mamah dan saudara Dilan

636 27 2
                                    

Sebelumnya aku mengucapkan Ramadhan Mubarak kakak-kakak, maaf lahir bathin, maaf kalau semua cerita aku gak jelas, semoga selama sebulan puasa kita dilancarkan dan diterima Allah SWT, Amin 😇

Terima kasih untuk kakak yang meminta lanjutannya, sebenernya bingung mau ngelanjutin gimana, soalnya takut mengecewakan, tapi coba ngetak-ngetik dan hasilnya malah begini 😟

Selamat membaca 😉

❤❤❤

Akhir-akhir ini Ardi dan Marsel merasakan keanehan pada sosok teman pembuat onar nya.
Jadi rajin masuk sekolah, mengerjakan tugas rumah, mendapat nilah yang cukup memuaskan, mudah tersenyum, sering menyapa.

Bahkan tidak hanya mereka berdua yang bingung dengan perubahan Dilan, semua murid di sekolahnya dan guru-guru bahkan security, tukang kebun sampai penjaga kantin semua dibuat takjub, laki-laki pembuat onar berubah menjadi mengagumkan.

"Lan lo kerasukan jin botol mana"tanya Ardi menatap temannya yang sekarang sedang berfoto saat lagi makan, bahkan dia berubah menjadi alay.

"Gue punya kenalan temen ayah gue bisa nge ruqyah, gue bisa bawa lo kesana"sambung  Marsel, Dilan menatap kedua temannya bingung.

"Berisik lo berdua, udah gue mau ke kelas dulu"ujar Dilan lalu pergi meninggalkan kedua temannya yang sedang menatapnya heran.

***

"Di, besok minggu mau temenin aku ke toko buku gak, ad...". "mau banget sayang, kamu ajak aku kemanapun aku mau kok"sela Dilan, Mikaila mendengus kesal menatap laki-laki yang sekarang sudah menjadi pacarnya itu.

"jangan pernah potong ucapan aku Di, kamu mah kebiasaan"sungut Mikaila, Dilan tersenyum.

"serius deh aku pengen cium kamu, boleh"ujar Dilan membuat Mikaila terbelalak kaget, mereka sedang di taman yang bukan hanya orang dewasa banyak anak-anak, apa kata orang tua mereka nanti.

"gak bo...". Mikaila terdiam saat Dilan sudah mencium dan melumat bibirnya, untuk apa dia ijin tadi, kalau ujung-ujungnya sudah dilarang tapi masih nyosor.

"Di, kamu ya"pekik Mikaila mengusap bibirnya kasar.

"udah yuk pulang,  aku mal...". "kerumah aku yuk sayang, kalau aku ke rumah kamu kan gak boleh"potong Dilan membuat Mikaila menatapnya bingung dan takut.

"mau ngapain"tanya Mikaila, Dilan tersenyum.

"ena ena, udah ayo, aku gak terima penolakan"jawab Dilan.

Mikaila duduk sambil menyilangkan kedua kaki nya di atas karpet didalam kamar Dilan, sungguh dia bingung rumah sebesar ini tapi tidak ada penghuni nya, dia bingung kemana orang tua Dilan, tapi laki-laki itu kalau ditanya jawabannya, sepi biar bisa buat ena ena.

Bahkan sudah dua jam lebih mereka dari tadi hanya duduk makan bakso yang mereka temui tadi dijalan, minum dan bermain PS, lebih tepatnya Dilan yang bermain PS.

"Di, kamu gak ngojek lagi"tanya Dilan, Dilan melirik Mikaila sekilas.

"buat apa, emang kamu mau aku deket sama cew...". "jangan, awas ya kalau sampe kamu berani deket sama cewek lain, aku gak mau ketemu kamu lagi, selama nya"potong Mikaila,  Dilan yang mendengar itu melempar stick PS nya asal lalu menatap Mikaila, dia tidak salah dengarkan, Mikaila s3pwrti sedang cemburu dan merajuk.

Young Boyfriend Possessive (COMPLICATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang