Antrian begitu panjang, seperti pendaftaran kontes terkenal saja.
Aku membawa tas raketku dengan malas. Melirik seseorang disebelah ku dengan wajah sebal ku." aku ga mau yah, aku ga bisa main ". Ujar ku kepada seseorang di sebelah ku yaitu ayahku
" kamu bisa main kok, bahkan jago, kamu harus masuk club ini biar makin jago ". Ujar ayahku
" tapi kan aku pinginnya jadi penulis bukan atlet bulu tangkis ". Ujar ku hampir membanting tas raket ku
" kan jadi atlet bulu tangkis trus sembari jadi penulis kan bisa, ayo nak buat papah sama keluarga, semua mengharapkan kamu ". Ujar ayahku memohonTak terasa semenjak perdebatan tadi aku sudah sampai didepan meja pendaftaran masuk club bulu tangkis yang saat ini terkenal di jakarta.
" terserah ayah lah, tp aku takut ngecewain ayah, ibu, adik, keluarga, ini bukan bidang aku, ini cuman olahraga favorit aku ,bukan nomer satu di hidup aku ". Ujar ku seraya ingin meninggalkan tempat itu
" ayah yakin kamu pasti bisa, jadi kebanggaan ayah yah, waktu kecil kamu pernah bilang, kamu pengen kaya susi susanti kan, yah walaupun akhirnya mau bilang kamu maunya jadi penulis, jadikan susi susanti penyemangat dan motivasi mu nak ". Ujar ayahku
" Hmmm.... ". Mengeluarkan napas yang panjang
" ya sudah lah, aku pasrah saja ". Ujar diriku dengan malas
" nah seperti itu dong nurut sama ayahnya ". Ujar ayah ku sambil mengelus puncak kepalaku
Disaat ayah sedang mengurus pendaftaran, rasanya aku ingin membeli sebotol air minum, rasanya haus sekali sesudah berdebat dengan ayah .
" yah aku mau beli minum dulu ya ". Ujar ku seraya pergi menjauh
" iya jangan jauh-jauh ya ". Ujar ayahkuSesampainya di warung, aku mengambil sebotol air mineral dan jajanan ringan
Aku merasakan seseorang menginjak kaki ku" woyy, kaki gua lu injek ini ".
" Eh iya sorry-sorry ga sengaja ". Aku langsung membayar jajananku lalu pergi melewatinya dengan marah" eh tunggu, tunggu ". Katanya berlari dan menghampiriku
" maaf yah gua ga sengaja sumpah". Aku hanya diam tak berbicara
" ngomong dong, gua anthony, lu ikut pendaftaran masuk club sini juga kan ". Aku menghentikan langkah ku dan menatap tajam dirinya
" klo iya kenapa, udah jangan ganggu gua lagi udah gua maaf in kok ". Ujar ku selaras meninggalkan dirinya yang diam tanpa kata" Nanti pasti ketemu lagi ". Katanya senyum aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra ( Anthony Ginting & Rian Ardianto)
Teen Fiction[COMPLETED] "Kau begitu indah seperti samudra yang membentang luas disana, begitu luas nya dirimu, sehingga membuatku sulit untuk mengarungi mu". Anthony sinisuka ginting "Kamu yang terakhir dan selamanya untuk aku." Muhammad Rian Ardianto