memeluk pinggang driver ojek online saat sang driver mendadak ngerem.

Mikaila menatap Dilan yang sedang mendekatinya menarik kasar tangannya sampai terlepas.

"turun"bentak Dilan, Mikaila menatap takut laki-laki itu lalu turun.

Setelah Mikaila turun Dilan langsung memukul wajah driver ojek online itu membuat Mikaila melotot.

"Di"pekik Mikaila menatap kasian driver itu, Mikaila menarik tangan Dilan menjauh dari driver.

"maaf ya pak"ucapnya menyesal lalu menarik Dilan ke arah motor laki-laki itu.

"kenapa harus muk...". "Kamu itu mau nya apa sih Kai, aku cariin kamu, kamu malah pulang sama ojek online, kamu lupa kesini sama siapa"potong Dilan panjang lebar, saking kesalnya dia sampai tidak menyadari Mikaila sedang menangis.

"aku mau pulang"gumam Mikaila terbata menahan sesegukan nya, Dilan menatap kekasihnya yang menunduk, dia menghela napasnya pelan lalu menarik pinggang Mikaila memeluknya erat.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang