"Nona.. Nona.. Nona kecil.. "
Terdengar di telingaku suara sayup-sayup seseorang.
"Nona kecil Park chaeyoung. "
Kuberusaha membuka mataku. Memaksa nyawaku untuk kembali ke tubuh. Saat mataku sudah sepenuhnya terbuka. Indra lain pun ikut berfungsi. Sentuhan halus selimut. Bau lavender di ruangan. Dan suara melodi yang dimainkan.
Aku bangkit untuk duduk. Terlihat beberapa maid berdiri di sekeliling ranjangku."Nona. Ingat hari ini adalah hari anniv pernikahan Appa dan Eoma Nona." ucap ketua maid, Kang. [ayah-ibu]
Setelah kumendengarnya, aku terlonjak. "Ah, benar! Hari ini adalah harinya. Aku harus bersiap-siap." aku pun langsung berlari mengambil handuk dan ke kamar mandi.
Para maid tertawa melihat tingkahku. "Nona, biarkan saya memandikanmu!" seru maid Kang. "Lucunya nona kecil." kata maid lainnya.
Sambil melepas bajuku, aku berteriak. "Andwe! aku sudah tujuh tahun. Aku mau mandi sendiri." [jangan]
Maid-maid itu pun kembali tertawa mendengar ucapanku.
Inilah kehidupanku. Dimanjakan dengan orang-orang di sekitarku. Rumah besar, kendaraan mewah, baju-baju yang indah, makanan lezat, dan apapun itu semua dapat kumiliki.
Adik laki-laki yang lucu bernama Park Jihoon. Ia berjarak 2 tahun di bawahku. Kami selalu main bersama. Dan aku suka mengajarkan segala sesuatu yang kubisa seperti main piano. Tentu karena Jihoon adalah satu-satunya saudaraku.
Appa yang selalu ada untukku. Appa mengajarkanku naik kuda, bermain golf, main ski dan main piano di rumah. Ia memang memiliki kesibukan di perusahaannya tapi ia tetap meluangkan waktu untukku.
Aku juga punya seorang malaikat, Eoma. Satu-satunya orang yang sangat berharga dalam hidupku. Ia biasa menyisir rambutku, teman bermain air, bernyanyi untukku, memasak kue, dan membacakan dongeng untukku. Dan eoma adalah seseorang yang kukagumi karena kecantikan dan tangan halus yang tidak pernah kasar kepadaku.
Hidupku yang penuh dengan kebahagian. Dimana aku menjadi pemeran utama dikehidupan orang lain. Aku yakin tidak ada yang kubutuhkan lagi. Apapun itu aku tidak akan memintanya.
>...<
Tetapi aku tidak pernah menyangka semua itu dimulai ketika hari kebahagianku bersama orang-orang kucintai. Awal yang sungguh buruk untukku dan keluargaku.
Anniv kedua orangtuaku. Sungguh senangnya aku kala itu. Pesta terbuka yang meriah di atas kapal. Dekorasi indah. Makanan manis dan lezat disajikan. Musik diputar. Aku, appa, eoma dan adikku bernyanyi bersama untuk memeriahkan acara. Semua tamu pun ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Kami bersenang-senang dengan lagu dan tarian. Gema tawa memenuhi pesta.
Namun semua kegaduhan di atas kapal berhenti ketika eoma batuk dan mengeluarkan darah. Semua orang menjadi khawatir.
"Ada apa Hye?" tanya appa.
Eoma tidak bisa menjawab karena saat itu juga eoma pingsan. Appa panik dengan keadaan eoma dan langsung membawanya ke rumah sakit.︶︿︶
Aku sungguh tidak mengerti kala itu tentang sebuah penyakit. Apalagi penyakit yang diderita eoma. Tapi jika itu adalah sebuah kematian tentu saja aku sudah mengerti itu. Kematian itu seperti daun yang gugur dan pohon tidak mungkin menghijaukannya lagi.
Eoma tertidur di ranjangnya. Aku memeluk erat tubuhnya sambil ikut berbaring di ranjang. Pikiranku kalut. Tapi aku tetap memikirkan untuk kembali bermain bersama eoma seperti biasanya. Tapi aku terkejut saat mendengar appa berteriak di luar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
~I'm not cinderella~ [Rose X Jjk]
Roman d'amour[The end] aku tidak ingat kapan mengenalnya.. yang kutahu ia sekarang sedang bertekuk di hadapanku.. dengan sebuah sepatu kaca berkilau.. ia yakin bahwa sepatu itu milikku.. dan memasangkannya di kaki kananku.. --a girl who keeps all her own proble...