Sepasang sepatu berjalan dengan pelan karena pemiliknya terlihat suram dan lesu. Ia menyeret kakinya sampai di depan gerbang sekolah, tempat biasa janjian untuk pulang sekolah dengan pacarnya.
Gadis itu mencoba menelpon seseorang itu lagi, lagi, dan lagi. Tapi ia tetap sabar walaupun orang yang ia telepon tidak menjawabnya.
"Eodi?" lirihnya.
Dua orang gadis menatapnya sinis sambil berbisik tapi tetap terdengar.
"Ck, pasti ia sedang menunggu pangeran Jungkook."
"Begitulah, katanya pacar tapi tidak tahu keadaannya. Aigoo."
Setelah berbisik singkat kedua gadis itu langsung pergi. Chaeyoung berpikir yang enggak-enggak dikarenakan mereka berkata, 'keadaannya'. Gadis itu curiga.
"Chaeyoung-ah!" seru Jennie dari belakang.
Chaeyoung berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya. Terlihat Jennie bersama Jimin sedang bergandengan tangan sambil berjalan ke arahnya.
"Aah, Jennie. Jimin."
"Sedang apa?" tanya Jimin.
"Menunggu Jungkook. Aku sudah meneleponnya berkali-kali tapi ia tidak menjawabnya. Ada apa dengannya?" ucap Chaeyoung sambil memandang ponselnya.
Jimin mengusap rambutnya kebelakang, "Aah, dia sakit jadi hari ini tidak masuk. Apa dia belum memberi tahumu?"
"Jinjja? Aish, hanya aku saja yang tidak tahu. Mengapa mereka yang bukan pacarnya bisa tahu? Stalker? Atau apa mereka sasaeng?" ucap Chaeyoung yang terlihat jengkel.
"Siapa?" tanya Jennie.
"Itu, gadis-gadis tadi yang menegurku. Kata mereka aku tidak tahu keadaan Jungkook hari ini tapi mereka sudah lebih tahu."
"Mungkin, mereka melihat daftar absen di kelas bts. Sekecil apapun mereka bisa dapat berita di mana saja." jelas Jimin.
Chaeyoung memanyunkan bibirnya, "Ck, aku tidak tahan. Kalau mereka lebih tahu tentang Jungkook daripada aku."
"Gerrae, kau harus sigap dengan keadaan Jungkook." ucap Jennie.
"Ehm, kalau begitu aku akan menemui Jungkook terlebih dulu setelah itu aku pulang."
"Dia ada di rumahnya karena kepala Yoon yang merawatnya. Kalau dia di penthouse tidak ada yang akan merawatnya. Jadi hati-hati di jalan." ucap Jimin.
"Nde, daahh."
"Jangan memarahinya. Ingat Chae, dia sedang sakit." pesan Jennie.
Chaeyoung mengangguk sambil melambaikan tangannya ke pada Jennie dan Jimin sebelum mereka berpisah. Dan kedua orang itu membalas lambaian tangan Chaeyoung.
Gadis itu menuju ke halte untuk mendapatkan bisnya. Ia duduk di bangku yang disediakan halte. Tapi bis yang ia tunggu belum juga sampai padahal sudah lebih beberapa menit dari jam sampainya di halte itu.
Di tengah keasyikan dalam menunggu bis, datanglah sebuah mobil hitam yang memakirkan dirinya di depan halte.
Seseorang keluar dari mobil itu dengan seragam jas hitamnya. Ia membuka pintu mobil lalu menunduk.
"Nona Park Chaeyoung, silakan masuk ke dalam mobil."
Itu membuat Chaeyoung terhenyak. Ia menunjuk dirinya, "Aku?"
"Iya, nona. Ini mobil pesanan kepala nyonya Yoon untuk anda."
Chaeyoung masih belum mengerti dengan keadaan itu. Ia bingung dari mana kepala Yoon bisa tahu ia akan menemui Jungkook saat ini. Tapi ia akan menemukan jawabannya setelah bertemu kepala Yoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
~I'm not cinderella~ [Rose X Jjk]
Romance[The end] aku tidak ingat kapan mengenalnya.. yang kutahu ia sekarang sedang bertekuk di hadapanku.. dengan sebuah sepatu kaca berkilau.. ia yakin bahwa sepatu itu milikku.. dan memasangkannya di kaki kananku.. --a girl who keeps all her own proble...