ep. 21

1.9K 269 5
                                    

Diantar oleh halmeoni menuju mobil, Chaeyoung memeluk sebentar halmeoni sebagai perpisahannya.

"Aku pasti akan merindukan halmeoni." ucap Chaeyoung.

"Aigoo, aku yang akan lebih merindukanmu. Kau sudah lama kuanggap sebagai cucuku."

Chaeyoung membungkuk, "Khamsahamnida halmeoni. Aku pergi."

"Nde, jaga dirimu sayang."

Sebelum Chaeyoung masuk ke dalam mobil, sekilas ia melihat ke rumah keluarga Jeon sekali lagi.

Ia tidak berharap apapun seperti Jungkook yang memberi salam perpisahan atau lainnya. Hanya saja ia ingin Jungkook tidak terlalu kecewa dengan keputusannya.

Yang sebenarnya ia tidak ketahui bahwa laki-laki itu memandanginya dari jendela lantai dua sambil menghembuskan nafas panjang.

============== ̄ 3 ̄=============

Sesampainya di rumah. Chaeyoung bersyukur tidak ada seorangpun yang terlihat. Mungkin para penghuni rumah itu sedang terlarut dalam kegiatannya masing-masing. Hanya Jisoo yang menyambut Chaeyoung di halaman rumah.

Chaeyoung masuk ke dalam kamarnya lalu membanting tubuhnya di atas kasur.

Pandangannya ke langit-langit kamar yang hanya terlihat lukisan awan di sana.

Ia memutar kembali ingatannya bersama Jungkook di danau. Berjalan kaki yang amat melelahkan menuju danau. Menabrak punggung pria itu. Menaiki perahu. Lalu kata-kata manis yang selalu mengiang di telinganya.

"Aku menyukaimu.."

Lirihnya.

Kemudian muncul wajah tersenyum Jungkook di balik awan langit-langit kamar itu.

Seketika mata Chaeyoung membulat lalu memejamkan matanya.

"Yaak! Kenapa wajah itu ada di sana. Aishh, aku sudah gila! Gila! Kenapa aku memikirkan dia."

Ia mengambil guling lalu menghajarnya seperti orang kesetanan.

"Bagaimana bisa ia kupikirkan? Yaak! Kelinci gila! Kelinci arogan! Kelinci...! Aishh jinjja."

Chaeyoung mengacak-acak rambutnya. Sesudahnya kelakuan itu ia hentikan karena lelah.

"Pikirkan hal yang lain saja. Benar, aku harus menyiram bunga."

Ia memutuskan untuk menyiram tanaman di pekarangan agar pikirannya menjadi jernih.

Dengan menyalakan keran yang dipasang selang, air segar telah menyelamatkan para tanaman itu untuk minum setelah berpuasa selama seminggu.

Seakan anak-anak mawar merah itu tersenyum dan berterima kasih pada Chaeyoung, mereka menampilkan wajah tersenyum Jungkook pada kelopak bunga mereka.

Chaeyoung menjadi terkejut dan langsung melempar selang yang ia pegang.

"Apa itu? Kenapa wajah itu ada di sana?" ia memegang kepalanya, "aku sungguh gila! Gila!"

"Sebaiknya aku memasak saja."

Chaeyoung pun pergi ke dapur untuk menenangkan pikirannya yang rancau karena selalu hadirnya wajah seseorang.

Ia harap semoga dapur adalah tempat amannya.

Hanya ada lobster di dalam kulkas dan ia memutuskan untuk membuat lobster saus asam.

Ia memasukan lobster itu ke dalam air rebusan lalu meracik sausnya. Setelah keduanya matang ia menyajikan lobster di atas piring lalu menyiramnya dengan saus itu.

~I'm not cinderella~ [Rose X Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang