kisah masa lalu

389 23 10
                                    

Hari ini Dilan ingin menemani Mikaila membuat susunan proposal skripsi, walaupun sebenarnya dia takut kalau-kalau pacarnya itu ingin meminta nya saran, bahkan dia tidak tau bagaimana cara pembuatan proposal skripsi.

Setelah hampir dua setengah jam, Mikaila menatap Dilan yang masih setia di samping menunggu nya.

"kamu bosen Di".

"gak kok, emang kenapa".

"kalau kamu bosen, tunggu aja di lu...". "terus ninggalin kamu sama dia"potong Dilan dengan suara meninggi.

Raffa yang merasa sedang dibicarakan menatap ke arah kedua pasangan di depannya, dia hanya tidak sengaja bertemu dengan Mikaila, bahkan satu judul di salah satu proposal mereka.

Mikaila pun tidak tau akan hal itu.

"kamu tuh kalau cemburu lihat suasana, ini itu untuk skrip...". Mikaila terdiam saat tiba-tiba laki-laki di depannya sudah mencium bahkan melumat bibirnya.

Raffa membulatkan matanya kaget, dia berdecak.

"hanya anak kecil yang melakukan cara kayak begitu"seru Raffa dan langsung pergi meninggalkan kedua pasangan yang masih saja melakukan hal yang membuat hati nya terluka.

"kamu nih Di, mesum aja terus aku solatip bibir kamu lama-lama"dengus Mikaila menatap tajam Dilan, sedangkan laki-laki itu hanya tersenyum polos.

Setelah hampir tiga jam akhirnya Mikaila mengajak Dilan makan disalah satu tempat makan tidak jauh dari toko buku.

Setelah memesan makanan yang mereka ingin makan, sesekali mereka mengobrol sambil menunggu pesanan datang.

Mikaila merasa senang hari ini, setidaknya pikirannya bisa tidak terlalu fokus dengan seseorang yang kembali dari masa lalu nya.

"kamu skripsi nya kapan Di"tanya Mikaila.

Dilan menatap Mikaila panik.

"emm itu, anu emm skripsi aku.....". Ucapan Dilan terpotong saat seorang pelayan mengantarkan makanan pesanan mereka.

"Terima kasih"ujar mereka secara bersamaan.

"jadi gimana skripsi kamu"tanya Mikaila, Dilan menatap kaget kekasihnya itu, dia kira perempuan itu sudah melupakan pertanyaan itu, sial.

Dilan menghela napasnya pelan, sungguh dia tidak ingin lebih banyak lagi kebohongan, dia bukan orang yang pintar memikirkan sesuatu kedepannya, bagaiamana kalau kekasihnya menanyakan lebih jauh tentang hal yang berbau 'skripsi', 'mata kuliah'. Dan hal lainnya yang berbau anak Universitas, dia saja masih belom mengerti pelajaran anak kelas 3 SMP.

"aku mau jujur sama kamu"sahut Dilan membuat Mikaila menatap wajah kekasihnya itu dengan serius.

"aku tuh bukan anak kuliahan"lanjutnya.

"aku bohong sama kamu kalau aku kuliah, aku gak kuliah, aku cuma kerja itu juga cuma jaga warung yang kemaren kita datengin, maaf kalau kamu kecewa sama aku".

Mikaila menatap Dilan bingung.

"makasih udah jujur, aku seneng dengernya setidaknya pacar aku bukan pengangguran, emm gimana kalau kamu kerja di samping tempat aku kerja".

Dilan menatap bingung Mikaila, kenapa jadi begini, kalau dia menolak, sial kenapa semakin rumit.

"aku gak maksa kamu kok, lakuin apa aja yang kamu suka".

***

Setelah pengusulan Mikaila tiga hari yang lalu entah kenapa hubungan mereka renggang, memang tidak ada yang salah, tapi Dilan jadi semakin rumit menjelaskan posisi yang sebenarnya ke pacarnya itu, dia tidak mungkin berkata sebenarnya bahkan akhir-akhir ini dirinya disibukan dengan acara sekolah yang membosankan itu, rapat, memberikan saran dan lainnya diluar sifat asli nya.

Sedangkan Mikaila tiga hari ini seakan lupa kalau dia telah memiliki kekasih, dia hanya fokus skripsi nya bahkan hal yang di takutan nya membuatnya tetap bertahan.

Kenapa harus ada rasa ini lagi dan kenapa dia berubah dari hari terakhir pertemuan.

"gimana kalau nanti pulang kuliah kamu ikut aku"ajak Arvin menatap Mikaila yang duduk si depannya.

Mereka sekarang sedang berada di perpustakaan kampus, Mikaila sangat sadar semua mata tertuju kepada nya karena dia dekat dengan salah satu dosen muda yang dikagumi seantero kampus, tapi dia juga tidak bisa berpura-pura menghindari laki-laki yang sekarang sedang menatapnya, mungkin luka dari patah hati itu masih ada tapi rasa suka nya lebih besar.

Kau tau bagaimana rasanya saat kau menyukai seseorang dan menceritakan semua itu ke seseorang yang kau anggap sebagai sahabat, dan dia mendukungmu agar jadian dengan laki-laki itu, tapi yang terjadi justru malam nya kedua pasangan itu malah jadian dan membuatnya terluka.

Kejadian yang sudah hampir lima tahun berlalu saat dia masih sekolah di tingkat akhir, dan karena masalah luka itu dia sampai mendapatkan nilai yang tidak memuaskan untuk ujiannya.

Rasa sakit selama satu hari merasakan jatuh cinta kepada laki-laki yang membantu mu untuk ujian dan belom 24 jam langsung merasakan sakit dan patah hati saat malam yang seharusnya dia ingin mengatakan jujur tapi kenyataannya laki-laki itu malah menyatakan cinta ke perempuan lain dan perempuan yang tak lain sahabat satu-satunya itu malah menerima dan bahagia.

Mungkin karena itu Mikaila tidak suka berteman dengan siapapun hanya dekat tanpa ada hubungan sahabatan.

Mikaila memang pernah berfikir untuk fokus bekerja tanpa memiliki rasa suka dengan lawan jenis, tapi saat pertemuannya dengan Raffa pertahanan nya runtuh dia menyukai laki-laki itu, tapi berbeda dia tidak menceritakan apapun kepada siapapun. Karena dia hanya takut terluka untuk kedua kalinya. Biarkan dia memendam rasa ini sampai tiba saatnya dia akan memberitahukan laki-laki itu.

"mau kemana pak".

Arvin  berdecak mendengar panggilan pak yang dilontarkan bibir perempuan di depannya.

"rahasia, inti nya kamu harus ikut, okey".

"okey deh, yaudah pak saya ada kelas duluan ya".

Setelah Mikaila pergi, Arvin menatap punggung perempuan itu yang semakin jauh.

'Alisya aku tau kita masih tetap dalam hubungan baik, tapi kenapa aku merasa kamu menjaga jarak'.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang