ep. 32

1.5K 268 24
                                    

Temaram cahaya lampu luar mengingatkan Chaeyoung atas kejadian penusukan terhadap kekasihnya.

Sore menjelang malam.

Di saat ia memangku kepala Jungkook. Saat para polisi itu datang. Saat orang-orang mengangkat Jungkook ke mobil. Saat Jungkook di operasi. Dan saat ia memerhatikan wajah tersenyum Jungkook di malam itu.

Pria itu sangat menyayangi gadisnya. Ia melakukan apa saja untuk membuat gadisnya tidak bersedih lagi. Ia jugalah yang menyewa seorang jaksa untuk memeriksa kasus eomanya.

Pria itu membuktikan perjuangan cintanya.

Gadis itu memandang ke luar jendela lalu melipat tangannya di atas meja dengan lampu kamar dimatikan.

Ia tidak menyelimuti dirinya walau udara sangat dingin karena sedang hujan di luar. Kulitnya seperti sudah mati, tidak bisa merasakan suhu minus.

Duduk termenung sambil menulis nama Jungkook di embun jendela. Ia juga menambahkan simbol love di samping nama itu.

Baru tadi siang ia meninggalkan Jungkook yang sedang tidur di kamar rumah sakit tapi rasa rindu sudah menyelimutinya. Ia ingin melihat keadaan pria itu walau ia tahu Jungkook baik-baik saja, apalagi sekarang sudah eomanya yang merawatnya.

Lalu pikirannya berubah.

Memikirkan apa saja yang kemungkinan bisa saja terjadi.

Seperti eoma Jungkook yang akan meminta ia memutuskan hubungan mereka.

Hanya dengan berfirasat itu saja Chaeyoung sangat sedih. Dadanya juga terasa sesak.

Ia dapat mengeluarkan keringat di udara yang dingin malam ini.

Chaeyoung membenamkan kepalanya di lipatan tanganya di atas meja.

Kemudian seseorang membuka pintu kamarnya. Lalu orang itu menghidupkan lampu kamar.

"Hei, kenapa kau tidur di situ?" tanya Min-ah.

Mendengar suara orang itu Chaeyoung mendongakkan kepalanya dan berbalik untuk melihat gadis menyebalkan itu.

"Kau mau apa?"

"Aku? Aku hanya ingin mengobrol. Ini kali pertama kita bicara setelah eoma dibawa polisi, bukan?"

"Terus kau marah dan mau melampiaskannya padaku?" tanya Chaeyoung.

Min-ah menggeleng cepat, "Aniyo, aku.. Hanya ingin tahu keadaan Jungkook. Kau tahukan aku juga menyukainya. Mendengar ia ditusuk aku jadi sangat khawatir."

Chaeyoung menunduk sebentar.

Semua orang yang mencintai Jungkook pasti mengkhawatirkannya. Bukan hanya dia. Bahkan eoma Jungkook sampai membencinya. Itu wajar saja. Atau mungkin anak-anak Bts juga bisa menjadi tidak menyukainya.

Tubuh Chaeyoung merinding.

"Wae? Apa ia terluka parah?" tanya Min-ah.

"Ani, ia baik-baik saja. Mungkin besok ia sudah bisa pulang."

"Aah, baguslah. Tapi kenapa kau pulang? Kau tidak menginap lagi bersamanya."

"Sudah ada eomanya yang merawatnya. Ia menyuruhku pulang agar aku bisa istirahat di rumah." jelas Chaeyoung.

"Woah, aku sangat iri padamu. Eoma Jungkook bahkan memperlakukanmu dengan baik."

Terlihat Chaeyoung menyunggingkan senyum tapi lebih tepatnya senyuman itu sama seperti keadaan hatinya.

"Kau tidak marah?" tanya Chaeyoung, "karena eomamu kumasukan ke dalam penjara."

"Ani, gwenchana. Kurasa itu adalah balasan yang tepat untuk eoma bahkan seharusnya ia mendapatkan ganjaran yang sama dengan eomamu." Min-ah menghembuskan nafas, "aku juga terkejut ia bisa melakukan hal setega itu. Jadi ia pantas mendapatkannya."

~I'm not cinderella~ [Rose X Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang