"gua suruh jagain dia bukan ngerusak dia." Anthony sinisuka Ginting
Setelah Rian mengantar ku kekamar hotel ku, Rian kembali menuju kamar hotelnya.
Disela-sela perjalanan nya, Rian ditarik oleh seseorang.
"Ayo ikut gua." perintah nya sambil menarik Rian dengan kasar.
Dia membawa Rian ketempat sepi, lebih tepatnya gang kecil dipinggir hotel tersebut.
Orang itu langsung melayangkan tangannya untuk menonjok perut Rian lalu dia menonjok lagi tepat diperutnya.
"Kurang ajar lu, gua suruh jagain dia bukan ngerusak dia, banjingan." ujarnya dan menghamtam pipi Rian.
Tidak ada pembelaan dari Rian sama sekali. Orang tersebut terus menerus memukuli Rian sampai mulut Rian menyeluarkan darah.
"Bangsat." dia hendak memukul nya kembali namun dia menahan pukulannya.
"Kenapa ting, bikin gua mati ting, gua emang salah, pukul gua lagi ginting pukul." Rian menjawab dengan nada yang lemas.
Yah orang yang sedari tadi memukuli Rian adalah Anthony.
Anthony melepaskan tangannya dari kerah baju Rian.
Rian berusaha untuk tidak lemas, Rian malah menarik kerah jaket milik Anthony sekarang.
"Pukul gua ting, pukul. gua ga mau jadi penyebab (namakamu) sedih, bikin gua menghilangkan dari bumi ini ting, gua emang yang salah." Anthony melepasnya dengan kasar.
"Gua ga bodoh bangsat." Rian kali ini menepuk pundak Anthony pelan.
"Gua ga ngelakuin apa-apa, gua cuman cium dia, gua berani sumpah ting, gua ga sengaja cium lehernya dia... " ucapan Rian dipotong oleh Anthony.
"Jadi benerkan lu yang bikin leher (namakamu) merah, bajingan emang." Anthony hendak menghantam nya kembali namun Rian menahannya.
"Tunggu dulu ting, biar gua jelasin dulu." Rian begitu lemas saat mengucapkan nya.
"Gua ga sengaja beneran, gua kehasut setan, maafin gua ting, gua janji ga bakal ngelakuin hal kaya gini lagi, gua janji bakalan jaga (namakamu) trus, gua janji ting." Rian sudah tidak sanggup bertahan dia langsung jatuh tersungkur didepan Anthony.
Anthony langsung terduduk dan berusaha membangun kan Rian.
"Jom, bangun jom." tidak ada respon dari Rian.
Anthony pun langsung memapah tubuh Rian, Anthony mencari taksi lalu Anthony membawa Rian kerumah sakit terdekat.
Sesampainya disana Anthony langsung membawanya keUGD.
Setelah samapai UGD Rian langsung dalam penanganan dokter.
Anthony yang tak bisa masuk kedalam memilih duduk dikursi dekat ruang UGD.
Dia duduk sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. Menggebrak-gebrak kursi , bahkan dia menbenturkan tangannya sendiri ketembok.
"Bego... Bego banget gua." Anthony frustasi dengan apa yang dia lakukan barusan.
"Harusnya gua ga nonjok dia tadi, harusnya gua bisa kontrol diri gua, ahhhhhh bodohhhh banget sih lu tinggg, gimana jelasin kalau Rian ga bisa tanding besok." Anthony nampak sangat frustasi. Dia meraih handphone nya yang berada disaku jaketnya.
Anthony masih berfikir bagaimana dia menjelaskan pada coach herry untuk melaporkan kalau Rian besok tidak bisa ikut bertanding.
"Gua ada ide." Anthony langsung menekan nomor telepon coach herry dan langsung menelefon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra ( Anthony Ginting & Rian Ardianto)
Teen Fiction[COMPLETED] "Kau begitu indah seperti samudra yang membentang luas disana, begitu luas nya dirimu, sehingga membuatku sulit untuk mengarungi mu". Anthony sinisuka ginting "Kamu yang terakhir dan selamanya untuk aku." Muhammad Rian Ardianto