Jungkook bertahan.
Masih bertahan.
Terus bertahan.
Tetap bertahan.
Bertahan akan terik matahari yang menyengat kulitnya. Padahal bukan lebah juga, bisa bisanya nyengat.
Meskipun udah make capil, tetep panas yang didapat Jungkook. Gak ngaruh.
"Ayo baris yang rapi" perintah kakak tingkat.
Bacotmu iku, isi hati Jungoo yang terlampau jengah, kaki dan tangannya udah gak bisa diajak kompromi. Pegal semua. Panas sekujur tubuh pula. Lengkap, Jungkook kayak pesen gofud paket sepesial.
Satu persatu siswa tumbang,
'Hah... Sayangnya gue gak bisa pura pura' batin Jungkook lagi lagi berbicara.
"Nanti kalo udah siap semua, kertasnya dibeberin ke atas kepala yaaaa!"
Dan kakak tingkat masih ngebacot : )
Kegiatan belum juga dimulai, entah apa yang kurang, entah apa yang nggak ada. Jungkook gak tau.
Dia mencoba hirau terhadap kondisinya yang semakin menurun.
Dengan cara muter kiri muter kanan, jongkok, rentangkan tangan dan kaki, mari senam SKJ bersama Jungkook-
//plakBukan tambah baik, Jungkook merasa kekebalan tubuhnya semakin menurun.
Melihat ke bawah. Memandang sepatu.
"Untung sepatunya bukan pantofel" gumamnya bersyukur.
Namun setelahnya Jungkook menolehkan kepalanya ke arah kiri.
"Hei...." Lirihnya dengan mata sayu yang berusaha tetap terjaga.
Udah gak kuat dia tuh bicara macem macem. Bilang hai itu pun pelan buanget nget nget nget.
Mukanya kayak ngomong; aku udah gak kuat lagi, aku pengen muntah, aku kepanasan, kepalaku pusing, tolong panggilin kating yang ngurus beginian dong.
"KAK KAK, DIA MAU PINGSAN!!" Maba yang ditoleh sama Jungkook tadi, teriak sama entah siapa Jungkook gak tau.
"Eh, sini sini."
"Dia kayak mau muntah gitu" lapor maba itu.
"Ayo" tiba-tiba tangan Jungkook ada yang ngeraih. Pinggangnya juga direngkuh buat bantu jalan. Kalo Jungkook dalam keadaan sehat wal afiat, pasti udah kejang aja tuh anak. Gak canda doang : ).
Ada satu cewek yang ngehampirin dua orang yang jalan berdampingan itu. Dikira ke pelaminan kali ah berdampingan, pokoknya jalan bareng gitchu, kencan? bct y:).
"Hati hati, hati hati" cewek itu bantu ngerangkul Jungkook.
"Tahan ya tahan"
"Y mbk, y. Bct" ucap batin Jungkook singkat.
"Taehyung! Pelan pelan napa jalannya!!"
"Bacot Yur, ini udah pelan pelan!"
"Mata lo belo!! Gak kasihan apa ini sama anak orang!!"
"Ish udah dibilang ini pelan juga!"
"Hih!!"
Denger orang saling bacot dikanan kirinya, Jungkook semakin pusing. Setiap langkahnya Jungkook cuma bisa nunduk. Kepalanya kek udah berevolusi jadi beton berkilo-kilo gram.
"Dek tahan ya.. udah mau sampe kok" kata cewek di samping kirinya.
"Apa mau kakak gendong?" Tanya cowok di samping kanannya.
"Jangan ngawur deh, bukan muhrim"
"Mata lo!!"
"Apa?!!?" Teriak cewe di samping kiri Jungkook.
"Ada dua,
hus.. udah kasihan nih adek tingkat makin lemes"
"Bct mz" batin Jungkook kesel lvl 938273848287263849382649.
Setelah perjuangan Jungkook yang jalan sambil dengerin bacotan kating-katingnya. Dia sampe diruang kesehatan.
Lumayan banyak siswa didalamnya. Jungkook ditempatin di satu tempat tidur dipojokan yang masih kosong.
Petugas kesehatan yang bertugas didalam cuma ada tiga, sementara sekarang pasiennya ada 27.
Yasuda, itu nasibnya petugas.
Cewcow yang nolongin Jungkook tadi udah mau keluar ruangan. Tapi,
"Heh heh heh! Kalian mau kemana?!"
Dicegat sama salah satu petugas.
"Mau ke lapangan lagi kak" kata cewek.
"Gabisa salah satunya? Yang satunya harus tinggal! Gak liat apa ini yang tumbang banyak begete?? Capek tau gak!" Petugas pun sewot.
"Salah sendiri masuk klub kesehatan" celetuk cowok yang bernama Taehyung santai.
"Hoh?
Taehyung, lo tinggal, urus maba yang lo bawa tadi sama yang disamping ranjangnya. Yura, kamu balik ke lapangan"
"Mampus" kata Yura pelan sambil nampilin muka ngejek ke Taehyung.
"Kok jadi ngurus dua orang?"
"Ngurus lima mau?"
"G" Taehyung pun langsung balik ke dalem, sebagai penolakan ngurus lima orang sekaligus. Dua, aja udah kelabakan pasti. Lah ini lima?, Bukan bantu ngurus, Taehyung ikut ikutan jadi pasien:')
"Ywdh"
TBC:')
KAMU SEDANG MEMBACA
Maba
FanficLika liku kehidupan seorang Jungkook yang menjadi MaBa Vkook Yaoi bxb Non baku