ep. 31

1.5K 253 25
                                    

Ini semua tidak seperti yang bisa terbayangkan oleh benak seseorang. Pada hari yang sama semuanya dapat terjadi.

Rasa terharu dan kesedihan bercampur menjadi satu di hari itu. Walaupun semua sudah selesai.

Itu semua. Semua yang Chaeyoung tunggu selama bertahun-tahun tinggal bersama eoma tirinya. Dimana ia bersabar menunggu walau tidak ada satu harapan pun.

Hari itu ia dapat bertemu kembali dengan appanya. Juga tepat setelah penusukan Jungkook para polisi datang lalu membawa pergi orang-orang yang terlibat.

Ia juga senang eoma tirinya mendapat panggilan pengadilan karena telah menyembunyikan appanya dan pembunuhan terhadap eoma kandungnya. Itu sudah dapat membayar seluruh emosi Chaeyoung.

Orang akan berpikir hatinya sudah lega. Tenang karena semua sudah berakhir.

Tapi bagi Chaeyoung ini belum melegakan. Ini seperti bayaran atas segalanya. Bagaimana tidak? Kalau saat ini kekasihnya harus terluka karenanya.

Ia ingin menyalahkan dirinya lagi. Tapi ucapan Jungkook selalu terngiang di kepalanya.

'Jangan menyalahkan dirimu.'-Chaeyoung.

Apa yang sudah terjadi maka berlalulah semua itu. Kini yang ia harapkan adalah kesembuhan untuk Jungkook. Untuk kekasihnya.

Gadis itu menatap wajah Jungkook yang sedang memejamkan matanya di atas ranjang. Sambil memegang tangannya ia terus berdoa.

Kata dokter, ia tidak akan lama di rumah sakit karena untungnya luka tusuk itu tidak mengenai alat vital jadi ia hanya mengalami pendarahan dan menerima beberapa jahitan.

Hanya Chaeyoung yang menemaninya di rumah sakit serta dua pengawal yang sedang berjaga di pintu luar. Ia juga yang merawat Jungkook.

Sembari memandang wajah yang tertidur pulas itu Chaeyoung mengusap pipi pria itu. Lalu tepat saat itu juga Jungkook membuka matanya.

Sama seperti kemarin malam Jungkook tersenyum melihat wajah yang ia lihat pertama kali adalah Chaeyoung.

"Kau bangun?" tanya Chaeyoung.

"Nde,"

"Bagaimana perasaanmu?"

"Aku.. " Jungkook berusaha memposisikan dirinya untuk duduk dan Chaeyoung membantunya, "rasa semuanya baik-baik saja."

"Kau mau apel?"

"Ehm,"

Menerima permintaan Jungkook, Chaeyoung mengambil sebuah apel merah yang berada di atas meja lalu mengupasnya dengan pisau buah. Ia pun menyuapkan sepotong apel itu pada Jungkook.

"Hmm.. Ini segar sekali." puji Jungkook.

"Aah, kau juga harus makan Jung. Ini ada bubur untukmu."

"Bubur? Aku kurang suka dengan bubur. Aku mau daging panggang." rengek pria itu.

"Yaak! Jangan meminta yang itu. Bubur Bagus untuk pencernaanmu, kemarin kau tidak makan apa-apa. Aku akan membelikan daging untukmu nanti, tapi sekarang kau makan yang ini dulu. Ye?"

"Nde, tapi suapin."

"Aishh, pacarku manja sekali~"

Gadis itu mengambil semangkok bubur lalu mengaduknya dan menyuapkan sesendok bubur ke Jungkook.

"Aaa~ buka mulutmu, my baby~"

Jungkook menerima suapan itu, "Ani, aku bukan bayi."

"Tapi kau disuapin."

~I'm not cinderella~ [Rose X Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang