ep. 22

1.9K 258 6
                                    

Chaeyoung menutup pintu perpustakaan itu dari luar.

Karena merasakan matanya memanas, ia cepat-cepat ingin pergi dari hadapan Jungkook. Dan kini air mata itu meleleh di pipinya.

Ia segera menghapus air matanya. Berusaha menahannya.

"Aku tidak boleh begini. Kau tidak boleh menangis Chae-ah. Tapi kenapa air mataku terus keluar?"

Tidak biasa bagi dirinya menangisi perasaan yang seharusnya tidak ia rasakan. Namun itu karena hatinya tertekan melihat orang yang ia sukai kecewa. Padahal mereka sudah saling mempercayai.

Bagi dia perasaan suka pada Jungkook adalah suatu larangan. Mendekatinya saja itu tidak boleh. Dan apalagi jika ia punya rasa.

Ntah, apa yang akan eoma tirinya lakukan jika ia tahu bahwa Chaeyoung menyukai Jungkook.

Bisa saja Chaeyoung tidak diperbolehkan untuk sekolah lagi atau abu eomanya dibuang.

Chaeyoung meninggalkan pintu perpustakaan itu dan menuju ke kelas.

Sebelum ia sampai di kelas ia melewati kantin lalu tanpa sengaja mendengar percakapan antara ahjumma yang menjaga kantin dengan seorang murid laki-laki.

"Apa katamu? Orang tuamu punya perusahaan besar. Tapi kenapa kau tidak bisa membayar? dua burger yang sudah kau makan." bentak ahjumma itu.

Murid itu menggaruk kepalanya, "Kan sudah kubilang Ahjumma, aku lupa membawa dompet."

'Sepertinya aku mengenal orang itu. Tapi siapa ya?'-Chaeyoung.

Ahjumma itu memukul kepala murid itu.

"Aigoo, aigoo... Kau alasan saja, bilang saja kau tidak punya uang. Sudah bolos, mau makan gratis lagi."

Murid itu berteriak, "Yaakk! Kau? Kau? Ishhh..."

Chaeyoung berpikir situasi kedua orang itu semakin memanas. Karena mungkin saja akan ada kejadian yang lebih mengerikan. Ia pun menghampiri mereka.

"Hmm, ada apa ini ahjumma?" tanya Chaeyoung.

"Anak nakal ini sudah memakan dua burger milikku tapi dia tidak mau membayarnya." ucap ahjumma sambil menunjuk-nunjuk murid laki-laki itu.

"Ani, aku akan membayarnya." bela laki-laki itu.

Chaeyoung tersenyum ramah ke ahjumma dan memberikan total uang seharga dua burger itu.

"Ini ahjumma sebagai bayarannya. Jadi ahjumma tidak usah memarahinya lagi."

Ahjumma menerima uang itu, "Ani, kenapa kau yang membayarnya?"

"Ah, tidak apa-apa. Yang penting uangnya dibayar kan ahjumma."

"Khem, baiklah. Hei! Kau, ingat kau berutang dengan gadis baik ini. Kau harus membayarnya." ucap ahjumma.

"Nde, kamsahamnida." ucap laki-laki itu sambil membungkukan badan pada Chaeyoung.

"Ah, gwenchana."

Laki-laki itu berbisik ke Chaeyoung, "Tapi apa kau masih punya uang lebih? Aku ingin puding, jajjamyeon, telur gulung dan susu. Ah, juga burger cheese. Aku janji, aku akan mengganti uangmu."

Mendengar laki-laki itu meminta membuat kelopak mata Chaeyoung berkedut.

Ingin rasanya ia memukul kepala laki-laki itu. Tapi laki-laki itu malah menggodanya dengan mengedipkan mata kanannya.

Tak lama Chaeyoung mengingat wajah laki-laki itu di pesta ulang tahunnya Jungkook. Ia ingat kalau ia pernah rebutan tiramisu dengan laki-laki itu.

Chaeyoung melihat ke name tagnya.
Kim Seokjin.

~I'm not cinderella~ [Rose X Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang