Hai hai, ada yang ngarep cerita ini lanjut ga?🙃
Jadi, sekarang Jungkook lagi baris buat pembukaan ospek sama maba lainnya.
Dia gak ikut penyambutan maba nya, kan tadi telat:')
Jadi dia tanya sama sesama maba. Penyambutan maba nya kayak gimana?
Kenawhy Jungkook tanya? Karena muka maba pada cemong semua. Kayak make dempul sekilo.
Juga, Jungkook itu termasuk kedalam orang orang yang kepo kuadrat perkibik :'))
Kata maba yang ditanyain Jungkook,
"Penyambutan mabanya itu susah, padahal belum ospek. Tapi udah dikasi tantangan. Tadi semuanya disuruh nyari permen yupi yang ada didalam baskom. Nah, baskom yang itu ada tepungnya. Betewe aku Lucas, calon anak DKV"
Sekalian kenalan.
"Disini kamu punya kenalan atau temen gak?" Kata Lukas.
"Temen ada, kalo kamu?"
"Enak ya.. aku? Haha, temen aku bentukannya ban*gsat semua. Tau? Aku udah janjian ngampus disini sama temen-temen aku, tapi yang namanya panu ya cuma bisa bikin gatel kulit doang. Bedanya temen itu nggatelno ati. Mereka ke kampus lain. Aku sempet down waktu itu, soalnya aku merasa sendirian di dunia ini. Gak ada yang setia dan nepatin janji. Sahabat aku pun gak jadi kuliah disini. Waktu itu aku cuma bisa senyum dan bilang oh. Gak mungkinkan aku nangis nangis ngemis buat dia kuliah disini. Trus pas aku tanya kenapa gak jadi kuliah disini jawabannya gak logis banget. Dari situ aku udah gak nanya nanya lagi, aku tau dia nyoba ngehindar." Dan Lukas malah keterusan curhat. Jungkook yang gak terlalu ngerti pun cuma dengerin dan sesekali ngangguk nganggukin kepalanya.
"Oh iya, namamu siapa?"udah nyerocos begitu banyaknya baru nanyain nama. Tipikal Lukas sekali.
"Oh.. haha, aku Jungkook" ngulurin tangan dan disambut sama Lukas.
"Eh iya, kamu dapet nomer berapa? Aku delapan belas" Jungkook mulai buat topik lain.
"Yah... Aku dapet nomer tujuh" Lukas pundung. Udah cocok dia tuh sama Jungkook.
"Loh? Kok sedih?"
"Ha? Gak apa apa, aku gak sedih kok"
"Bagi mahasiswa baru, harap berbaris di lapangan samping kampus, berbaris sesuai nomor urut yang dipegang kakak tingkat. Nomer yang kalian bawa itu kasihkan ke kakak tingkat." Tiba tiba ada pengumuman. Buat semua maba celingukan.
"Kalau dalam 3 menit ada yang belum baris sesuai nomer. Akan ada hadiah" gak lama setelah itu, semuanya pada lari, kocar-kacir kayak semut kehujanan. Padahal matahari sedang bergembira menampakkan teriknya.
Tau? Embel embel hadiah itu hanya istilah. Yang artinya, anak baru sengsara kakak tingkat bahagia.
Lukas mewek, Jungkook bingung.
Yang gak lari larian cuma dua orang ini.
"...."
"HEH! KALIAN?! MAU DIHUKUM??" ada yang peringatin Jungkook&Lukas, suaranya cempreng banget. Buat Jungkook & Lukas noleh ke suara itu. Trus lari, karena tau orang yang neriakin mereka itu salah satu kakak tingkat.
"Dadah Jungkook" kata Lukas pas nemuin barisannya. Sebuah papan bertuliskan nomer tujuh kelompok "Putih".
"Ya, sampai ketemu pas makan siang"
Tebece tebece, ide mampet page:'(
KAMU SEDANG MEMBACA
Maba
FanfictionLika liku kehidupan seorang Jungkook yang menjadi MaBa Vkook Yaoi bxb Non baku