Angin begitu sejuk, jalan masih terlihat basah karna hujan kemarin .
Aku menyusuri jalan menuju tempat latihanku .Dengan earphone yang aku pasang dikedua telinga ku dan musik yang mengiri langka ku, semakin semangat aku untuk menyusuri jalanan tersebut
Ntah karna apa aku membayangkan kejadian kemaren . Seperti tersihir oleh senyuman anthony, aku seakan ingin cepat bertemu dengannya . Ntah sihir apa yang dia beri padaku, sehingga membuatku terus memikirkan anthony .
Sesampainya didepan gerbang . Ku lihat tali sepatuku terlepas . Aku membetulkan tali sepatuku, kemudian bangkit. Hendak masuk kedalam, aku kaget karna ada yang menepuk pundakku dari belakang .
" astagfirulloh ". Aku menegok kearah belakang
" sorry bikin lu kaget ". Seorang wanita itu tersenyum
" yaelah cha ngagetin aja, ada apa ". Yah icha teman satu club ku
" bareng masuknya ". Dia menunjukan gigi rapinya
" ya udah ayuk ". Aku dan icha memasuki tempat latihankuAku menaruh tas raketku dan mengambil satu raket . Tiba-tiba ada tangan yang memegang tanganku . Aku melihat si pemilik tangan . Dia tersenyum lalu duduk disamping tas raketku, masih dipegang tanganku.
seperti tersihir oleh senyumannya, bukannya mengelak aku malah hanya diam melihatnya tersenyum pada ku ." ayuh atuh latihan, malah ngeliatin aku ". Aku tersadar dari lamunanku dan melepas tanganku dari tangannya
" dih siapa yang diatin lu, lah lu ngalapain pegang pegang ". Aku menyembunyikan mukaku dengan rambut panjang yang belum aku ikat . Mungkin sekarang sudah memerah pipiku
" bantuin kamu ".
" bantuin ngapain, orang cuman ngambil raket, bisa sendiri ". Dia malah mengambil kuncir rambut yang ada dipergelangan tanganku dan memutar tubuh ku agar dia yang menguncirkan rambutku" ih gua bisa sendiri anthony ". Aku berontak
" udah diem, biar aku aja ". Aku memilih diam dan menunggu anthony selesai mengikat rambutku" udah, kan cantik ". Setelah itu dia duduk menghadapku
" kok lu bisa ngikat rambut ".
" kan adek aku cewek, dia suka minta tolong aku ikatin rambutnya ".
Aku hanya ber-oh ria, lalu beranjak .
Anthony malah menahanku.
Aku menengoknya ." makasih yah ". Dia masih menggenggam tanganku
" apa lagi ". Anthony beranjak berdiri
" semangat yah latihannya ". Aku tersenyum dan mengangguk. Lalu aku pergi kelapangan untuk berlatih.
Anthony pun juga beranjak dari tempat tersebut dan berlatih dengan pelatihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra ( Anthony Ginting & Rian Ardianto)
Teen Fiction[COMPLETED] "Kau begitu indah seperti samudra yang membentang luas disana, begitu luas nya dirimu, sehingga membuatku sulit untuk mengarungi mu". Anthony sinisuka ginting "Kamu yang terakhir dan selamanya untuk aku." Muhammad Rian Ardianto