Sekarang Yoongi rehat bentar di caffe dalam moll. Mollor.
Capek dia tuh, muter-muter nyari sepatu berlampu buat ospek adeknya. Belum lagi seragam hitam putih yang emang kudu hitam putih. Bukan bajunya putih trus bawahannya hitam.
Nggak, ini hitam putihnya harus sebelahan.
Aneh aneh aja ini yang buat ketentuan pembukaan ospek.
Pak rektor yang nyetujuin juga sama anehnya. Malah lebih parahan lagi.
Batin Yoongi ngedumel.
Bete dia, sebenernya dia itu mau ngerem dirumah. Tapi, karena adek kelinci spesies curut nya itu gedor gedor pintu kamar miliknya, jadilah sekarang dia menderita.
Jadi tadi,
DOKK DOK DOK!!
"KAK YOONGI, BANTUIN AKU CARI BARANG!"
ada kelinci spesies mammot gedor gedor pintu kamar Yoongi.
Orang yang lagi beraktivitas didalam pun ngebuka pintunya.
"Ada apa?"tanya Yoongi dengan tatapan males dibalik kaca matanya.
Dia itu lagi buat tugas teruntuk mahasiswa tercintanya.
"Sibuk y-"
"Iya sibuk"
Belum juga selesai ngomong, udah diputus aja.
Andai aja kak Yoongi tau, segala sesuatu yang putus itu gak baik :")
Hati kecil jungkook berbicara.
"Y-yaudah" yaudah Jungkook permisi dah, grogi dia. Jantungnya suka jedak jeduk, kalo buat kak Yoonginya bedmut.
"Mau minta apa?" tapi semales malesnya Yoongi Zulmin, dia bakal peka sama Jungkook Fahreza,
adek spesies buntelan kentut menyerupai kelinci.
Zul gabole gichu
Karena ujung ujungnya nanti juga bakal disuruh sama mama Jeon. Iya suruh apa lagi kalo bukan ngabulin permintaan adeknya itu.
"Cariin, sepatu yang ada lampu lampunya dong kak sama baju hitam putih sebelahan"
"Hmmmm, ada lagi?"
"Oh ia! Sama celana hitam putih sebelahan juga"
"Dek, kamu mau main sirkus?"
"Tanya aja sama mahasiswa dikampus tempat kakak ngajar, mau buat karakan sirkus ya"
Jungkook Fahreza, lancar sekali kamu kalo ngomong.
"Hmmmm hmmm" dari Yoongi Zulmin pun sekarang berubah jadi Yoongi sabyan. Mau sholawat an dulu, menenangkan hati. Biar lapang.
Tanpa ngomong apa pun lagi, Jungkook turun tangga.
"Heh?! Bagus ya, habis minta langsung nyelonong gitu aja"
"Aduh kak adek juga mau keluar ada yang mau dibeli"
"Kenapa gak sekalian?"
"Udahlah kak, adek pergi dulu"
"Pantes gak mau sekalian, cari ginian aja susahnya kayak nyari teripang didasar kali" gumam Yoongi yang sekarang mau turun ke lantai satu, menggunakan eskalator. Mau cari sepatu sama bajunya ditempat lain.
"Ya mana ada teripang di kali, teripang adanya dilaut" eh, ada yang nyaut gumamannya.
"APA KAMU?!" si Yoongi noleh langsung ngegas
"Eh, hehehe" yang di gas in cuma hehe hehe doang. Nyalinya jadi ciut.
Untung di eskalator gak banyak orang.
"Memangnya anda mau cari apa?"
"Sepatu led ukuran 39"
"Ooh, itu ada dilantai tiga"
"Eh yang bener?!" Yoongi kaget lah. Dia udah ke lantai tiga walau gak sampe ujung.
Apa mungkin diujung?
"Mau saya anter?"
"Boleh boleh! Ayo"
Yoongi langsung lari ke eskalator sebelah yang bergerak ke atas.
Begitu terus sampe lantai tiga.
Padahal ada lift :')
Yoongi menuju toko dengan bantuan orang tak dikenalnya itu.
Setelah sampe, ternyata beneran ada diujung :')
Setelah selesai transaksi, senyum Yoongi mengembang.
Seneng.
"Makasih ya, berkat-"
Bruk-
"Loh, pak?! mas??!"
Yoongi yang tiba-tiba jatoh berhasil ngebuat orang tak dikenal itu kelabakan dan beberapa pengunjung menghampiri.
"Pak pak, tolong bantu saya angkat, bawa ke mobil saya"
"Iya iya, pake lift aja dek biar cepet"
"Turunin dulu pak"
Jadi sekarang kedua lengan yoongi disangga sama leher dua orang yang nolongin. Gitu terus sampe pintu lift ke buka. Ada sekitar lima orang didalam yang gak turun.
Tapi penduli setan sama pandangan kaget sama takut yang mengarah ke dua orang yang nyangga Yoongi.
Mereka tetep masuk, lama lama pegel juga leher bagian belakang.
"Ayo dudukin dulu pak"
"Iya, capek saya lama lama"
"Hehe.. Maaf pak, merepotkan bapak"
"Gak usah sungkan. Ini hal manusiawi"
Suasana mencair. Karena orang yang ada didalem pada ngembusin nafasnya semua.
"Loh? Kalian kenapa?" tanya bapak bapak yang nolongin Yoongi. Kelewat bingung dia, kenapa bisa ngembusin napas kompak banget gitu.
"Nggak a-ada apa apa pak" ada yang berani jawab dengan senyum sungkan.
"Saya kira bapak sama anak ini penculik loh" ada yang nyaut lagi kelewat jujur.
"Loh?! Saya itu guru loh mbak"
"Loh?! Saya anak baik-baik loh mbak"
Jawab kedua orang itu kompak. Yang dibilangin gitu cuma senyum canggung sama ngucapin kata maaf.
Mungkin mbaknya menilai orang jangan hanya lihat luarnya, terlalu cepat. Jadi salah paham.
Tbc, maaf kepanjangan :"v
KAMU SEDANG MEMBACA
Maba
FanficLika liku kehidupan seorang Jungkook yang menjadi MaBa Vkook Yaoi bxb Non baku