Hoseok berjalan dengan riang menuju ruang kesehatan. Karena tadi pas dijalan dia nemuin uang seratus ribu,
how lucky?:') very very lucky //plak
Lumayan uang seratus ribu buat makan seminggu, maklum Hoseok itu anak kost-an. Tiap hari tiada henti memakan mie. Setidaknya dengan uang seratus ribu itu dia bisa nambah lauk tempe tahu. Ujung ujungnya makan mie juga. Karena setiap bulan dia memang dikirimin mie satu kardus sama sepupunya.
How poor? :') very very poor //plakkk
"WAT DE HILLSEU?!?!?!!!!!"
Hoseok yang tenggelam dalam yuporiya-nya dikagetkan dengan dua manusia yang saling berpelukan ketika akan memasuki ruang kesehatan. Yang satunya duduk, dan yang satunya lagi berdiri sambil ngelusin rambut yang duduk.
Haduh ribet banget perasaan.
Teriakan Hoseok seakan terabaikan oleh manusia yang sedang duduk. Yang merespon teriakan itu hanya Taehyung yang sekarang berhenti mengelus rambut Jungkook dan tubuhnya seakan membeku.
"Ckckckckckckck" Hoseok berdecak sambil menggelengkan kepalanya pelan. Menghampiri dua manusia yang masih nyaman untuk berpelukan.
"Siuwit~ ohok, apa gue harus keluar?"
"Gausah bacot"
"Kenapa dia?"
"Coba periksa"
"Yaudah baringin dulu"
"Dek, lepas ya.." kata Taehyung pelan sambil ngelepasin tangan Jungkook yang ngelingkar dipinggangnya. Trus Jungkook dibaringin sama dia.
"Utututu~ lembut banget"
"Ya kan dia sakit, bego. Gimana sih? Udah periksa"
Hoseok yang digituin cuma bisa nyengir. Nyengir kuda. Tapi masih tete ganteng aja.
Hoseok pun mulai meriksa apa yang salah sama maba yang gak dikenalnya, mulai dari megang dahi maba yang tiduran.
"Hmmm... Kronis.." bilang gitu sambil natap Taehyung syok lebay.
"Seok.. gausah canda deh, kasian anak orang"
"Bentar.." gak meduliin kata Taehyung, Hoseok mendekati lemari yang ada dipojok depan.
Ngambil termometer trus balik lagi dan lanjut periksa maba yang gak dikenalnya itu.
"Eh, lu peluk peluk gitu kenal sama nih maba?" Tanya Hoseok sambil naroh termometer nya di antara sela ketek Jungkook.
"Kenal sih gak terlalu, cuma tau aja. Dia adeknya pak Zulmin"
"Areu yu faking kiding mi?!"
"Bodo seok, coba tengok termometer nya"
Hoseok memutar bola matanya. Betmutnya Taehyung belum kelar juga.
"Nggaknya, ada apa sih lo betmut dari tadi?"
"Tadi Jihoon nolak gue lagi" Taehyung ngomong kayak gitu sambil ngerucutin mulutnya. Hoseok sampek jijik sendiri liatnya. Bukan tambah imut imut, malah nambah amit amit, kata raut wajah Hoseok.
"Biar gue tebak, pasti nolaknya gini,
Aku gak bisa, kak Taehyung kan udah aku anggep kayak kakak aku sendiri" Hoseok ngomong kayak sambil niruin aksen imutnya Jihoon tapi gagal, Taehyung mau muntah rasanya.
"Haha.. sabar bro, kuat kuat aja ya ada di zona kakak adek an"
"Tadi lebih parah dari kakakadekzone"
"Lebih parah??"
"He'um, masa dia bilang gini,
Loh bukannya kak Taehyung udah punya yang lain ya? Aku tadi liat boncengan sama orang, manis bangeeeeettttt. Jihoon restuin kalo kakak sama dia, cocok! Trus nanti restuin aku sama kak Guanlin juga ya?"
"Pfftt-" Hoseok yang denger itu pun nahan tawanya sambil ngambil termometer yang diselipin di ketek Jungkook.
Hebat banget yang namanya Jihoon itu, nanti gue salim sama dia lah. Bisa bisanya ngomong kayak gitu dengan entengnya, pikir Hoseok.
"Gausah ketawa"
Gak ngehirauin gerutuan Taehyung, Hoseok ngelihat termometer yang ada ditangannya.
"Tae... Kronis beneran.."
"Maksud l?"
"Nih liat" Hoseok yang bilang gitu langsung ngeliatin termometer ke arah Taehyung. Di termometer itu menunjukan angka 39,5°
Jungkook positif.
Demam.
TBC :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Maba
FanfictionLika liku kehidupan seorang Jungkook yang menjadi MaBa Vkook Yaoi bxb Non baku