" kamu harus tau jika aku tersakiti ada yang lebih tersakiti dari pada aku dan dia orang yang mencintaimu anthony ".
main bersama ciwi-ciwi pelatnas td, sampai lupa waktu, langit sudah mulai gelap, aku beranjak untuk mandi. Namun aku mulai khawatir karna sejak td anthony tidak mengabariku. Aku memilih keluar menuju pos satpam.
" pak mau tanya nih, liat ginting keluar ga pak td ". Ujarku bertanya pada pak satpam
" oh ginting, td saya liat. Bawa mobil pagi-pagi banget, ga tau mau kemana ".
" pagi jam brapa pak ".
" sekitaran jam 6 an lah ".
" oh gitu yah pak, ya udah deh makasih yah pak ". Aku tersenyum pada pak satpam dan dibalas iyaan oleh pak satpamUdara malam dipelatnas memang sedikit sejuk. Aku lebih memilih nyusuri pelatnas. Sembari menunggu anthony pulang. Aku berjalan menuju parkiran pelatnas, lalu melewati asrama putri yang sudah sepi, lalu melewati asrama putra yang sama suasananya. Melwati ruang utama yang ada beberapa atlet disana, melewati gor latihan dan kebetulan pintu gor nya blom ditutup, aku memilih masuk dan menyalahkan beberapa lampu, aku memilih duduk ditengah salah satu lapangannya.
pikiranku hanya kepada satu orang saat itu, yah siapa lagi klo bukan anthony. Aku memilih merebahkan tubuhku, melihat langit-langit yang dihiasi oleh lampu.
" biasa dia ga kaya gini, kok mendadak bgt, mendadak bgt berubahnya, jika benar ada orang baru, kenapa aku harus sedih, harusnya aku senang dong, anthony bisa hidup tanpa ku, dan membiarkan aku keluar dari hatinya ". Ntah sejak kapan air mataku keluar.
Aku mendengar langkah kaki, ku lihat sumber suara dan aku mendudukan tubuhku
" hai kamu blom tidur, kenapa disini, nanti dikunciin ". Ujarnya sangat lembut
" gpp, aku tdr disini juga gpp, kamu baru pulang ". Ujar ku tersenyum kecut
" iya nih ". Dia duduk didepanku
" boleh aku tanya sesuatu ".
" tanya aja cantik ".
" kamu dari mana, tumben bgt biasanya kamu selalu kasih tau aku kalau kamu pergi ". Dia mengenggam tangan ku
" maafin aku yah cantik, aku lupa ngabirin kekamu, aku habis dariii ". Ujarnya seperti mencari-cari alasan
" dari mana ". Aku mulai curiga, ah tp untuk apa
" dari rumah temen lamaku, dia ngajak ketemu gitu, sekalian kumpul juga sih ".
" siapa ". Ntah aku merasa benar-benar curiga
" teman SMP ". Dia mulai gugup dengan apa yang dia bicarakanAku lebih memilih diam dan mulai beranjak dari tempat dan diikuti dia yang sedari td bercakap denganku
" udah nemu ". Ujarku disela-sela menuju asrama
" nemu apaan ". Dia nampak kebingungan , aku menghentikan langkahku dan menghadapnya
" pengganti ".
" pengganti apa ". Aku menunjukkan bagian hati anthony
" (namakamu)....". Dia meraih tanganku
" cepat atau lambat, wanita yang memanggil mu td yang aku dengar lewat telpon, yang akan menggantikan aku dihatimu ". Aku melepas genggaman dan ingin pergi namun dia menahanku
" dan aku ga mau ". Dia menatapku dalam
" sekarang kamu selalu bilang ga mau, bilang ga akan, tp suatu hari nanti, aku harus pergi dari hati kamu, kamu bukan untukku dan selamanya kita ga akan pernah menjadi satu ". Air mataku jatuh seakan mewakili jatuh dan remuknya hati ini
" dia temen aku (namakamu) ".
" aku tau, itu mitzi kan, temen ibadah kamu dari SMP, dia bisa nemenin kamu ibadah, aku apa, aku ga bisa dan kenapa kamu selalu melihatku tanpa kamu melihatnya ". Nada berbicara ku meninggiDia memeluk ku dengan lembut. Aku berusaha melepaskan namun dia selalu punya cara untuk mengeratkan pelukannya
" anthony lepassssss, pergi ke mitzi, aku bukan punya mu ". Aku memukuli tubuh nya agar dia kesakitan dan melepas pelukannya. Namun caraku nihil dia malah lebih mempererat
" aku mohon jangan kaya gini, jangan selalu membuat posisimu salah, aku sayang dan cinta cuman sama kamu (namakamu) ". Aku merasakan tetesan air diatas kepalaku, yah anthony menangis
" kamu mau tau kenapa aku selalu bilang, buka hati kamu, karna sebenarnya mitzi cinta sama kamu, dia yang bilang sama aku anthony, dari SMP dia cuman bisa liatin kamu, berharap bisa kenal lebih dekat sama kamu,waktu SMA dia masuk sekolah yang sama seperti kamu supaya bisa ibadah bareng sama kamu, karna cuman diibadah dia bisa liat kamu dia bisa denger ketawa dan suara kamu, selebihnya kamu hanya terfokus sama aku, dia cerita sama aku waktu SMA dulu, waktu kita sama-sama milih jalur bulu tangkis buat eksul. Dia ga berani bilang, dia takut, dia takut kalau perasaan nya ga bakalan bisa terbalas, karna dia tau seberapa deketnya kamu sama aku, dia takut kalau dia bicara sama kamu, dia bakalan dengan kecewa dengan jawaban yang kamu kasih kedia, makannya dia hanya bisa memendam semua dan hanya bisa cerita sama aku ". Perlahan anthony melonggarkan pelukannya dia lemas dengan pengungkapan yang aku berikan
" tp aku cuman cinta sama kamu (namakamu) ".
" belajar untuk mencintai orang lain yang sebenarnya mencintai kamu anthony ". Aku memilih pergi dari anthony
" (namakamu) ". Anthony berteriak
Aku tidak menggubrisnya, aku memilih mempercepat langkahku.
" maaf mitzi, karna dia harus tau, aku cuman tak ingin menyakiti hatimu lebih dalam lagi, mungkin sudah saat nya aku memberi hati anthony untukmu, kamu lebih berhak menjaganya bukan aku ". Gumamku disela-sela berjalan menuju asrama putri dan langsung bergegas kekamarku
Ga jadi bsk up nya, semoga suka yah.
Maaf jika banyak typo atau alur cerita yang ga jelas. ✌
Jangan lupa vote and comments ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra ( Anthony Ginting & Rian Ardianto)
Fiksi Remaja[COMPLETED] "Kau begitu indah seperti samudra yang membentang luas disana, begitu luas nya dirimu, sehingga membuatku sulit untuk mengarungi mu". Anthony sinisuka ginting "Kamu yang terakhir dan selamanya untuk aku." Muhammad Rian Ardianto